“Don’t just accept whatever comes your way in life. You were born to win; you were born for greatness; you were created to be a champion in life.”
― Joel Osteen
Kita mungkin bisa belajar dan mengambil hikmah dari kisah hidup Hirotada Ototake. Remaja asal Jepang ini terlahir dengan memiliki keterbatasan, yaitu anggota tubuhnya yang tidak lengkap. Semenjak lahir dia harus menerima kenyataan bahwa ada kekurangan yang dimilikinya yaitu hidup tanpa kedua tangan dan kaki. Namun hal tersebut tidak digunakannya sebagai dalih untuk menyerah dengan keadaan. Sebaliknya dalam sebuah buku “No One Perfect”, Hirotada mencurahkan isi hatinya bahwa kekurangan yang dimilikinya bukan penghalang baginya untuk berprestasi dan menikmati hidup dengan bahagia.
Berikut beberapa prestasi dan kegiatan yang diikuti oleh Hirotada. Pada waktu kelas 6 SD, ia mengikuti lomba renang yang diikuti oleh beberapa siswa dari 3 sekolah. Saat SMP, dia mendaftar dan aktif di klub basket. Saat SMU, Oto tergabung dalam jajaran pelatih tim football Toyama Green Hornets. Bahkan mendaki gunung yang menjadi aktifitas sulit, bahkan bagi orang normal sekalipun, Oto juga melakukannya! Dan yang tak kalah mengesankan, ia sejak April 1999 bekerja sebagai co-presenter di sebuah program TV.
Hirotada Ototake merupakan contoh personifikasi yang memilih untuk tidak menyesali atau malu atas kekurangannya. Dia juga tidak berusaha menyalahkan siapapun, hanya berusaha mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan mengasah potensi yang masih sangat besar di dalam dirinya.
Jika Hirotada Ototake dengan keadaan fisik yang serba kurang sudah mampu menciptakan prestasi luar biasa, lalu bagaimana dengan kita? “Strength is a matter of a made up mind. – Kekuatan berasal dari pola pikir,” kata John Beecker. Jadi tanamkan dalam pikiran kita bahwa manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Jangan lagi meratapi kekurangan melainkan pikirkan bagaimana mengasah potensi lainnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hari ke hari.
Finaly.... Sparta Tour Final 2020 usai juga digelar. Ada beberapa cerita dan fakta-fakta unik yang sayang untuk dilewatkan. Sekalipun reportasenya dibikin sangat-sangat telat, tapi masih asyik kok buat disimak, atau setidaknya untuk dijadikan arsip memorable Sparta dipenghujung tahun 2020.
Ada yang masih belum bisa move on dari keseruan Sparta Tour Final, entah senangnya entah kecewanya... Bahkan sang juaranya pun katanya masih belum percaya mereka bisa jadi juara. Hari senin, Romi wa saya; katanya dia sampai siang itu dia masih antara percaya dan ga percaya dia sudah jadi juara Sparta Tour Final 2020. Waktu pulang dari gor juga katanya dia jadi kaya orang bego, antara halu atau nyata.
 |
Flyer Sparta Tour Final 2020 |
 |
Pelakat Sparta Tour Final 2020 |
 |
Pelakat Sparta Tour Final 2020 |
 |
DinoSpartan Mascot Sparta Tour Final 2020 |
Sparta Tour Final memang Turnamen tahunan yang sangat ditunggu-tunggu, karena merupakan turnamen puncak Sparta dan hanya 16 orang yang boleh berpartisipasi. Tentu saja dengan syarat masuk ranking 16 besar.
Dan nama-nama yang lolos ke 16 besar tahun ini adalah;
 |
Ranking 1-8 |
 |
Ranking 9-16 |
 |
1. Roganda |
 |
2. Redy |
 |
3. Alex |
 |
4. Fatoni |
 |
5. Hadi M |
 |
6. Andre |
 |
7. Peter |
 |
8. Rama |
 |
9. Rinal |
 |
10. Iyan |
 |
11. Rizaldi |
 |
12. Romi |
 |
13. Ari |
 |
14. Olsen |
 |
15. Anton |
 |
16. Nugi |
Persaingan mulai terasa di awal babak penyisihan. Kekuatan pemain cukup tersebar merata di masing-masing grup. Dari hasil drawing admin memperkirakan kalau pasangan Redy dan Roganda menjadi unggulan pertama, disusul oleh pasangan Ari dan Fatoni sebagai unggulan ke-2. Unggulan ditentukan berdasarkan kombinasi dari skill, ranking dan track record prestasi yang ditoreh selama tahun 2020.
Inilah pasangan-pasangan di Sparta Tour Final 2020 yang 'dijodohkan oleh takdir' yang bernama drawing;
GRUP A
 |
Redy & Roganda |
 |
Romi & Nugi |
 |
Anton & Andre |
 |
Peter & Alex |
Roganda dan Redy sangat diuntungkan drawing karena mereka adalah 2 pemain elit Sparta yang menempati ranking 1 dan 2. Dan kemampuan mereka memainkan si bulu angsa sudah tak diragukan lagi. Begitu juga pasangan Ari A dan fatoni. Keduanya dikenal sangat piawai bermain taktis dan memainkan bola-bola cantik. Maka tak heran kalau sebagian peserta juga memprediksikan kalau mereka akan saling bertemu di final.
Namun takdir berkata lain. Pasangan non unggulan Nugi dan Romi justru membuat kejutan dengan menumbangkan pasangan Andre dan Anton, sekaligus menjadikan mereka menempati posisi runner up grup A.
Di grup B persaingan ketat terjadi dimana yang lolos penyisihan grup harus ditentukan oleh penghitungan selisih poin. Karena dari ketiga pasangan mengantongi 2 kali kemenangan dan 1 kali kalah. Ari dan Fatoni keluar sebagai juara grup lalu Hadi M dan Iyan menjadi runner up-nya. Sementara Olsen dan Rama harus lapang dada dan tersisih karena berada diposisi ke-3, kalah selisih poin tipis dari runner up grup, Hadi M dan Iyan.
Semifinals Sparta Tour Final tahun 2019, berguguran dan tidak mampu unjuk gigi di babak semifinal tahun 2020. Semifinalis tahun sebelumnya yang masih bertahan hanya Roganda dan Fatoni (keduanya merupakan pasangan juara tahun lalu). Wajah-wajah baru muncul menjadi semifinalis.
Semifinal antara Ari dan Fatoni yang berhadapan Nugi dan Romi terjadi sangat epic. Pasangan non unggulan bertemu dengan salah satu pasangan favorit juara. Sebagai pasangan underdog Nugi dan Romi bermain sangat lepas, sehingga semua kemampuan terbaik mereka, mampu mereka keluarkan. Ketenangan bermain pasangan Ari dan Fatoni sebetulnya mampu meredam gempuran-gempuran serangan dari Nugi dan Romi. Sekalipun bermain tenang tapi ketegangan dan perasaan tertekan Ari dan Fatoni tak bisa sepenuhnya mereka sembunyikan. Saling susul menyusul poin terjadi sejak awal permainan hingga score 40-40. Nugi dan Romi yang bermain agresif dan nothing to lose, membuat mereka menutup permainan dengan kemenangan 42-40 atas Ari dan Fatoni.
Di babak semifinal lainnya tak kalah seru. Pasangan Redy dan Roganda berhadapan dengan Hadi M dan Iyan. Perolehan poin demi poin sebenarnya masih cukup berimbang di awal permainan. Namun kekompakkan Redy dan Roganda membuat mereka bisa melenggang ke final setelah mengalahkan Hadi M dan Iyan dengan 42-36. Redy dan Roganda bermain lepas, menampilkan deffence ala-ala pertahanan benteng takeshi yang susah ditembus. Setiap serangan mampu mereka mentahkan.
Di babak final bertemu antara Redy dan Roganda dengan Nugi dan Romi. Yang satu pasangan langganan juara dan yang satunya lagi pasangan langganan R1 he he he...
Diatas kertas Redy dan Roganda jauh lebih diunggulkan dari Nugi dan Romi. Namun di lapangan takdir berkata lain. Nugi dan Romi bermain sangat garang. Mereka melakukan serangan-serangan mematikan dengan tetap bisa mengontrol emosi mereka. Sementara Redy dan Roganda seperti kehilangan 'nyawa' permainan mereka. Mereka banyak sekali melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Mereka bermain under perform dan under pressure. Pertahanan benteng takeshi sama sekali tak keluar dari mereka. Dengan meyakinkan Nugi dan Romi menutup babak 1 dengan 21-10.
Kemenangan di babak pertama makin mendongkrak rasa percaya diri mereka. Dengan tanpa ampun Nugi dan Romi makin agresif melakukan gempuran-gempuran maut ke arah Redy dan Roganda. Seolah dunia terbalik babak final ditutup dengan score jomplang 42-29 untuk kemenangan Nugi dan Romi.
Dari result Sparta Tour Final 2020, Jika ada pemilihan Player of the day tentu saja Nugi-lah orangnya. Bak peribahasa From zero to hero, begitulah Nugi. Belum pernah meraih medali emas selama tahun 2020 dan baru mampu masuk ranking 16 besar di 2 minggu terakhir deadline pengakumulasian poin.
Dan Match of the day layak disematkan saat permainan super seru dan menegangkan antara Ari dan Fatoni yang berhadapan Nugi dan Romi di babak semifinal.
Kolabosi Nugi dan Romi menampilkan permainan memukau. Nugi dengan smash-smash dan backhand kerasnya, dan Romi dengan drive-drive secepat kilat serta potongan-potongan sadis di depan net. Menghantarkan mereka sebagai Jawara Sparta Tour Final 2020. Selamat untuk Nugi dan Romi, kalian layak dapat bintang (kaya iklan beer aja ya he he he...).
Inilah nama-nama Juara Sparta Tour Final 2020;
Juara 1 Nugi dan Romi
Juara 2 Redy dan Roganda
Juara 3 Ari A dan Fatoni / Hadi M dan Iyan
 |
Juara 1 Romi & Nugi |
 |
Juara 2 Redy dan Roganda |
 |
Juara 3 Fatoni dan Ari A |
 |
Juara 3 Hadi M dan Iyan |
 |
Foto bersama para juara |
 |
Foto gaya bebas para juara |
Berikut ini adalah result selengkapnya dari Sparta Tour Final 2020;
BABAK PENYISIHAN GRUP A
BABAK PENYISIHAN GRUP B
SEMIFINAL
FINAL
 |
Road to final |
 |
Bagan Sparta Tour Final 2020 |
Dalam gelaran Sparta Tour Final 2020 ini juga dipersembahkan beberapa penghargaan khusus atau Special Awards kepada Spartan yang telah menorehkan prestasi selama tahun 2020;
- The Best Player 2020/Pemain terbaik 2020, diberikan kepada Roganda
- The Most Accomplished Newcomer Player 2020/Pemain pendatang baru paling berprestasi 2020 , diberikan kepada Hadi M.
- The Most Improved Player 2020/Pemain paling berkembang 2020, diberikan kepada Nugi
 |
Roganda Tambunan, The Best Player 2020 |
 |
Hadi Mulyadi, The Most Accomplished Newcomer Player 2020 |
 |
Nugroho Tri Mukti (Nugi), The Most Improved Player 2020 |
Sekian reportase dari ajang Sparta Tour Final 2020, sampai jumpa lagi di Sparta Tour Final 2021. Kita akan mulai mengumpulkan poin lagi di awal Januari 2021.
Born To Win, Kita dilahirkan untuk menjadi pemenang. Karena setiap manusia pada dasarnya adalah para pemenang.
sebuah konklusi yang bisa ditarik dari result Sparta Tour Final 2020, adalah; Siapapun mungkin dan Bisa menjadi juara. Nothing is impossible, Impossible is Nothing!! Salam Olahraga!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar