“While we are free to choose our actions, we are not free to choose the consequences of our actions.”
Steven Covey
Dalam kehidupan, kita bebas membuat pilihan-pilihan. Namun, walaupun kita bebas untuk memilih tindakan kita, kita terikat dengan konsekuensi. Kita tidak bebas untuk memilih konsekuensi dari tindakan kita. Konsekuensi dari pilihan-pilihan kita mengikuti hukum alam. Seseorang bisa memutuskan untuk terjun dari monas, namun ia tidak bisa memutuskan apa yang terjadi setelah ia melakukan itu.
Seorang pengusaha bisa memutuskan untuk berlaku curang dalam bisnisnya, Seorang siswa bisa memutuskan untuk berbuat curang dalam ulangan, namun mereka tidak bisa memutuskan apa konsekuensi dari perbuatannya. Konsekuensi tergantung pada faktor-faktor lain. Seorang siswa yang mencontek dalam ulangan misalnya, bila ketahuan bisa saja dipermalukan oleh guru atau teman-temannya, atau bisa saja tidak ketahuan tetapi ia akan terus merasa bersalah. Seorang pengusaha curang bisa berurusan dengan aparat hukum bila ketahuan. Semua itu tergantung fatktor luar.
Tindakan kita diatur oleh prinsip. Hidup yang selaras dengan prinsip membawa konsekuensi positif. Sedangkan hidup yang tidak selaras dengan prinsip membawa konsekuensi negatif. KIta bebas memilih respons kita terhadap situasi apapun, namun dalam pilihan-pilihan itu terkandung hal yang tidak bisa kita pilih yaitu konsekuensi.
Ketika kita memilih respons yang membawa konsekuensi yang tidak kita inginkan, pilihan itu mungkin menyebabkan penyesalan bagi kita. Bila kita sampai pada kondisi demikian, kita perlu sadari adalah kesalahan masa lalu termasuk dalam hal-hal yang diluar kekuasaan kita. Satu-satunya yang bisa kita lakukan terhadap masa lalu adalah menyadari serta belajar dari pengalaman itu sehingga bisa memperbaikinya ketika ada persoalan yang sama di masa depan. Keberhasilan adalah ujung lain dari kegagalan.
Respons terhadap kesalahan akan mempengaruhi kualitas kita berikutnya. Orang yang belajar dan mengakui kesalahan akan mudah memperbaiki diri, namun orang yang tidak mengakui kesalahan akan berusaha menutupinya dengan kebohongan-kebohongan. Kebohongan terhadap kesalahan akan memberikan kektuatan tambahan pada kesalahan sebelumnya sehingga lama-kelamaan menjadi karakter. Hal itulah yang terjadi pada seseorang yang menjadi penipu. Berhati-hatilah dengan pilihan anda.
Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan pasti ada konsekuensinya;
- Ketika kita makan terlalu banyak dan berlebihan, secara tidak sadar kita telah membuat pilihan untuk menjadikan diri kita menjadi kelebihan berat badan.
- Ketika kita bermain telepon genggam sambil mengemudi, berarti kita telah memilih untuk terbunuh atau membunuh orang lain dalam suatu kecelakaan.
- Ketika kita menyakiti orang lain, berarti kita telah memilih untuk diperlakukan buruk kembali.
- Ketika kita berburuk sangka terhadap orang lain, berarti kita telah memilih untuk hidup penuh kecurigaan dan kehilangan rasa damai di hati.
- Ketika kita tidak peduli terhadap orang lain, berarti kita memilih untuk diacuhkan pula oleh mereka.
- Ketika kita merokok, berarti kita juga memilih untuk menderita serangan kanker. dll.
Ada pepatah yang mengatakan “Pelaut yang ulung tidak pernah terlahir dari laut yang tenang”. Kenapa? Karena laut tenang diibaratkan seperti kehidupan yang datar-datar saja. Biasa saja. Atau bahkan monoton. Tidak ada tantangan yang mewarnai kehidupan. Sedang laut yang selalu bergelombang, bergemuruh, dan terkadang diimbangi dengan cuaca yang buruk bersama badai, akan menciptakan sebuah tantangan bagi sang pelaut untuk mencari cara bagaimana mengahadapinya dengan segala keberanian tanpa takut dan pantang menyerah.
Begitu pun dalam hidup tidak seru jika tidak ada masalah. Bukannya kita mengharapkan masalah selalu datang, tapi dengan adanya masalah-masalah dalam hidup bisa menjadikan kita lebih dewasa dalam mengambil keputusan dan menyikapi suatu hal.
Seorang motivator pernah berkata, “Hidup adalah permainan, tapi jangan main-main dalam hidup, maka jadilah pemenang dalam permainan ini”. Kita juga harus sadar diri bahwa kita adalah pemenang! Kalau jadi pemenang, jadilah pribadi yang aktif.
Kembali ke reportase. Turnamen mingguan Sparta minggu ini cukup sepoi-sepoi alias sepi, but it's okay. Perjalanan ga selalu mulus, perjuangan ga selalu mudah. Yang penting kita tidak kehilangan semangat.
Sesuai prediksi admin yang berhadapan final adalah Hadi M dan Fatoni melawan Roganda dan Andre. Kedua pasangan ini cukup mulus melaju ke babak final tanpa mengalami kekalahan satu kali pun. Di babak pamungkas Hadi M dan Fatoni berhasil menyisihkan Roganda dan Andre dengan 42-39. Permainan sengit dan apik tersaji dari ke dua pasangan ini. Perolehan poin pun saling susul menyusul dengan sangat ketat. Namun akhirnya Roganda dan Andre harus puas berada di posisi runner-up.
Kemenangan Hadi M dan Fatoni kali ini, sekaligus mencatatkan nama mereka untuk pertama kalinya sebagai peroleh medali emas di tahun 2020.
Inilah nama-nama Juara Turnamen Mingguan Sparta tanggal 8 Maret 2020;
Juara 1 Hadi M dan Fatoni
Juara 2 Roganda dan Andre
Juara 3 Rinal dan Alex / Eyi dan Olsen
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result turnamen kali ini;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Sekian reortase kita kali ini. Tetap semangat dan selalu junjung tinggi sportivitas. Dalam sebuah permainan, menang dan kalah adalah hal biasa. Jangan sampai sebuah kekalahan membuat hubungan persaudaraan kita menjadi renggang. Karena tujuan kita pada hakikatnya adalah untuk berkumpul, berolahraga bersama dan menjalin silaturahmi. Salam olahraga!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar