Powered By Blogger

Minggu, 15 Maret 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 5 Maret 2020


"You have power over your mind - not outside events. Realize this, and you will find strength."

Marcus Aurelius

Tidak jarang emosi-emosi negatif seperti kecewa dan marah menguasai, sehingga Anda menjadi tidak dapat berkonsentrasi. Bahkan, Anda melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Ini mengapa penting untuk tahu cara mengendalikan emosi.

Penelitian menemukan bahwa respons emosional manusia berasal dari cara mereka menilai pengalaman tertentu.  Emosi adalah ekspresi normal atas berbagai hal yang terjadi dalam keseharian, seperti tertawa karena kejadian lucu hingga merasa kesal setelah terjebak macet. Mengekspresikan emosi secara tepat dan mengetahui cara mengendalikan emosi akan membuat Anda merasa lebih baik.




Meski begitu, tidak jarang emosi-emosi negatif membuat Anda menjadi berperilaku negatif juga. Marah, sedih, kecewa memang tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola. Ekspresi emosi negatif bahkan dapat membahayakan hubungan pertemanan, pekerjaan, dan bahkan kesehatan Anda sendiri. Hal inilah yang membuat Anda perlu belajar cara mengendalikan emosi. Panduan di bawah ini diharapkan dapat membantu Anda.
  • Setiap kali Anda akan bereaksi negatif, tenangkan diri dengan mengambil napas panjang dan menutup mata.
  • Anda tidak dapat mengubah situasi tertentu, tetapi dapat mengubah pola pikir Anda dari sudut pandang yang membuat marah atau frustasi menjadi sudut pandang yang membuat Anda merasa lebih baik.
  • Ubah fokus Anda. Jika Anda lebih sering merasa rendah diri karena menganggap orang lain lebih hebat, ubah fokus pada diri sendiri, apa yang ingin Anda kerjakan, dan kemampuan yang ingin Anda tingkatkan, sehingga membuat Anda lebih percaya diri.
  • Hindari situasi yang membuat Anda mudah merasakan emosi negatif. Sebagai contoh, jika Anda mudah kesal saat terburu-buru, maka Anda dapat mengatur waktu untuk berangkat lebih awal. Dengan begitu, kemacetan atau pun pengguna jalan yang lambat tidak akan terlalu membuat Anda terganggu atau bahkan dapat dihindari.
  • Jalin komunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda seperti keluarga, teman, tetangga yang membuat Anda nyaman. Anda perlu sahabat dan keluarga sebagai tempat Anda berbagi permasalahan yang bersedia mendengarkan dan tidak membiarkan Anda sendiri.
  • Temukan aktivitas yang membuat Anda senang dan dapat menjadi bagian positif dari keseharian Anda seperti bersepeda, bermain sepak Mengerjakan hobi yang Anda sukai membuat Anda merasa rileks dalam dunia Anda sendiri. Selain itu, olahraga dapat menjadi sarana untuk mengelola stres.
  • Memberi dapat membuat Anda senang. Berikan waktu, bantuan, atau pun senyum Anda untuk orang lain, misalnya mengikuti bakti sosial.
  • Pelajari kemampuan baru seperti bahasa baru atau pun alat musik, dapat membangkitkan kepercayaan diri dan berfungsi sebagai cara mengendalikan emosi.
  • Sadarilah keberadaan Anda saat ini, perasaan dan pikiran Anda, termasuk sekitar Anda. Ini dapat membuat Anda lebih sadar dan bersikap positif merespons segala sesuatu.
  • Menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara mengendalikan emosi dan kesehatan mental. Cobalah untuk mengkonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi dan dengan porsi yang tidak berlebihan.
  • Yoga dan meditasi dapat menjadi metode manajemen stres dan melatih Anda mengendalikan emosi.
  • Kelola waktu dengan mengatur jadwal dan membuat rencana hal-hal yang perlu dilakukan. Perencanaan akan membantu Anda mengurangi stres.
  • Belajar mengatakan “tidak” terutama pada hal yang sebenarnya memang sudah tidak dapat Anda kelola, atau acara yang memang benar-benar tidak dapat Anda hadiri.
  • Jaga agar tubuh selalu mendapat istirahat cukup sehingga masalah tidak dengan mudah menyulut emosi.
Kesehatan tidak hanya tentang tubuh yang sehat, tetapi juga pikiran yang sehat yang mempengaruhi emosi. Sehat secara emosional berarti dapat mengelola masalah sehari-hari seperti stres, mengubah kebiasaan buruk, berkreasi, menjalin hubungan pertemanan, dan semua hal lain yang dapat berdampak pada kesehatan jiwa dan raga.

Menjaga kesehatan emosional sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh, karena keduanya saling memengaruhi. Kesehatan emosional yang terganggu dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan seperti nyeri dada dan tekanan darah tinggi. Orang yang pikiran dan emosinya sehat akan lebih mudah menghadapi persoalan hidup besar seperti perpisahan atau pun kematian.

Namun, waspadai jika ternyata yang Anda rasakan bukan sekadar fluktuasi emosi, melainkan pertanda depresi. Kenali gejala depresi yang dapat ditandai dengan tanda-tanda seperti mood buruk lebih dari dua minggu, merasa putus asa, kelelahan, tidak dapat berkonsentrasi, hilang nafsu makan atau sebaliknya makan terlalu banyak, susah tidur atau pun terus ingin tidur, dan terpikir untuk mengakhiri hidup.

Cobalah menerapkan berbagai cara mengendalikan emosi di atas untuk mendapatkan kesehatan fisik dan mental. Jika gejala depresi mulai muncul, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter.

Kembali ke reportase; Fluktuasi kehadiran Spartan di minggu ke 11, masih hampir sama seperti minggu sebelumnya, yaitu diikuti oleh 14 orang Spartan plus 1 orang yang mabar aja.
Pasangan Andre dan Rama berhasil memuncaki bagan turnamen kali ini. Mereka menjadi juara setelah di final mengalahkan pasangan Fatoni dan Alex dengan poin dramatis 42-41. Poin dramatis 42-41 ini terjadi pula di babak semifinal, ketika Andre dan Rama berhadapan dengan Iyan dan Nura Audy.

Inilah nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Andre dan Rama
Juara 2 Fatoni dan Alex
Juara 3 Iyan dan Nura Audy / Rinal dan Romi

Dan dibawah ini adalah hasil selengkapnya dari Turnamen Mingguan Sparta edisi minggu ke-11;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta
Sekian reportase kita kali ini, salam olahraga dan sampai jumpa. Keep calm and smash hard!!!

Minggu, 08 Maret 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 8 Maret 2020

“While we are free to choose our actions, we are not free to choose the consequences of our actions.”

Steven Covey


Dalam kehidupan, kita bebas membuat pilihan-pilihan. Namun, walaupun kita bebas untuk memilih  tindakan kita, kita terikat dengan konsekuensi. Kita tidak bebas untuk memilih konsekuensi dari tindakan kita. Konsekuensi dari pilihan-pilihan kita mengikuti hukum alam. Seseorang bisa memutuskan untuk terjun dari monas, namun ia tidak bisa memutuskan apa yang terjadi setelah ia melakukan itu.

Seorang pengusaha bisa memutuskan untuk berlaku curang dalam bisnisnya, Seorang siswa bisa memutuskan untuk berbuat curang dalam ulangan, namun mereka tidak bisa memutuskan apa konsekuensi dari perbuatannya. Konsekuensi tergantung pada faktor-faktor lain. Seorang siswa yang mencontek  dalam ulangan misalnya, bila ketahuan bisa saja dipermalukan oleh guru atau teman-temannya, atau bisa saja tidak ketahuan tetapi ia akan terus merasa bersalah. Seorang pengusaha curang bisa berurusan dengan aparat hukum bila ketahuan. Semua itu tergantung fatktor luar.

Tindakan kita diatur oleh prinsip. Hidup yang selaras dengan prinsip membawa konsekuensi positif. Sedangkan hidup yang tidak selaras dengan prinsip membawa konsekuensi negatif. KIta bebas memilih respons kita terhadap situasi apapun, namun dalam pilihan-pilihan itu terkandung hal yang tidak bisa kita pilih yaitu konsekuensi.


Ketika kita memilih respons yang membawa konsekuensi  yang tidak kita inginkan, pilihan itu mungkin menyebabkan penyesalan bagi kita. Bila kita sampai pada kondisi demikian, kita perlu sadari adalah kesalahan masa lalu termasuk dalam hal-hal yang diluar kekuasaan kita. Satu-satunya yang bisa kita lakukan terhadap masa lalu adalah menyadari serta belajar dari pengalaman itu sehingga bisa memperbaikinya ketika ada persoalan yang sama di masa depan. Keberhasilan adalah ujung lain dari kegagalan.

Respons terhadap kesalahan akan mempengaruhi kualitas  kita berikutnya. Orang yang belajar dan mengakui kesalahan akan mudah memperbaiki diri, namun orang yang tidak mengakui kesalahan akan berusaha menutupinya dengan kebohongan-kebohongan. Kebohongan terhadap kesalahan akan memberikan kektuatan tambahan pada kesalahan sebelumnya sehingga lama-kelamaan menjadi karakter. Hal itulah yang terjadi pada seseorang yang menjadi penipu. Berhati-hatilah dengan pilihan anda.

Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan pasti ada konsekuensinya;
  • Ketika kita makan terlalu banyak dan berlebihan, secara tidak sadar kita telah membuat pilihan untuk menjadikan diri kita menjadi kelebihan berat badan. 
  • Ketika kita bermain telepon genggam sambil mengemudi, berarti kita telah memilih untuk terbunuh atau membunuh orang lain dalam suatu kecelakaan.
  • Ketika kita menyakiti orang lain, berarti kita telah memilih untuk diperlakukan buruk kembali. 
  • Ketika kita berburuk sangka terhadap orang lain, berarti kita telah memilih untuk hidup penuh kecurigaan dan kehilangan rasa damai di hati.
  • Ketika kita tidak peduli terhadap orang lain, berarti kita memilih untuk diacuhkan pula oleh mereka. 
  • Ketika kita merokok, berarti kita juga memilih untuk menderita serangan kanker. dll.
Setiap pilihan memiliki konsekuensi dibelakangnya. Hal yang paling penting untuk dimengerti adalah bahwa kita semua diberikan kebebasan dalam membuat setiap pilihan hidup. Namun perlu disadari, bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi dibelakangnya. Jadi setelah kita membuat pilihan, maka pilihan tersebutlah yang selanjutnya akan megontrol kehidupan kita ke arah sesuai konsekuensinya, baik itu konsekuensi yang baik ataupun konsekuensi yang buruk. Perlu disadari bahwa di kehidupan ini, kita memiliki banyak pilihan yang harus dipilih dengan bijaksana.

Ada pepatah yang mengatakan “Pelaut yang ulung tidak pernah terlahir dari laut yang tenang”. Kenapa? Karena laut tenang diibaratkan seperti kehidupan yang datar-datar saja. Biasa saja. Atau bahkan monoton. Tidak ada tantangan yang mewarnai kehidupan. Sedang laut yang selalu bergelombang, bergemuruh, dan terkadang diimbangi dengan cuaca yang buruk bersama badai, akan menciptakan sebuah tantangan bagi sang pelaut untuk mencari cara bagaimana mengahadapinya dengan segala keberanian tanpa takut dan pantang menyerah.

Begitu pun dalam hidup tidak seru jika tidak ada masalah. Bukannya kita mengharapkan masalah selalu datang, tapi dengan adanya masalah-masalah dalam hidup bisa menjadikan kita lebih dewasa dalam mengambil keputusan dan menyikapi suatu hal.

Seorang motivator pernah berkata, “Hidup adalah permainan, tapi jangan main-main dalam hidup, maka jadilah pemenang dalam permainan ini”. Kita juga harus sadar diri bahwa kita adalah pemenang! Kalau jadi pemenang, jadilah pribadi yang aktif.

Kembali ke reportase. Turnamen mingguan Sparta minggu ini cukup sepoi-sepoi alias sepi, but it's okay. Perjalanan ga selalu mulus, perjuangan ga selalu mudah. Yang penting kita tidak kehilangan semangat.

Sesuai prediksi admin yang berhadapan final adalah Hadi M dan Fatoni melawan Roganda dan Andre. Kedua pasangan ini cukup mulus melaju ke babak final tanpa mengalami kekalahan satu kali pun. Di babak pamungkas Hadi M dan Fatoni berhasil menyisihkan Roganda dan Andre dengan 42-39. Permainan sengit dan apik tersaji dari ke dua pasangan ini. Perolehan poin pun saling susul menyusul dengan sangat ketat. Namun akhirnya Roganda dan Andre harus puas berada di posisi runner-up.
Kemenangan Hadi M dan Fatoni kali ini, sekaligus mencatatkan nama mereka untuk pertama kalinya sebagai peroleh medali emas di tahun 2020.

Inilah nama-nama Juara Turnamen Mingguan Sparta tanggal 8 Maret 2020;

Juara 1 Hadi M dan Fatoni
Juara 2 Roganda dan Andre
Juara 3 Rinal dan Alex / Eyi dan Olsen

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result turnamen kali ini;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reortase kita kali ini. Tetap semangat dan selalu junjung tinggi sportivitas. Dalam sebuah permainan, menang dan kalah adalah hal biasa. Jangan sampai sebuah kekalahan membuat hubungan persaudaraan kita menjadi renggang. Karena tujuan kita pada hakikatnya adalah untuk berkumpul, berolahraga bersama dan menjalin silaturahmi. Salam olahraga!!!

Minggu, 01 Maret 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 1 Maret 2020

"Self-control is strength. Right thought is mastery. Calmness is power."   

James Allen


Pengendalian diri atau Penguasaan diri (Self Regulation) merupakan satu aspek penting dalam kecerdasan emosi (Emotional Quotient).

Aspek ini penting sekali dalam kehidupan manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, namun justru berada di dalam dirinya sendiri.
Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang tersebut selalu diikuti oleh“Musuh” nya.

Pengendalian diri atau penguasaan diri adalah aspek yang perlu dilatih sejak dini. Tidak ada aspek kemampuan untuk menguasai diri yang turun dari langit, melainkan diperoleh dari proses yang panjang dalam pengalaman hidup selama berhubungan dengan orang-orang sekitar.

Bahkan dalam sebuah kata bijak tertulis, “Siapa yang menguasai diri ibarat mengalahkan sebuah kota”. Diri yang kita bawa-bawa sekarang ini dapat menguasai kita atau kita yang menguasainya, dapat menjadi sahabat atau malah menjadi lawan. Tergantung pilihan kita menjalani hidup ini.


Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat.

Tips-tips pengendalian diri;

Tips pertama
Mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negatif terhadap apapun yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama?

Tips kedua
Mengendalikan diri dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau menyinggung kita, kita marah. Kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini.
Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita. Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!

Tips ketiga
Mengendalikan diri dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan. Tanyakan pada diri
sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
Apa sih untungnya saya marah?
Apakah benar reaksi saya seperti ini?
Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya rusak, kan saya yang rugi sendiri.
Dengan melakukan perenungan kerap kali maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika kita tidak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun.

Tips keempat 
Mengendalikan diri dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana? Lakukan cara kelima.

Tips kelima
Menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi akan  mereda.

Hindarilah berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut ketika ia sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula emosinya justru akan terus berkobar.

Tanpa kita sadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya untuk mengendalikan tersebut mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil untuk mengendalikan diri.
Manfaat yang diperoleh dari keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya antara lain:

1. Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. Karena jika kita sedang dalam keadaan marah, kita tidak sabar, tawakal, bersyukur.dll. dapat meningkatkan komunikasi positif di lingkungan masyarakat sehingga diperoleh suasana tenang.

2. Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup  yang sesuai dengan kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang di berikan oleh Tuhan kepadanya

3. Dapat  mengurangi rasa gelisah,cemas,iri dan tidak puas yang terjadi pada diri kita.

Kembali ke reportase... Kita sudah memasuki bulan baru, Bulan Maret 2020. Turnamen edisi minggu ke-9 diikuti oleh 18 orang Spartan. Sesuai prediksi admin, 2 unggulan teratas mampu melaju sampai ke partai final. Mereka adalah pasangan Reza dan Iyan yang sekaligus menjadi juara kali ini, serta pasangan Roganda dan Alex yang berhasil menjadi runner up kali ini. Pasangan Reza dan Iyan melaju dengan mulus, nyaris tanpa hambatan mulai dari babak penyisihan hingga final. Mereka hanya terganjal dan nyaris kalah dari pasangan Andre dan Peter, tapi di poin krusial mereka berhasil membalikkan keadaan, dan menang dengan poin 42-41. Sementara pasangan Roganda dan Alex , kalah menderita satu kekalahan di babak penyisihan oleh pasangan Hadi dan Ari A. Dan mereka diuntungkan dengan mundurnya pasangan Anton dan Rizaldi (karena Rizaldi sakit).
Dibabak final Reza dan Iyan menang atas Roganda dan Alex dengan poin tipis 42-39.
Dengan hasil pertandingan kali ini. Posisi ranking pertama Nura Audy, kembali tergeser oleh Alex. Sementara di akumulasi perolehan medali, Roganda makin mengukuhkan dirinya sebagai peraih medali terbanyak.

Inilah nama-nama juara kali ini;

Juara 1 Reza dan Iyan
Juara 2 Roganda dan Alex
Juara 3 Dena dan Rinal / Revin dan Fatoni 

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari Turnamen mingguan Sparta kali ini;

Road to final

Bagan turnamen
  

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kali ini. Selalu sehat, Tetap semangat dan raih prestasi lebih tinggi lagi. Salam olahraga!!!