"Focus on fixing the problem, never focus on the blame. Problems are only resolved when solutions are sought."
Catherine Pulsifer
Spartan, pernah ketemu orang yang suka menyalahkan orang lain atas kejadian buruk? Contohnya, ketika gagal dapat nilai bagus saat ujian, mereka mungkin berpikir karena soalnya terlalu sulit atau materinya belum diajarkan di kelas. Sesekali mungkin kita pernah juga melempar kesalahan atas kegagalan kita seperti kejadian itu.
Dalam ilmu psikologi, perilaku ini dinamakan self serving bias. Bias kognitif yang satu ini umum terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Kenapa orang bisa melakukan itu? Terus, dampaknya apa buat orang yang sering melakukan itu?
Apa itu Self Serving Bias?
Self serving bias adalah kecenderungan seseorang yang menganggap kegagalan disebabkan oleh faktor eksternal. Sementara, kesuksesan baru merupakan hasil faktor internal. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk mekanisme pertahanan untuk menjaga self esteem (harga diri). Pasalnya, Hasil yang buruk secara tidak langsung bisa menurunkan tingkat percaya diri. Dengan begitu, mereka lebih memilih menyalahkan faktor eksternal agar bisa merasa sedikit lega.
Dampak Buruk Melakukan Self Serving Bias
Dalam kadar tertentu, melakukan self serving bias bisa membuat kita lebih percaya diri dan mampu bertahan dalam situasi sulit. Tapi, tentu saja ini hanya bersifat sementara karena sama sekali tidak fokus pada penyelesaian masalah. Ada lebih banyak sisi negatif dibandingkan sisi positif dari bias kognitif yang satu ini.
1.Membuat diri sendiri tidak berkembang
Kalau kita terlalu fokus mengevaluasi faktor eksternal, kita tidak bisa memperbaiki diri sendiri. Kegagalan yang terjadi malah tidak membuat kita belajar. Akibatnya, kita bisa mengalami hal yang serupa atau malah lebih parah di kemudian hari.
2. Merasa diri sendiri adalah yang terbaik
Terjebak dalam anggapan bahwa diri kita adalah yang terbaik bisa membuat kita terlena. Alhasil, kita merasa bisa menguasai banyak hal, padahal mungkin ada orang lain yang jauh lebih kompeten daripada kita. Karena tidak mengevaluasi hasil secara menyeluruh, kita jadi tidak bisa belajar dari kegagalan. Di kemudian hari, kita jadi kaget kalau menemukan kejadian serupa.
3. Merusak hubungan
Orang yang sering melakukan self serving bias juga cenderung terlihat sombong. Tentunya orang juga akan merasa risih dengan orang yang sombong. Apalagi, kalau terlalu sering disalahkan karena kegagalan mereka. Terlalu sering melempar kesalahan membuat kita cenderung suka mengkambinghitamkan orang lain. Hal ini bisa membuat hubungan kita dengan orang lain renggang karena perbedaan pendapat.
Jadi, meskipun melakukan self serving bias ini terkadang “manusiawi,” tapi perlu disadari juga bahwa lebih banyak dampak negatifnya. Sehingga, kita perlu belajar untuk mengatur pola pikir dan mengakui bahwa membuat kesalahan adalah hal yang wajar.
Cara Mengurangi Kebiasaan Self Serving Bias
1. Evaluasi diri sendiri
Karena self serving bias ini terkadang dilakukan secara tidak sadar dan spontan, kita perlu kesadaran untuk mengubahnya. Untuk belajar mengubah kebiasaan ini, kita bisa belajar untuk mengevaluasi diri pertama kali sebelum mencari kesalahan dari luar.
Menerima kesalahan yang kita lakukan sendiri akan membantu membenahi diri ke depan. Setiap kali menemukan kesalahan yang dilakukan, coba beri tantangan pada diri sendiri untuk bisa berubah.
2. Terapkan sikap self compassion
Dengan belajar menerapkan self compassion bisa membantu mengatasi self serving bias. Self compassion adalah penerimaan diri. Belajar menerima diri berarti kita menerima segala aspek-aspek kekurangan dari diri kita yang tidak disukai.
3. Mindfulness
Mindfulness adalah kemampuan untuk menyadari bahwa kita sedang mengalami masalah. Dengan ini, kita bisa menerima dan mengatasi masalah dengan lebih objektif.
4. Lakukan positive self talk
Ketika mengalami kegagalan, coba katakan hal-hal yang positif. Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri. Dengan mengucapkan kata-kata yang positif, kita bisa lebih merasa rileks dan mengurangi emosi negatif yang barusan kita alami.
5. Perhatikan diri sendiri
Cara mengurangi self-serving bias yang terakhir adalah lebih memperhatikan diri sendiri. Jangan terlalu sering mengevaluasi kekurangan. Sekecil apapun perubahan atau usaha untuk menjadi lebih baik juga harus dapat penghargaan, supaya kita semakin semangat dan bisa mengurangi stres dari proses yang kita lalui.
Kesulitan Mengubah Kebiasaan Self Serving Bias Ini? Diskusikan Bareng Ahlinya!
Kalo ternyata kamu masih kesulitan dengan mengubah kebiasaan self serving bias, coba buat diskusikan bareng ahli. Kamu bisa coba layanan dari Satu Persen, yaitu mentoring. Selain curhat, kamu bisa dapet benefit berupa tes kesehatan mental, psikotest, worksheet, dan masih banyak lagi.
Kembali ke reportase.... Turnamen Mingguan Sparta edisi minggu ke-15 tahun 2022, diikuti oleh 24 orang Spartan. Sebenarnya yang hadir ada 26 orang tapi yang 2 orang hanya mabar aja.
Dari hasil drawing admin memprediksikan ada 4 pasang yang diunggulkan akan menempati posisi puncak podium juara minggu ini. Mereka adalah; Andre dan Alex, Fatoni dan Ujang, Lalu Adi Nurrahman dan Hadi M, lalu Hendy dan Apin. Hendy dan Apin baru masuk unggulan bursa pemain unggulan setelah admin melihat permainan Hendy di lapangan. Karena Hendy adalah pemain tamu yang datang dari Jakarta. Jadi admin blank soal skill dan gaya permainan dia di lapangan.
Dari ke-4 grup babak penyisihan didapatlah; Andre dan Alex lalu Naga dan Romy P sebagai juara dan runner up grup A, Hendy dan Apin lalu Fatoni dan Ujang sebagai juara dan runner up grup B, Daffa H dan Harya lalu Abay dan Peter sebagai juara dan runne rup grup C, Adi Nurrahman dan Hadi M lalu Novica dan Iwan I sebagai juara dan runner gru grup D.
Pada quarterfinal 3 pasang juara grup A, B, dan C lolos ke babak berkutnya. Sementara Juara grup D, yaitu Adi Nurrahman dan Hadi M harus kandas di tangan pasngan pasangan runner up grup B Fatoni dan Ujang.
Babak semifinal mengerucutkan apa yang admin prediksikan (hanya 1 pasangan yang meleset dari prediksi admin, itu pun karena mereka bertemu dan harus duel di babak quarterfinal). Pada bagan atas pasangan Hendy dan Apin sukses menumbangkan Daffa H dan Harya dengan42-33. Sementara di bagan bawah Fatoni dan Ujang harus mengakui keunggulan Andre dan Alex setelah melalui pertandingan super ketat yang diakhiri score tipis dengan 40-42.
Babak final mempertemukan Hendy dan Apin dengan Andre dan Alex. Aroma-aroma pertandingan bakal tersaji seru dan asyik untuk ditonton sudah tercium sebelum pertandingan final dimulai. Dan rupanya benar; pada set pertama terjadi drama saling susul menyusul poin perolehan. Selisih perolehan poin tak pernah lebih dari 1 poin. Set pertama ditutup dengan 21-20, Andre dan Alex sementara unggul. pada set ke-2 drama selisih 1 poin masih berlanjut hingga poin 24-24. Setelah itu ada trend drama baru, dimana saling susul menyusul poin dari yang sebelumnya selisih 1 poin menjadi selisih 3 poin. Hendy dan Apin lebih dulu leading 27-24. Kemudian Andre dan Alex menyamakan kedudukan, lantas mengubahnya menjadi 27-30. Pasangan Hendy dan Apin tak tinggal diam, mereka tancap gas dan unggul lagi menjadi 33-30. Lalu Andre dan Alex kembali menyamakan kedudukan 33-33. Setelah itu perolehan poin menjadi random, tapi mostly Hendy dan Apin selalu leading.
Penampilan kedua pasangan finalis ini menyajikan permainan yang apik, seru dan menegangkan. Final ditutup dengan 42-36 untuk kemenangan Hendy dan Apin.
Inilah nama-nama juara minggu ini;
Juara 1 Hendy dan Apin
Juara 2 Andre dan Alex
Juara 3 Daffa H dan Harya / Fatoni dan Ujang
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result turnamen minggu ini disertai dengan update ranking dan akumulai perolehan medali Sparta;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Dalam setiap permasalahan, tak perlu mencari kambing hitam, tapi fokuslah mencari solusi. Sekian reportase kita kali ini, sampai jumpa lagi di reportase-reportase yang akan datang. Stay cool and smash hard!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar