"The worst times can be the best if you think with positive energy."
Domenico Dolce
Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasehat dan pengawalnya, raja pergi berburu ke hutan. Karena kurang hati-hati, terjadilah kecelakaan, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih dan meminta pendapat dari seorang penasihatnya. Sang penasehat mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tapi raja tetap sedih.
Karena tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat itu berkata: "Baginda, apa pun yang terjadi pasti ada hikmahnya dan patut disyukuri". Mendengar ucapan penasehatnya itu sang raja langsung marah besar. "Kurang ajar!! Kena musibah bukannya dihibur tapi malah disuruh bersyukur!!!" Lalu raja memerintahkan pengawalnya untuk menghukum penasehat tadi dengan memasukkannya ke dalam penjara.
Hari terus berganti. Hilangnya jari kelingking ternyata tidak membuat raja menghentikan hobby-nya berburu. Suatu hari, raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif. Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan korban persembahan kepada para dewa.
Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasehatnya dimandikan. Saat giliran raja yang dimandikan, ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya terpotong, yang diartikan sebagai tubuh yang cacat sehingga dianggap tidak layak untuk dijadikan persembahan kepada para dewa. Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang primitif itu. Dan penasehat barulah yang kemudian dijadikan sebagai persembahan kepada para dewa.
Dengan susah payah. akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali keistana. Setibanya di istana, raja langsung memerintahkan supaya penasehat yang dulu dijatuhinya hukuman penjara segera dibebaskan. "Penasehat ku, aku berterimakasih kepada mu. Nasehatmu ternyata benar, apa pun yang terjadi kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan selamat". Kemudian, raja menceritakan kisah perburuannya waktu itu secara lengkap.
Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru si penasehat berlutut sambil berkata: "Terima kasih baginda. Saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu. Karena jika tidak, mungkin sekarang ini, sayalah yang menjadi korban dipersembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif itu".
Cerita di atas mengajarkan suatu nilai yang sangat mendasar, yaitu FAN SHI GAN JI apa pun yang terjadi, selalu bersyukur, saat kita dalam kondisi maju dan sukses, kita patut bersyukur, saat musibah datang pun kita tetap bersyukur. Dalam proses kehidupan ini, memang tidak selalu bisa berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Kadang kita di hadapkan pada kenyataan hidup berupa kekhilafan, kegagalan, penipuan,fitnahan, penyakit, musibah, kebakaran, bencana alam, dan lain sebagainya.
Manusia dengan segala kemajuan berpikir, teknologi, dan kemampuan antisipasinya, senantiasa berusaha mengantisipasi adanya potensi-potensi kegagalan, bahaya, atau musibah. Namun kenyataannya, tidak semua aspek bisa kita kuasai. Ada wilayah 'X' yang keberadaan dan keberlangsungannya sama sekali di luar kendali manusia. Itulah wilayah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan segala misterinya.
Sebagai makhluk berakal budi, wajar kita berusaha menghindar dari segala bentuk marabahaya. Tetapi jika marabahaya itu datang dan kita tidak mampu untuk mengubahnya, maka kita harus belajar dengan rasa syukur dan jiwa yang besar untuk menerimanya. Dengan demikian beban penderitaan mental akan jauh terasa lebih ringan, kalau tidak, kita akan mengalami penderitaan mental yang berkepanjangan. Sungguh, bisa bersyukur dalam keadaan apapun merupakan kekayaan jiwa.
Maka saya sangat setuju sekali dengan kata-kata bijak yang mengatakan KEBAHAGIAAN DAN KEKAYAAN SEJATI ADA DI RASA BERSYUKUR...
Kembali ke reportase... Turnamen Mingguan Sparta yang digelar pada awal Bulan Desember 2022 ini, merupakan turnamen minggu le-41 tahun 2022. Yang artinya ini merupakan minggu-minggu terakhir menjelang Turnamen pamungkas, SPARTA TOUR FINAL 2022.
Dari drawing hari ini, admin sudah bisa memprediksikan pasangan beda generasi, senior-junior Sparta; Fatoni dan Zaki R akan berjaya. Dan benar saja. Mereka sukses keluar sebagai juara grup A, disusul oleh pasangan Juna dan Peter sebagai runner up-nya. Sementara di grup B, terjadi persaingan yang sangat ketat. Dimana ketiga pasangan penghuni grup B, semuanya sama-sama mengantongi 1 kali kemenangan dan 1 kali kekalahan. Maka untuk menentukan pasangan mana yang lolos ke babak semifinal, harus dilakukan penghitungan selisih poin. Dari penghitungan selisih poin menghasilkan: Fajar dan Adel sebagai juara grup B, karena memiliki selisih poin +3. Dan runner up-nya adalah: Agun dan Prabu, dengan selisih poin sangat tipis yaitu +2. Sementara pasangan Asep dan Farhan W, harus puas diurutan paling bontot karena hanya mengantongi selisih poin -5.
Undian babak semifinal kembali mempertemukan sesama pesaing di grup masing-masing. Fatoni dan Zaki R bertemu kembali dengan Juna dan Peter. Juna dan Peter tidak mampu membalas kekalahan mereka di babak penyisihan. Mereka kembali harus menelan pil pahit kekalahan 36-42 dari kompetitornya. Hasil ini membuat Fatoni dan Zaki R melaju ke babak final. Pada bagan semifinal lainnya, pertemuan kembali antara Fajar dan Adel dengan Agun dan Prabu. Ceritanya sedikit berbeda dengan hasil; semifinal pada bagan atas. Fajar dan Adel yang merupakan juara grup B, harus angkat koper duluan dikalahkan 37-42 oleh runner up grup-nya, Agun dan Prabu. Mereka kalah untuk yang kedua kalinya, setelah di babak penyisihan mereka kalah juga dengan 35-42.
Pada partai puncak, yaitu babak final. Bertemu Fatoni dan Zaki R versus Agun dan Prabu untuk memperebutkan posisi jawara minggu ini. Pada awal set pertama, pasangan Fatoni dan Zaki R bermain sangat apik. Mereka menerapkan pola-pola: memancing, mengumpan dan menyerang. Permainan taktis dan placing-placing 'membagongkan' dari Fatoni, membuat Agun dan Prabu banyak melakukan kesalahan. Dengan cepat dan tak terbendung, perolehan poin Fatoni dan Zaki R langsung melesat dan menjauh. Set pertama ditutup dengan 21-12 untuk keunggulan pasangan Fatoni dan Zaki R . Pada awal set ke-dua tidak ada perubahan yang signifikan. Agun dan Prabu staminanya terkuras, dan sempat tertinggal hingga 16 poin pada kedudukan 18-34. Pada pertengahan set ke-2, pasangan Agun dan Prabu menemukan momentum menambah banyak pundi-pundi poin, saat Prabu melakukan service. Pasangan ini menambah 6 poin secara beruntun. Namun usaha mereka rupanya belum bisa membuahkan hasil maksimal. Karena Fatoni dan Zaki R secara spartan dan meyakinkan, merebut partai ini sekaligus mengunci kemenangan untuk mereka, dengan skor sangat jauh, 42-28.
Inilah nama-nama juara pada Turnamen Mingguan Sparta edisi minggu ke41 tahun 2022;
Juara 1 Fatoni dan Zaki R
Juara 2 Agun dan Prabu
Juara 3 Juna dan Peter / Fajar dan Adel
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result turnamen mingguan Sparta, minggu ini;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Sekian reportase Sparta kali, sampai jumpa lagi di reportase-reportase selanjutnya. Salam tepok bulu angsa!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar