Powered By Blogger

Minggu, 23 Februari 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 23 Februari 2020

"The most important thing about a person is that you know who you are and what you want. You should be capable of introspection and evaluate yourself."

Louis van Gaal


Introspeksi merupakan proses pengamatan terhadap diri sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), introspeksi diri merupakan peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, serta kesalahan dari diri sendiri.

Sebuah kapal yang akan berlayar pasti membutuhkan petunjuk arah. Namun tak kalah pentingnya adalah selalu mengetahui posisi yang benar ketika di lautan lepas. Karena sedikit kekeliruan membuat kapal tersesat dan kehilangan arah. Demikian halnya kehidupan kita. Secara berkala kita perlu evaluasi. Ada banyak peristiwa di mana kita harus belajar dan membiasakan introspeksi diri. Bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Introspeksi diri sangat diperlukan karena : Proses tidak selalu berjalan konstan. Pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama. Selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pandang. Tiap masalah memiliki titik kritis tersendiri.


Melalui introspeksi diri kita akan mampu menemukan makna dari setiap tujuan yang kita miliki dan akan semakin memastikan, apakah tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya sudah terarah atau belum. Karena Sering kita melihat kesalahan orang lain bahkan mengkritik kesalahan yang dibuat orang lain, sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah, melalu cara intropeksi diri sendiri kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.

Rasanya lebih enak mengomentari orang ya... banyak komentator atau belum lagi banyak pemerhati yang menanggapi tentang orang lain ini tanpa mengetahui bahwa orang yang mengomentari orang lain dirinya belum tentu dalam keadaan lebih baik dari orang yang di komentari.

Introspeksi Diri juga perlu dalam melihat jauh ke dalam diri anda, menanyakan langsung ke diri anda apakah anda sudah berhasil mencapai apa yang anda inginkan, apakah cita-cita anda sudah terlaksana, apakah diri anda sudah dalam track yang benar. dengan introspeksi diri kita bisa tau apakah kita sudah melakukan sesuatu, melakukan perubahan yang lebih baik, menyadari tindakan kita sudah tepat. Terkadang kita terlena dalam pemikiran “Santai Aja nanti juga akan terlaksana sendiri ” atau ” Kan saya sudah baik” tanpa pernah mau benar-benar memikirkan keadaan yang sebenenarnya terjadi dalam diri anda.

Dengan Intropeksi diri anda dapat mengevaluasi, Kata-kata, Impian kita, Sikap kita, Tindakan kita, dan Pemikiran kita ke arah yang lebih baik, dan hal-hal tersebut memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dalam hidup anda. Apa yang anda katakan, pikirkan, dan kerjakan. Itu yang Anda dapatkan dalam hidup anda.

Jangan pernah ragu untuk instropeksi diri anda, karena anda memang membutuhkan hal itu, dengan introspeksi diri anda seperti berdiri diatas cermin, melihat keadaan diri anda sendiri, dan coba lah untuk jujur saat anda melakukan introspeksi diri anda, agar anda mendapat gambaran yang sesungguhnya dari diri anda.

Perlu diingat pemikiran anda akan lebih menarik pengalaman-pengalaman untuk membenarkan apa yang anda percayai, bukan apa yang anda miliki konsep introspeksi dirilah sebagi controler dalam kehidupan anda. Introspeksi diri yang paling baik adalah yang paling jujur. Soal teknik, intinya kita harus tau dulu apa yang benar, baru bisa mengenali apa yang salah, lalu bagaimana cara melakukan introspeksi diri,

Memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati. Menyadari bahwa kita tidak luput dari kekeliruan atau kesalahan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi, karena hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan. Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan antisipasi. Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi hal-hal yang fatal.



Agenda introspeksi. Kapan dan apa saja dalam diri kita yang perlu dievaluasi?

Pertama, sebelum melakukan sesuatu. Ada pepatah mengatakan bahwa orang yang mau membangun menara pasti akan memperhitungkan anggaran biayanya. Introspeksi dalam hal langkah awal yang harus dilakukan, bagaimana rencana dan kesanggupan atau sumber-sumber yang kita miliki.

Kedua, ketika sedang melakukan sesuatu. Introspeksi diperlukan untuk mencegah agar tidak terlanjur lebih jauh lagi jika ternyata ada kekeliruan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah metode dan cara, asumsi dan pandangan, pengetahuan dan keahlian yang digunakan. Proses antisipasi titik kritis dan langkahlangkah perbaikan jika diperlukan.

Ketiga, recovery jika terjadi kekeliruan. Atau menjadi pembelajaran agar kelak kita tidak mengulang kesalahan yang sama.
setelah melakukan sesuatu. Pengalaman selalu merupakan guru yang terbaik. Introspeksi diri berguna untuk tindakan perbaikan atau

Proses menuju pribadi yang lebih baik. Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri.

Instropeksi diri adalah melihat ke dalam diri sendiri, Nah pada waktu melihat diri sendiri inilah kita harus benar-benar jujur untuk menghasilkan introspeksi diri yang tepat. Dan setelah itu mulailah hidup baru perbaiki kesalahan lalu, berpikirkan ke depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka jadikan hari ini sebagai momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar dengan introspeksi diri.

“Jujurlah pada diri sendiri, Salah katakan salah, dan benar katakan benar, lakukan introspeksi untuk kebaikan diri anda bukan orang lain”


Turnamen Mingguan Sparta edisi minggu ke-8 tahun 2020, yang diikuti oleh 22 orang Spartan ini, terjadi beberapa kejutan. Dimana unggulan pertama Alex dan Rama serta unggulan ke-2 Rinal dan Iyan rontok di babak quarter final. Lalu ada pasangan kuda hitam Giffary dan Dena yang dibabak penyisihan terseok-seok, dibabak-babak berikutnya mereka mampu menunjukkan permainan terbaiknya, dan berhasil merebut posisi runner up. Sementara pasangan Roganda dan Agung K, yang merupakan unggulan ke-3 minggu ini, bermain sangat gemilang dengan melibas semua lawan-lawannya.
Di babak final sebenarnya pasangan Giffary dan Dena bermain cukup apik, dengan memenangkan babak pertama kengan poin 21-16. Hingga pertengahan babak ke-2 pasangan ini masih mampu menjaga ritme permainan, dan masih unggul dengan selisih antara 3-5 poin. namun di Poin 31 pasangan Roganda dan Agung K berhasil menyamakan kedudukan, dan kemudian berhasil membalikkan keadaan serta memegang kendali permainan. Roganda dan Agung K mengakhiri babak puncak kali ini dengan poin akhir 42-34. Selamat kepada Agung K, yang berhasil meraih Juara untuk pertama kalinya.

Minggu ini Nura Audy dengan raihan poin Juara ke-3nya, kembali merebut posisi ranking 1 Sparta. Yang memaksa Alex harus lengser ke ranking 2. Sementara di akumulasi perolehan medali Sparta, Roganda berhasil mereput posisi nomor wahid dengan 5 medali emasnya, dan Nura Audy terpaksa harus turun ke posisi ke-2.

Inilah nama-nama Juara Minggu ini;

Juara 1 Roganda dan Agung K
Juara 2 Giffary dan Dena
Juara 3 Fatoni dan Romi / Peter dan Redy

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari Turnamen Mingguan Sparta kali ini;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

“Knowing yourself is the beginning of all wisdom.” -Aristotle

Sekian reportase kita kali ini. Tetap semangat dan tunjukkan hasil terbaik. Tak ada usaha yang menghianati hasil. Sampai jumpa!!!

Minggu, 16 Februari 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 16 Februari 2020

“Your beliefs become your thoughts, your thoughts become your words, your words become your actions, your actions become your habits, your habits become your values, your values become your destiny.”

Mahatma Gandhi


Bagi yang akrab dengan mitologi Yunani, tokoh Pygmalion bukanlah nama yang asing. Pygmalion adalah seorang pematung yang sangat terkenal akan karya-karya indahnya. Ia tidak mau menikah karena memandang perempuan di sekitarnya tak ada yang memenuhi syarat seperti impiannya. Akhirnya, energi sensualitasnya ia kerahkan untuk membuat sebuah patung perempuan dari gading dengan kecantikan sempurna sesuai dengan hasratnya yang ia beri nama Galatea.

Galatea menjadi puncak karya Pygmalion. Ia sangat mengagumi dan mencintai karyanya sendiri. Galatea ia perlakukan dengan lembut, penuh kasih mesra seperti pada istrinya. Ia kalungkan bunga di lehernya, membalutkan selendang sutera dan mutu manikam disekujur tubuhnya. Setiap hari, Pygmalion menatapnya dan bercengkerama dengannya. Ia berbicara dengan Galatea, seolah-olah Galatea hidup. Dan malam hari Galatea ia rebahkan ke peraduan dengan bantalan bulu angsa.


Pada saat ada pesta di Cyprus untuk memuja Venus, dewi keindahan, dimana semua penduduk disana berdoa dan memberi persembahan. Pygmalion tak ketinggalan untuk datang dan berdoa di altar. “Oh Dewa, Engkau mampu melakukan sesuatu, berikan kepadaku melalui persembahan ini, demi istriku. Istriku yang tampak seperti perawan gading." Pymalion tidak mengatakan kalimat “patung” ia menganggap Galatea nyata.

Ucapan ini didengar oleh dewi Venus yang dapat merasakan kesepiannya seorang seniman. Akhirnya dewa Zeus meniupkan api asmara. Venus memberi kekuatan hidup bagi Galatea. Dan alangkah kagetnya, ketika ia pulang dan mencium bibir Galatea, ia merasakan hanganya bibir Galatea. Ia tidak sedang bermimpi. Galatea benar-benar hidup. Pasangan itu akhirnya ia memperoleh putra yang bernama Paphos yang diabadikan menjadi nama kota bangsa Hellenik untuk memuja Venus.

Pygmalion Effect

Kisah Pygmalion menjadi inspirasi psikolog dalam mengembangkan persepsi, stigma serta konsep diri manusia. Keyakinan Pygmalion bahwa Galatea hidup dan seolah-olah hidup menjadikan Galatea benar-benar hidup.

Jadi, jika kita mempersepsi putra kita bodoh, maka ia akan menjadi bodoh. Karena kita tidak memiliki energi dan kepercayaan yang cukup kuat bahwa ia adalah anak pintar. Akhirnya kita akan mentreatment-nya dengan cara yang bodoh pula.
Karena itu, betapa penting bagi setiap orang tua memberikan stigma positif kepada anak-anaknya agar mereka kemudian lahir dengan konsep diri dan kepribadian yang kuat serta asertif. Karena kehidupan, seperti yang dikatakan Epictetus, adalah yang dihasilkan oleh pikiran kita. You are what you think, kata para psikolog.


Mahatma Gandhi pun memiliki keyakinan yang serupa, bahwa orang menjadi apa seperti yang diyakininya sendiri. Menurutnya Gandhi,jika saya selalu mengatakan kepada diri saya bahwa saya tidak dapat melakukan sesuatu, mungkin saja saya memang tidak bisa melakukannya. Sebaliknya, jika saya yakin mampu melakukannya, saya pasti mendapat kemampuan untuk melakukannya meskipun pada awalnya mungkin saya tidak memilikinya.

Para ahli komunikasi menerjemahkan Pygmalion Effect ini dengan istilah ramalan pemenuhan diri atau nubuat yang dipenuhi dengan sendirinya. Contohnya: jika kita berpikir, orang lain tidak menyukai kita. Maka pikiran kita akan mengatur bahasa verbal dan non verbal kita menjadi kata dan gerakan yang memang akan membuat orang tak suka. Akhirnya memang kita benar-benar nyebelin.

Citra kehidupan ini kita jalani seperti citra dalam pikiran kita. Tafsir-tafsir kepada kehidupan, positif maupun negatifkita lalui seperti model mental kita. Sudut pandang kita membentuk lanskap keindahan dan kemuraman, kebahagiaan dan kesengsaraan, putus asa dan harapan dan mewujud dalam realitas kita menjalani kehidupan.

Bagi orang-orang yang lokus dirinya baik, menurut Kris Cole, mereka membawa cuaca sendiri. Mereka tidak perlu menerima pelayanan yang hebat agar suasana hatinya baik, dan layanan buruk tidaklah membuat suasana hati mereka juga buruk. Ia tidak membiarkan orang lain mengendalikan dan menentukan apakah mereka akan gembira atau sedih, senang atau tidak senang. Orang ini tak akan menyerahkan lokus control mereka ditangan orang lain.

Akhirnya kisah Pygmalion mengajarkan kita pentingnya akan sebuah keyakinan untuk memelihara pikiran-pikiran positif dalam jiwa kita.

Edisi minggu ke-7 Turney Mingguan Sparta dikuti oleh 18 orang Spartan. 3 orang diantaranya adalah pendatang baru di Sparta; Fajar Ibrahim, Maqbul dan Alan. Welcome to Sparta guys!!
Sesuai prediksi admin, lagi-lagi pasangan Roganda dan Redy berhasil meraih satu kemenangan lagi sebagai pasangan. Hampir saja prediksi admin meleset, dimana pada saat final mereka kedodoran menghadapi pasangan Rinal dan Alex. Sebenarnya Rinal dan Alex dari babak pertama hingga poin 34, selalu memimpin dengan selisih 3 hingga 5 poin. Di poin 34-29 pasangan Roganda dan Redy berhasil menyusul dan membalikkan keadaan. Hingga babak kedua berakhir dengan 42-37 untuk kemenangan Roganda dan Redy. Untuk kesekian kalinya Rinal tertikung di poin-poin krusial oleh Redy. Di poin-poin kritis faktor mental memang lebih berperan penting dibanding sekedar skill. Tetap semangat Rinal! Next time must be better!!!

Inilah nama-nama juara Turnamen Mingguan Sparta kali ini;

Juara 1 Roganda dan Redy
Juara 2 Rinal dan Alex
Juara 3 Hadi M dan Dena / Maqbul dan Alan

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen Mingguan Sparta, edisi 16 Februari 2020;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Konklusi kali ini tentang Pygmalion Effect:Keyakinan mempengaruhi persepsi, persepsi mempengaruhi cara berpikir, cara berpikir mempengaruhi cara bertindak, dan cara bertindak mempengaruhi hasil akhirnya.”

Sekian reportase kita kali ini. Sampai berjumpa lagi di reportase-reportase berikutnya. See you!!!

Minggu, 09 Februari 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 9 Februari 2020

“Believe in yourself and all that you are. Know that there is something inside you that is greater than any obstacle.”

Christian D. Larson

Benarkah pada setiap Tekanan atau masalah yang kita hadapi terdapat Kekuatan yang tersembunyi? Jika benar, bagaimana caranya membangkitkan kekuatan tersebut?

Sebelum kita membahas lebih dalam bagaimana caranya, ada baiknya kita kaji empat jenis kekuatan yang selalu tersimpan pada setiap tekanan atau stres yang Anda rasakan.

Kekuatan pertama yaitu No coincident atau tidak ada yang kebetulan. Pastikan mulai saat ini anda yakin dan kuat menggenggam dengan kepercayaan yang tidak terbantahkan lagi, bahwa tidak ada yang kebetulan jika ternyata ada yang terus mengusik kita sehingga kita menjadi tertekan atau stres.

Barangkali menurut kita sebagai manusia biasa yang tidak punya kendali dalam kehidupan alam semesta ini, menganggap kebetulan menerima kondisi yang membuat stress itu. Namun tidak bagi Sang Maha Perkasa yang mengatur segala sesuatu, semua sudah sesuai kehendakNya, lalu bagaimana cara kita mengetahui apa maksud dari kehendak tersebut?

Mudah saja yaitu dengan menjalani kehendak itu, dalam hal ini adalah tegar mengatasi dan mengelola tekanan itu.

Kekuatan kedua adalah Every Stress is Learning atau setiap tekanan mengandung pembelajaran. Kekuatan yang kedua ini perlu anda miliki dalam rangka menjinakkan tekanan dan mengubahnya menjadi kekuatan, yaitu percayalah bahwa setiap Tekanan selalu mengandung pembelajaran atau hikmah, mengapa ini terjadi? Bukankah tekanan itu tetap saja suatu masalah?

Disinilah letak rahasianya, berkaitan atau sesuai dengan kekuatan yang pertama, bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, maka sebagai implikasinya semua tekanan dan masalah  atau bahasa awamnya adalah cobaan yang terjadi telah didesain oleh Sang Maha Mengatur.

Apakah mungkin Sang Maha Mengatur menciptakan segala kejadian di dunia ini hanya untuk main-main? Hanya untuk kesia-siaan? Tentu tidak!

Salah satu bukti bahwa setiap tekanan mengandung kekuatan pembelajaran adalah bahwa, mereka yang berhasil atau sukses paripurna, selalu lahir dan dibesarkan dengan kesulitan dan tantangan, bukan dengan kemudahan.

Kekuatan yang ketiga ialah No matter how bad or difficult the stress must be handling, it’s your best choice. Berkaitan dengan 2 kekuatan pada paragraf sebelumnya, kita lanjutkan perjalanan kita untuk menemukan 4 kekuatan yang kami anjurkan untuk bekal mengubah stress menjadi strength.

Kita berjalan menuju kekuatan yang ketiga, yaitu seberapa sulit dan hebohnya tekanan atau stress itu, kita mesti menghadapi dan menyelesaikannya, karena hanya ini pilihan yang terbaik diantara pilihan yang buruk.

Ketika kita berusaha menghindar dari tekanan, atau stress, percayalah dia akan terus membayangi dan membuat hari-hari menjadi kelabu, maka sungguh kita akan termasuk kedalam orang-orang yang merugi, karena mengisi hari dengan pelarian dari masalah dan tekanan.

Berdasarkan catatan sejarah, Thomas Alva Edison dalam menemukan bohlam lampu, beliau telah mengalami kegagalah sebanyak 10.000 kali dalam percobaannya untuk membuat bohlam lampu berpijar.

Wow 10.000 kali suatu angka yang tidak sedikit dan sulit dipercaya jika ada seseorang yang mampu menanggung kegagalan sebanyak itu.

Namun apa kata pak Thomas saat diwawancarai bagaimana rasanya gagal hingga 10.000 kali, Thomas menjawab, “Saya tidak gagal, saya hanya menemukan 9.000 sekian cara yang tidak bisa digunakan untuk membuat bohlam lampu.”


Kisah klasik di atas membuktikan bahwa apapun yang terjadi hadapilah tekanan itu, terimalah setiap tantangan yang membuat kita tertekan, sehingga dengan keberanian menghadapinya kita akan tumbuh berkembang, jadi pilih kekuatan ini!

Kekuatan yang keempat adalah Unconditional Happiness and Just Released it, atau Kebahagiaan Tanpa Syarat dan Ikhlaskan saja!

Adanya kesalahan dalam memilih keyakinan yaitu menempatkan Kebahagiaan dengan suatu syarat atau standar tertentu, misalnya “Saya akan bahagia jika saya kaya raya, banyak uang, banyak harta, jadi saya bahagia karena saya kaya, saya banyak harta, dan saya memiliki banyak uang.” 

Ini artinya jika syarat atau standar di atas tidak ada atau belum terjadi, maka tentulah seseorang yang memilih keyakinan itu, tidak akan pernah bahagia, jika tidak bahagia apa pilihannya, pasti tidak jauh dengan kondisi Stress atau tertekan.

Maka sebagai implikasinya bahwa bahagia seharusnya tidak boleh dilekatkan pada standar atau syarat tertentu, anda wajib mengganti self talk Anda dengan,“Saya tetap dan akan bahagia, meskipun, walaupun, walau apapun terjadi.” 

“Saya bahagia meskipun masih berjuang,” dan “Saya bahagia walaupun belum memiliki keturunan,” dan lain sebagainya.

Maka dengan menggunakan 4 kekuatan di atas, kita telah sanggup menemukan kekuatan yang tersimpan pada setiap tekanan.

Memasuki minggu ke-6 Sparta weekly tourney, pertandingan minggu ini hanya diikuti oleh 14 orang Spartan + 1 orang yang hanya mabar. Rupanya selain ada beberapa orang yang berhalangan hadir, juga ada beberapa orang Spartan yang malah ikutan tourney di PB LITBANG. Admin hanya menghimbau, di jadwal yang sama sebaiknya lebih memprioritaskan PB sendiri. Jika bukan kita yang peduli dengan PB milik kita sendiri, lantas siapa lagi? Harus ada sense of belonging alias rasa memiliki. Biarkan PB lain dengan urusannya mereka sendiri. Dan tugas kita adalah membesarkan PB milik kita, yaitu SPARTA. Karena di sinilah Rumah Kita yang sebenarnya.
Cukup 1 orang saja yang jadi penghianat dan berdust hanya demi ego-nya, yang akhirnya jadi malu sendiri untuk bergabung kembali ke SPARTA, you nnow who-lah ya siapa, tanpa harus menyebutkan namanya.

Kembali ke reportase; Sesuai prediksi admin, pasangan Roganda dan Alex sukses memuncaki bagan turnamen minggu ini. Di babak final mereka memupus asa Fatoni dan Romi untuk menjadi juara.

Inilah nama-nama yang keluar sebagai juara minggu ini;

Juara 1 Roganda dan Alex
Juara 2 Fatoni dan Romi
Juara 3 Rama dan Peter / Andre dan Hadi

Dan berikut ini adalah catatan selengkapnya dari Turnamen Mingguan Sparta edisi minggu ke-6;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kali ini, sampai jumpa lagi dan salam olahraga!!

“Everything is within your power, and your power is within you.” Janice Trachtman

Minggu, 02 Februari 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 2 Februari 2020

"The right decisions are always the hardest to make it. But they must be made in order to live the life you deserve." 

Trent Shelton

Setiap hari Anda harus mengambil ratusan keputusan, dan tidak jarang Anda merasa mengambil sebuah keputusan yang salah. Misalnya sakit perut, gara-gara memaksa menambahkan sambal ke dalam menu makanan Anda karena terlihat menggiurkan. Atau, salah memilih rute jalan ke kantor klien yang menyebabkan perjalanan Anda semakin panjang.


Menyesali keputusan yang telah Anda ambil tentu hanya membuang-buang waktu, apalagi bila menyesalinya seumur hidup. Agar tidak menyesal belakangan, ikuti tips dari para ahli mengenai pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

1. Pikirkan apa yang paling penting untuk Anda 
Semua orang membuat keputusan dengan berbagai alasan, termasuk alasan kehabisan waktu, tidak ingin mempertimbangkan alternatif, atau hanya ingin mengikuti kemauan kita saja.  Tapi menurut Sheena Iyengar, PhD, penulis buku The Art of Choosing, dan profesor bidang studi bisnis di Columbia University, ketika dihadapkan dengan keputusan apapun, yang harus dipertimbangkan adalah "Apakah yang paling penting untuk Anda". Walaupun keputusan yang Anda lakukan merupakan keputusan kecil, memastikan  apakah sesuatu yang Anda pilih penting atau tidak adalah hal yang sifatnya mendasar.

“Tidak berarti satu keputusan akan mengubah hidup Anda seluruhnya,” jelas Iyengar. Namun, keputusan-keputusan kecil tersebut akan bertambah dan berdampak dalam hidup Anda, apakah Anda akan lebih baik atau sebaliknya.

Langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah keputusan tersebut mendukung tujuan hidup Anda atau tidak. Misalnya, setelah bekerja Anda diajak untuk pergi keluar bersama seorang teman, putuskan apakah pertemanan atau kesehatan yang paling mempengaruhi dan mendukung hidup Anda. Dengan membuat pilihan tersebut, Anda dapat lebih mudah untuk mengambil keputusan.

2. Jaga emosi Anda
Apakah Anda pernah "maksa" mengorek tabungan untuk membeli sepatu idaman Anda, padahal saldo di rekening sudah menipis? Banyak dari kita yang mendahulukan perasaan daripada otak. Maksudnya, Anda memutuskan sesuatu berdasarkan emosi (keinginan) bukan berdasarkan atas pemikiran matang Anda. Keputusan berdasarkan emosi seringkali hanya akan berakhir sebagai penyesalan. Contohnya, Anda akhirnya menyesal telah membeli sepatu tersebut ketika akhirnya butuh membiayai perawatan orangtua Anda di rumah sakit.

William Helmreich, PhD, penulis What Was I Thinking? The Dumb Things We Do and How to Avoid Them, dan profesor sosiologi di program pasca sarjana CUNY, menyarankan siapapun yang mengalami situasi emosional tersebut untuk menunggu lima jam sebelum membuat keputusan akhir. Dengan cara ini Anda dapat menenangkan emosi Anda ke tingkat yang wajar, dan mulai berpikir dengan jelas tentang konsekuensi dari setiap pilihan serta keputusan yang akan Anda ambil.

3. Cari rencana alternatif
Jika keputusan yang Anda pilih ternyata salah, atau Anda akhirnya menyadari bahwa keputusan tersebut tidak seperti yang Anda inginkan, jangan buang waktu untuk berpikir “kalau saja saya....”. Sebaliknya, buatlah keputusan alternatif yang akan menghapus penyesalan Anda. “Bukan tugas Anda untuk menyesal. Tugas Anda adalah membuat pilihan-pilihan baru,” jelas Iyengar.

Jika Anda tidak yakin mengenai langkah selanjutnya, Iyengar menyarankan untuk membayangkan jalan raya. Ketika Anda terjebak dalam kemacetan, ambil jalan keluar pertama yang Anda lihat, dan cari cara baru untuk mencapai tujuan Anda. Atau, jika Anda telah memutuskan untuk pergi  berlibur ke suatu tempat, setelah sampai hotel ternyata di luar sedang turun hujan. Hal tersebut biasanya mengharuskan Anda untuk tinggal hotel. Akan tetapi Anda juga dapat membuat liburan di hotel lebih menyenangkan dengan mencari tahu apakah ada acara-acara seru yang diadakan pihak hotel di dalam ruangan, atau berkeliling hotel untuk melihat-lihat fasilitas yang tersedia.

4. Evaluasi proses pengambilan keputusan Anda
Penasaran apakah Anda sudah banyak mengambil keputusan yang benar atau sebaliknya? Iyengar menyarankan untuk menjaga pilihan tersebut dengan membuat buku harian selama satu bulan. Catat semua keputusan yang telah Anda ambil setiap harinya, bagaimana Anda membuat keputusan tersebut, dan bagaimana pengaruh keputusan tersebut bagi hidup Anda.

Dengan begitu Anda dapat melihat pola dalam proses pengambilan keputusan Anda. Misalnya, apakah Anda membuat keputusan berdasarkan saran orang lain? Apakah keuangan Anda memainkan faktor utama dalam keputusan Anda? Dengan mencari tahu apa yang mendorong pilihan Anda, Anda akan lebih mudah melihat perubahan yang harus Anda buat, atau memastikan bahwa semua keputusan yang Anda  ambil sudah benar.

Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-5 di tahun 2020, bertepatan juga dengan tanggal cantik 02022020. Turney kali ini dihadiri oleh 17 orang Spartan. Spartan yang main rangkap kali ini adalah Rizaldi. Lumayan melelahkan karena harus main 7 kali di babak penyisihan. Luar biasa!

Seperti prediksi admin, yang berhasil menjadi juara minggu ini adalah pasangan Anton dan Reza. Di babak final mereka berhasil meghentikan perlawanan pasangan Iwan dan Romi dengan score menang tipis 42-39.
Pasangan Romi dan Iwan adalah pasangan kuda hitam, yang tanpa diduga berhasil menyeruak dan muncul sebagai finalis. Dengan perpaduan permainan yang kompak, solid dan apik, mereka berhasil menyingkirkan salah satu unggulan admin. Di babak semifinal secara mengejutkan mereka berhasil mengalahkan pasangan Redy dan Alex.
Di babak semifinal lainnya juga terjadi pertarungan sengit antara Anton dan Reza melawan Rinal dan Rama. Rinal dan Rama harus puas menjadi juara ke 3 setelah tunduk dari Anton dan Reza, dengan score 38-42.

Inilah nama-nama yang berhasil menjadi kampiun Sparta minggu ini;

Juara 1 Anton dan Reza
Juara 2 Iwan dan Romi
Juara 3 Redy dan Alex / Rinal dan Rama

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap turnamen beserta dengan update ranking Sparta;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta
Sekian reportase kita kali ini. “The 3 C’s of life: CHOICES, CHANCES, CHANGES. You must make a choice to take a chance or your life never change.” 
Sampai jumpa di reportase minggu depan. See you!!!