“You will never know your potential until you test your ability and really exceed your limits in life.”
Samuel Peter Moshi
Potensi diri merupakan kemampuan atau kekuatan diri seseorang baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, akan tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal oleh seseorang.
Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa Inggris, yaitu potencial. Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya.Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan.
Manusia memiliki berbagai macam potensi diri, diantaranya adalah:
A. Potensi Berfikir
Setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi-informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.
B. Potensi Emosi
Setiap manusia memilki potensi emosi atau perasaan, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada keindahan.
C. Potensi Fisik
Manusia memilki potensi untuk membuat gerakan fisik. Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu dapat menunjukkan permainan yang baik.
D. Potensi Sosial
Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri (beradaptasi dengan lingkungannya) dan dapat mempengaruhi orang lain di sekitarnya. Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari kemampuan belajarnya, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan.
Adapun ciri-ciri dari orang yang memahami potensi dirinya adalah;
- Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya
- Memilki sikap yang luwes
- Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan
- Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan
- Memilki sikap yang tulus bukan kelicikan
- Memiliki rasa tanggung jawab
- Menerima kritik saran dari luar
- Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa.
Terkadang manusia baru tahu dan takjub dengan kehebatan potensi dirinya saat dia dalam keadaan terdesak. Misalnya dalam keadaan panik dikejar anjing galak, tanpa sadar dia mampu melompati selokan yang lumayan lebar, yang jika dalam kondisi normal tidak akan berani dia lompati (karena tidak yakin dengan kemampuannya).
Turnamen mingguan Sparta di awal Bulan Agustus 2019 ini, dihadiri oleh 24 orang Spartan. Informasi dadakan dari Bapak Gor tentang adanya tamu sebuah PB dari Majalaya yang ingin gabung di turnamen mingguan Sparta, kami sambut dengan tangan terbuka. Proses drawing sudah berjalan dengan lancar. 17 orang pemain tambahan dari pihak tamu, rasanya dapat membuat turnamen kali ini akan berlangsung dengan ketat.
Sebelum turnamen dimulai, pihak tamu mohon ijin untuk makan siang dulu. Sambil menunggu para tamu makan siang, babak penyisihan akan dimulai dengan mempertandingkan peserta dari anak-anak Sparta terlebih dahulu. Tapi saat turnamen baru saja mau dimulai, listrik di wilayah GOR ABA mati. Ditunggu-tunggu, listrik tidak kunjung menyala. Sekalipun Bapak GOR beberapa kali mencoba menghubungi PLN, namun listrik tidak menyala juga.
Putusnya aliran listrik itu rupanya disebabkan karena PLN tengah memperbaiki gangguan transmisi Ungaran-Pemalang yang berkapasitas 500 kilovolt. Perbaikan itu menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah wilayah Jawa-Bali. Gangguan itu menyebabkan gagal transfer energi dari timur ke barat sehingga terjadi gangguan ke seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa. Hal itu pula yang menyebabkan sejumlah daerah di Jawa Barat padam, seperti Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.
Karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan, tepat pukul 13.00 pihak tamu pamit undur diri. Mereka batal mengikuti turnamen mingguan Sparta. Apa boleh buat, ajang silaturahmi olahraga antar 2 PB ini pun urung digelar. Kejadian ini sungguh diluar kuasa dan perkiraan kita semua.
Sementara para Spartan masih semangat untuk melanjutkan Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-27. Dalam keadaan lapangan tanpa penerangan, turnamen pun tetap digelar.
Namun karena menjelang maghrib suasana lapang makin gelap, mengakibatkan partai final tidak bisa dituntaskan. Dan diputuskan secara bulat; turnamen kali ini juaranya Juara Bersama. Yang menjadi juara bersama adalah pasangan Rama/Reza dan Angga/Revin. Di babak semifnal antara Rama/Reza vs Eko/Rudi, sempat menggunakan penerangan tambahan dari lampu sepeda motor milik Rudi yang sengaja dimasukkan ke GOR ABA. Tapi tetap tidak cukup membantu.
Inilah nama-nama juara kita kali ini;
Juara 1 Rama dan Reza / Angga dan Revin (Juara Bersama)
Juara 3 Eko dan Rudi / Fatoni dan Andre
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-27 tahun 2019;
Selepas turnamen beberapa orang Spartan (Peter, Andre, Iwan, Dena, Rinal, Redy, Dian, Fatoni dan Iyan), nongkrong dulu di KFC Metro. Selain untuk mengisi perut dan ngobrol, sekaligus sambil killing time, menunggu aliran listrik di area rumah masing-masing dari kami kembali menyala. Sampai tepat pukul 21.30 kami bubar, Listrik di daerah Metro masih tak kunjung menyala.
Demikian reportase kita kali ini. Admin merasa salut dengan semangat anak-anak Sparta yang tidak PADAM sekalipun LISTRIK MATI. Nyalakan terus semangatmu, kawan!!!
Turnamen mingguan Sparta di awal Bulan Agustus 2019 ini, dihadiri oleh 24 orang Spartan. Informasi dadakan dari Bapak Gor tentang adanya tamu sebuah PB dari Majalaya yang ingin gabung di turnamen mingguan Sparta, kami sambut dengan tangan terbuka. Proses drawing sudah berjalan dengan lancar. 17 orang pemain tambahan dari pihak tamu, rasanya dapat membuat turnamen kali ini akan berlangsung dengan ketat.
Sebelum turnamen dimulai, pihak tamu mohon ijin untuk makan siang dulu. Sambil menunggu para tamu makan siang, babak penyisihan akan dimulai dengan mempertandingkan peserta dari anak-anak Sparta terlebih dahulu. Tapi saat turnamen baru saja mau dimulai, listrik di wilayah GOR ABA mati. Ditunggu-tunggu, listrik tidak kunjung menyala. Sekalipun Bapak GOR beberapa kali mencoba menghubungi PLN, namun listrik tidak menyala juga.
Putusnya aliran listrik itu rupanya disebabkan karena PLN tengah memperbaiki gangguan transmisi Ungaran-Pemalang yang berkapasitas 500 kilovolt. Perbaikan itu menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah wilayah Jawa-Bali. Gangguan itu menyebabkan gagal transfer energi dari timur ke barat sehingga terjadi gangguan ke seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa. Hal itu pula yang menyebabkan sejumlah daerah di Jawa Barat padam, seperti Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.
Karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan, tepat pukul 13.00 pihak tamu pamit undur diri. Mereka batal mengikuti turnamen mingguan Sparta. Apa boleh buat, ajang silaturahmi olahraga antar 2 PB ini pun urung digelar. Kejadian ini sungguh diluar kuasa dan perkiraan kita semua.
Sementara para Spartan masih semangat untuk melanjutkan Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-27. Dalam keadaan lapangan tanpa penerangan, turnamen pun tetap digelar.
Namun karena menjelang maghrib suasana lapang makin gelap, mengakibatkan partai final tidak bisa dituntaskan. Dan diputuskan secara bulat; turnamen kali ini juaranya Juara Bersama. Yang menjadi juara bersama adalah pasangan Rama/Reza dan Angga/Revin. Di babak semifnal antara Rama/Reza vs Eko/Rudi, sempat menggunakan penerangan tambahan dari lampu sepeda motor milik Rudi yang sengaja dimasukkan ke GOR ABA. Tapi tetap tidak cukup membantu.
Inilah nama-nama juara kita kali ini;
Juara 1 Rama dan Reza / Angga dan Revin (Juara Bersama)
Juara 3 Eko dan Rudi / Fatoni dan Andre
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-27 tahun 2019;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Selepas turnamen beberapa orang Spartan (Peter, Andre, Iwan, Dena, Rinal, Redy, Dian, Fatoni dan Iyan), nongkrong dulu di KFC Metro. Selain untuk mengisi perut dan ngobrol, sekaligus sambil killing time, menunggu aliran listrik di area rumah masing-masing dari kami kembali menyala. Sampai tepat pukul 21.30 kami bubar, Listrik di daerah Metro masih tak kunjung menyala.
Demikian reportase kita kali ini. Admin merasa salut dengan semangat anak-anak Sparta yang tidak PADAM sekalipun LISTRIK MATI. Nyalakan terus semangatmu, kawan!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar