“The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong.”
Mahatma Gandhi
Memaafkan orang lain adalah tindakan yang dianggap kebanyakan orang sebagai tanda kelemahan. Namun, Anda seharusnya menyadari bahwa memaafkan orang lain adalah kekuatan, bukan kelemahan.
Anda seharusnya belajar dari orang-orang terhebat dalam sejarah manusia, seperti Nabi Muhammad, Yesus dan Buddha, yang mampu memaafkan kesalahan dan kejahatan yang dilakukan orang lain kepada mereka.
Dalam memaafkan orang lain, Anda dapat menaklukan ego dan gengsi, bahkan melupakan rasa sakit yang pernah mereka alami di masa lalu.
Namun, memaafkan bukan berarti membiarkan orang tersebut menyakiti Anda lagi. Anda tetap memiliki hak untuk menjaga jarak dan membatasi komunikasi dengan orang yang pernah menyakiti, merendahkan, atau meremehkan mereka.
Dengan memaafkan orang lain, Anda dapat merasa lebih lapang dan dapat fokus untuk melakukan hal terbaik untuk diri Anda sendiri.
Memaafkan orang lain memang bukan hal yang mudah, terutama jika luka yang diakibatkan cukup dalam dan traumatis.
Namun, sebagai manusia yang kuat dan berjiwa besar, Anda dapat memaafkan orang lain dengan tulus dan ikhlas.
Jadi, ada tiga tips yang bisa Anda dilakukan untuk memaafkan orang lain.
Pertama, sadari bahwa memaafkan orang lain adalah sebuah kekuatan, bukan kelemahan. Memaafkan orang lain bukan berarti kita lemah atau kalah, tetapi justru menunjukkan kekuatan kita sebagai manusia yang mampu mengendalikan ego dan gengsi.
Memaafkan juga dapat membantu kita untuk melepaskan dendam dan ketidakmampuan untuk memaafkan akan membuat kita selalu merasa terbebani oleh kekesalan dan kebencian di hati.
Kedua, memaafkan bukan berarti kita harus membiarkan orang lain menyakiti kita lagi. Jika seseorang pernah menipu kita, memaafkan bukan berarti kita harus menjalin hubungan bisnis lagi dengan mereka.
Kita tetap memiliki hak untuk menjaga jarak dan membatasi komunikasi dengan mereka. Namun, dengan memaafkan orang tersebut, kita juga melepaskan diri dari beban emosional yang selama ini kita pikul.
Kita menjadi lebih fokus dan dapat melakukan hal terbaik untuk diri sendiri, bukan terus terluka dan terbawa-bawa emosi negatif dalam kehidupan.
Memaafkan dapat membuat hati menjadi lebih lapang dan pikiran menjadi lebih jernih, sehingga kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik.
Ketiga, dengan memaafkan duluan, sebenarnya kita sudah menjadi seorang pemenang. Kita tidak lagi menyimpan rasa sakit dan kekesalan di hati, dan dapat fokus pada hal-hal yang lebih positif.
Memaafkan juga dapat membantu kita untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup.
Namun, memaafkan bukanlah hal yang mudah. Namun, jika kita memiliki semangat dan kekuatan untuk memaafkan, maka kita dapat menjadi pria sejati yang berjiwa besar.
Dengan memaafkan, kita juga menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Kembali ke reportase... Turnamen Mingguan Sparta officially sebenanrnya sudah dimulai minggu lalu, 5 Januari 2025. Tapi berhubung banyak yang berhalangan, maka yang hadir minggu lalu tetap diberikan poin. Untuk juara 5040 dan selebihnya mendapat poin 3600.
Dari hasil drawing minggu ini, sejujurnya boleh dibilang semua mempunyai kans yang sama. Karena komposisi pasangannya cukup merata. Dan terbukti dari result babak penyisihan grup. Peluang juara ada di pasangan Fani dan Herman. Karena meskipun pendatang baru, menurut Hizkia Ken yang sudah lama bermain bersama Herman menilai Herman akan mampu menjadi partner yang baik untuk Fani.
Yang namanya permainan “tepok bulu”memang “cocok-cocokan”. Terbukti pada grup A semua kontestan mengantongi jumlah kemenangan dan kekalahan yang sama, yaitu 1 kali menang dan 1 kali kalah. Pasangan Hizkia Ken dan Aciel yang di”ayam-ayamin” oleh pasangan Peter dan Atep di laga pembuka, justru mampu menekuk pasangan Rama Dhany dan Odod. Sedangkan di laga penutup grup A, Odod dan Rama Dhany yang nyaris selalu tertinggal sampai paruh game ke dua, malah menemukan momentum untuk mengalahkan pasangan Peter dan Atep. Jadi untuk menentukan juara dan runner up grup A harus melalui penghitungan selisih poin. Pasangan Peter dan Atep keluar sebagai juara grup karena memiliki selisih poin 12. Sementara Hizkia Ken dan Aciel, juga Rama Dhany dan Odod, keduanya mempunyai selisih poin yang sama, yaitu -4. Sehingan untuk penentuan siapa yang jadi runner up grup harus ditentukan dari hasil Head to Head. Hizkia Ken dan Aciel lolos sebagai runner up grup karena pada babak penyisihan mereka menang atas Rama Dhany dan Odod.
Pada grup B Fani dan Herman yang mengantongi 3 kali kemenangan, berhasil menjadi Juara grup B. Dan lagi-lagi... posisi runner up harus ditentukan dengan cara menghitung selisih poin. Karena ketiga pasangan sama-sama mengantongi 1 menang dan 2 kali kalah. Yudi dan Noval yang di atas kertas terlihat akan menjadi menjadi runner up malah kecolongan kalah dari Fathur dan Adi MK. Dari hasil penghitungan selisih poin: Yudi dan Noval berhak menempati posisi runner up grup B karena mengantongi selisih poin 3. Sementara Fathur dan Adi MK mengantongi selisih poin -11, disusul oleh pasangan Nurfaizi dan M. Faisal yang mengantongi selisih poin-18. Sebagai catatan, penampilan M. Faisal cukup mencuri perhatian karena beberapa Spartan menilai skill individu yang dimiliki M. Faisal bisa akan mampu bersaing ke depannya. Terbukti saat menghadapi Fani dan Herman, M. Faisal mampu mengangkat permainan Nurfaizi dan memberikan perlawanan yang baik walaupun akhirnya kalah.
Di bawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil maju ke babak semifinal;
Grup A, Juara grup: Peter dan Atep runner up grup: Hizkia Ken dan Aciel
Grup B, Juara grup: Fani dan Herman, runner up grup: Yudi dan Noval
Drawing babak semifinal mentakdirkan pertemuan kembali dengan sesama pesaing grup. Pada bagan atas Fani dan Herman kembali mengalahkan Yudi dan Noval, dengan 42-35. Sepertinya pasangan Fani dan Herman sejauh ini belum begitu padu karena semua perolehan skor yang dilalui dari babak penyisihan sampai semifinal cukup ketat.
Sementara pada bagan bawah Hizkia Ken dan Aciel berhasil membalas kekalahan mereka pada babak penyisihan dari Peter dan Atep. Hizkia Ken dan Aciel yang pada babak penyisihan tidak tahu harus bermain seperti apa, mengubah strategi mereka di babak semifinal. Instruksi Hizkia Ken yang meminta Aciel untuk mengikuti gaya bermainnya yaitu rally panjang dan tempo lambat ternyata berhasil. Mereka meredam Atep dan Peter untuk cepat menyerang. Sebenernya permainan Peter dan Atep tetap berjalan sesuai rencana di mana Atep menyerang di area belakang dan Peter memancing serta siap memotong di depan net. Hanya saja Atep mulai kehabisan bensin dan Hizkia Ken serta Aciel memerangkap Peter untuk mundur ke belakang. 42-36 menjadi skor pada babak semifinal ini.
Babak final mempertemukan Fani dan Herman VS Hizkia Ken dan Aciel. Sempat diprediksi akan berjalan biasa saja ternyata final kali ini menyuguhkan permainan yang seru. Permainan kontras tapi menarik disajikan kedua pasangan. Fani dan Herman yang bermain powerful dan offensive bertemu secara kontras dengan permainan rally Hizkia Ken dan Aciel. Set pertama dibuka dengan drama susul menyusul poin. Beberapa kali terjadi skor kembar 1-1, 2-2, 3-3, 4- 4, 7-7, dan 8-8. memasuki paruh ke dua babak pertama, terjadi 2 kali skor kembar 12-12 dan 14-14. Secara mengejutkan perolehan poin Hizkia Ken dan Aciel mulai menjauh. Hingga set pertama ditutup dengan 21-17 untuk keunggulan sementara pasangan tersebut.
Set ke-2 kembali terjadi pertarungan sengit dari kedua finalis ini. Lagi-lagi terjadi drama susul menyusul poin, di mana margin skor hanya selisih satu dan bergantian memimpin. Kedua pasangan ini sama-sama ngotot dan tak ada yang mu menyerah begitu saja. Setiap ada kesempatan menyerang pasti dimanfaatkan oleh pasangan Fani dan Herman. Pun, Hizkia Ken dan Aciel tetap bermain sabar dengan memancing dan menunggu celah untuk melakukan serangan balik. Menjelang akhir set ke dua Herman terlihat sudah lelah dan beberapa kali akurasi pukulan dan pertahanan nya menurun sehingga Fani terlihat tidak tenang seperti biasanya dan harus mengambil kesempatan untuk menyerang. Di sisi lain ketidaksabaran Aciel mengeksekusi bola yang berujung unforced errors membuat Hizkia Ken memperlihatkan bombastic side eyes. Skor ketat terjadi hingga 40-40 sama. Fani dan Herman yang pada poin kritis lebih berani menyerang akhirnya menutup babak pamungkas ini dengan menang 42-40.
Para finalis sepertinya sangat enjoy menikmati babak final ini dengan memberikan testimoni “pertarungan ketat yang tidak menegangkan”. Bisa jadi karena pembawaan Aciel yang acap kali mengundang tawa dan mencairkan suasana di tengah-tengah pertandingan.
Selamat kepada para finalis yang telah menyuguhkan final menarik di awal musim 2025 ini!
Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 12 Januari 2025;
Juara 1 Fani dan Herman
Juara 2 Hizkia Ken dan Aciel
Juara 3 Yudi dan Noval / Peter dan Atep
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-2 tahun 2025;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar