Powered By Blogger

Minggu, 28 Juni 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 28 Juni 2020

“Those who don't know the value of loyalty, can never appreciate the cost of betrayal.”

Unknown

Jika terdapat sebuah pertanyaan “Hal apa yang tidak dapat dibeli dengan uang?”, mungkin beberapa orang akan menyebutkan cinta, kebahagiaan, atau waktu sebagai jawabannya. Ketiga hal tersebut memang tidak dapat dibeli dengan uang, namun ada satu hal lagi yang terkadang luput dari perhatian orang banyak, yakni loyalitas. 

Loyalitas adalah salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang. Loyalitas hanya bisa didapatkan, namun tidak bisa dibeli. Mendapatkan loyalitas dari seseorang bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Berbanding terbalik dengan kesulitan mendapatkannya, menghilangkan loyalitas seseorang justru menjadi hal yang sangat mudah untuk dilakukan. 

Ambigram kata LOYALTY

Jika Ambigram ini dibalik akan terbaca RESPECT


Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal dari bahasa Prancis kuno loial. Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas adalah the quality of being loyal dimana loyal didefinisikan sebagai giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution. Jika diartikan secara bebas, pengertian loyalitas menurut Oxford Dictionary adalah mutu dari sikap setia (loyal), sedangkan loyal didefinisikan sebagai tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan pengertian loyalitas sebagai kepatuhan atau kesetiaan. 

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Sikap loyal dapat diterapkan oleh setiap orang dalam berbagai hal. 

Setiap organisasi pasti menginginkan adanya sikap loyal dari para anggotanya. Orang-orang seringkali menyangkut pautkan pengertian loyalitas dengan seberapa lama dan banyaknya waktu serta tenaga yang dicurahkan oleh seseorang bernaung dalam sebuah organisasi. Padahal kenyataannya, banyak anggota yang bertahan di suatu organisasi hanya karena benefit yang diterimanya (azas manfaat). Pengertian loyalitas identik dengan kesetiaan yang semestinya dilakukan dalam berbagai kondisi tanpa syarat dan tanpa mengharapkan adanya balasan. Loyalitas merupakan kondisi psikologis yang mengikat anggota dan organisasi yang menaunginya, karenanya pengertian loyalitas bukan hanya sekadar kesetiaan fisik yang tercermin dari seberapa lama seseorang berada di dalam organisasi, namun dapat dilihat dari seberapa besar pikiran, perhatian, gagasan, serta dedikasinya tercurah sepenuhnya kepada organisasi tersebut. 

Loyalitas bukan lagi sekadar merujuk pada kemampuan seseorang menjalankan tugas-tugas serta kewajibannya yang sesuai dengan peraturan organisasi, melainkan berbuat seoptimal mungkin untuk menghasilkan yang terbaik bagi organisasi tersebut. 

Untuk mengetahui apakah seorang anggota loyal terhadap organisasi. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengukur loyalitas seseorang dalam berorganisasi. Aspek-aspek loyalitas yang terdapat pada seorang anggota sebuah organisasi antara lain:

1. Taat pada peraturan.
Seseorang yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas , ketaatan ini timbul dari kesadaran jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan program organisasi. Kesadaran ini membuat anggota akan bersikap taat tanpa merasa terpaksa atau takut terhadap sanksi yang akan diterimanya apabila melanggar peraturan tersebut.

2. Tanggung jawab pada organisasi.
Ketika seseorang  memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya. Dia akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya

3. Kemauan untuk bekerja sama.
Seseorang yang memiliki  loyalitas, tidak segan untuk bekerja sama dengan anggota lain. Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan seseorang mampu mewujudkan visi organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seorang anggota secara invidual.

4. Rasa memiliki
Adanya rasa ikut memiliki  terhadap organisasi akan membuat seseorang memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.

5. Hubungan antar pribadi
anggota yang memiliki loyalitas tinggi akan mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap anggota lain. Sesuai dengan pengertian loyalitas, hubungan antar pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan komunitas maupun kehidupan pribadi.

6. Kesukaan terhadap aktivitas
Sebagai manusia, anggota pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap aktivitas yang dilakukannya secara rutin. Seseorang yang memiliki loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila anggota tersebut mencintai aktivitas didalam organisasi yang menaunginya.

“Loyalty isn’t grey. It’s black and white. You’re either loyal completely, or not loyal at all.” 

Sharnay

 Kembali ke reportasi. Minggu ini banyak member Sparta yang berhalangan hadir. tapi tidak apa-apa. The show still and always must go on. Kendati yang hadir hanya 12 orang tapi persaingan tetap cukup sengit. Minggu ini Spartan yang patut dihargai effortnya adalah Rizaldi. Sekalipun rumahnya jauh dan dalam keadaan tangannya melepuh karena tersiram air panas, dia tetap setia datang ke Sparta. Salute!!!

Grup A yang merupakan grup neraka karena persaingannya sangat berimbang. Masing-masing pasangan saling mengalahkan. Jadi seperti permainan: batu - gunting - kertas. Penentuan yang lolos ke babak berikutnya harus diselesaikan dengan penghitungan poin. 

Minggu ini juga para juara grup, harus menyerah ditangan para runner up. Di babak final mempertemukan Andre dan Hadi dengan Ari dan Romi. Andre dan Hadi menang tipis dengan score 42-39.

Inilah nama-nama yang keluar sebagai juara minggu ini;

Juara 1 Andre dan Hadi
Juara 2 Ari A dan Romi
Juara 3 Nura Audy dan Rama / Alex dan Fatoni

Dan berikut ini adalah catatan lengkap turnamen kali ini, beserta dengan update ranking plus akumulasi perolehan medali Sparta;

Road to final


Bagan turnamen


Update ranking Sparta


Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-16. Semoga kita selalu dianugerahi kesehatan dan dijauhkan dari hal-hal negatif. Tetap semangat dan jaga kekompakkan. Salam olahraga!!!

Minggu, 21 Juni 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 21 Juni 2020


“Unity is strength… when there is teamwork and collaboration, wonderful things can be achieved.”

Mattie Stepanek
 

Pada sebuah kerajaan yang makmur sentosa terdapat seorang Raja yang dicintai oleh rakyatnya. Kecakapannya dalam memimpin, kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan serta tidak ragu menegakkan keadilan bahkan membuat Negara tetangga pun menaruh hormat terhadap Raja tersebut. Hingga suatu hari, Raja menyadari bahwa usianya sudah semakin menua. Hal ini berarti bahwa tampuk kekuasaan harus segera ia serahkan kepada salah satu dari 2 orang puteranya. 

Namun sayang, sedari kecil dua putra tercintanya tidak pernah akur, selalu ada saja hal yang membuat mereka berdua berselisih. Awalnya, Raja berpikir bahwa mereka akan berdamai saat beranjak dewasa, tapi perkiraan Raja keliru. Raja sangat gelisah dan tidak tenang memikirkan ketidakakuran anak-anaknya. Bila tercerai-berai karena tidak akur bagaimana jika harus bertempur melawan musuh, begitu pikir sang raja.


Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberi pengertian kepada anak-anaknya agar jangan hanya memikirkan diri sendiri. Raja sangat menginginkan mereka akur sehingga bisa bahu-membahu jika menghadapi serangan dari luar, serta agar bisa memberi contoh rakyatnya hidup rukun di negeri sendiri. Suatu hari, saat berkumpul di meja makan, sebelum acara makan dimulai, raja memerintahkan kepada mereka: 

”Anakku, ambillah sebatang sumpit di depan kalian dan coba patahkan.”

Walaupun heran dengan perintah sang ayah, mereka segera mematuhinya dan mematahkan sumpit itu dengan mudah. Kemudian, raja meminta sumpit tambahan kepada pelayan. 

”Sekarang, patahkan sepasang sumpit di depan kalian itu.” Kembali mereka dengan senang hati memamerkan kekuatan fisik masing-masing dan segera patahlah sepasang sumpit tersebut.

Raja kemudian kembali meminta sumpit tambahan dan memerintahkan anak-anaknya mematahkan sumpit yang kali ini ada tiga batang. Dengan susah payah, ada yang berhasil mematahkan, namun ada juga yang akhirnya menyerah. Salah seorang dari mereka lantas bertanya:

”Ayah, mengapa kami harus mematahkan sumpit-sumpit ini dari satu batang hingga tiga batang. Untuk apa semua ini?”

”Pertanyaan bagus anakku. Sumpit-sumpit adalah sebuah perlambang kekuatan. Jika satu batang mudah dipatahkan, maka jika beberapa batang sumpit disatukan, tidak akan mudah untuk dipatahkan. Sama seperti kalian. Bila mau bersatu, maka tidak akan ada pihak luar atau musuh yang akan mengalahkan kita. Tapi bila kekuatan kita tercerai berai, maka musuh akan mudah mengalahkan kita. Ayah ingin kalian bersatu, bersama-sama membangun negara dan rakyat negeri ini. 
Jika kita mampu menjaga kekompakan dan memberi contoh kepada seluruh rakyat negri ini, maka kerajaan kita pasti akan tetap sejahtera dan semakin makmur. Anak-anakku, usia ayah sudah lanjut. Kini saatnya ayah titipkan kerajaan ini ke tangan kalian semua. Ayah percaya kalian akan mampu menyelesaikan masalah di negeri ini bila kalian bersatu.”

Demi membangun komunitas atau sebuah keluarga mutlak diperlukan semangat kekompakan, kebersamaan, dan persatuan. Seperti sebuah pepatah tiongkok kuno yang mengatakan, 

"Bersatu adalah kekuatan. Tanpa kekompakan akan mudah retak rapuh dan tercerai berai.”

Adanya persatuan yang dibangun berlandaskan pengertian dan kepercayaan antarpribadi, akan memunculkan kekuatan sinergi yang solid dan mantap. Dengan modal tersebut, sebuah komunitas akan bisa berkembang menuju keberhasilan yang mengagumkan. 

"Without a sense of caring, there can be no sense of community".     

Anthony J. D'Angelo


Turnamen mingguan Sparta minggu ke-15 dihadiri oleh 21 orang Spartan. Aroma persaingan tercium disetiap grup. Terutama di grup C. Ei sebagai peserta waiting list (karena ganjil) mendapatkan Rinal yang sebelumnya sudah gugur di grup B, berhasil mengubah peta kekuatan. Mereka dengan mulus berhasil menjadi juara grup C. Bahkan mereka sanggup mengkandaskan Nura Audy dan Ari A (yang notabene adalah juara minggu ini) di babak penyisihan. Namun langkah mereka terganjal oleh strategi cerdas dan permainan apik yang nyaris tanpa error dari pasangan  Olsen dan Andre di babak semifinal. Pasangan Olsen dan Andre harus puas menjadi runner up setelah takluk dari pasangan Nura Audy dan Ari A di babak final. Permainan agresif dan cantik dari Nura Audy dan Ari A, mampu meredam perlawanan Olsen dan Andre.

Inilah nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Nura Audy dan Ari A
Juara 2 Olsen dan Andre
Juara 3 Rama dan Peter / Ei dan Rinal

Dan berikut ini adalah data selengkapnya dari result turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-15;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta


Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kali ini. Tetap semangat persatuan, pupuk dan jaga terus kekompakkan. Masalah besar kita perkecil, masalah kecil kita anggap tidak ada. Salam olahraga!!!

Minggu, 14 Juni 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 14 Juni 2020

 “Success isn’t always about greatness. It’s about consistency. Consistent hard work gains success. Greatness will come.”

Dwayne "The Rock" Johnson

Konsistensi telah lama diagungkan sebagai faktor strategis terpenting dalam mencapai kesuksesan jangka panjang. Apa pun bidangnya, baik itu kesehatan fisik, bisnis, seni, relasi, hingga kesehatan mental dan spiritual, semua membutuhkan konsistensi. Masalahnya, meski semua orang ingin sukses, tidak semua dari kita mampu menerapkan konsistensi.

Suka atau tidak, konsistensi adalah hal esensial bila kamu ingin menciptakan perubahan dalam hidup. Begitu juga bila kamu ingin menjadi profesional kelas dunia yang dapat diandalkan. Saya sendiri pun tidak sempurna, tapi saya berhasil menerapkan konsistensi di beberapa hal, dan hasilnya benar-benar terasa.



Jika kamu ingin meningkatkan kualitas hidupmu (di bidang apa pun), berikut ini lima kunci yang bisa membantumu untuk terus hidup dan bekerja secara konsisten. Perhatikan baik-baik tip nomor empat karena mungkin saya tidak akan pernah mengatakan hal tersebut kecuali saat ini.

1. Berpegangan pada tujuan

Agar kamu bisa konsisten menjalankan sesuatu dalam jangka panjang, kamu harus punya visi jelas tentang apa yang ingin kamu capai, dan tahu mengapa kamu menginginkannya. Sebagai contoh, kamu akan lebih mudah menabung bila tabungan itu akan kamu gunakan untuk sesuatu yang penting, misalnya pembelian rumah atau liburan sekali seumur hidup.

Acara saya sendiri, MarieTV, adalah komitmen yang besar. Kini kami berada di season kelima, dan menjalankannya rutin setiap minggu itu bukan hal mudah. Tapi saya berkomitmen karena saya punya tujuan jelas. MarieTV adalah jiwa dari brand saya, sekaligus cara utama saya menciptakan perubahan bagi banyak orang di seluruh dunia. Ini hal yang sangat penting bagi saya, dan selalu saya jadikan pegangan.

2. Pilih hal yang perlu diperjuangkan

Saya ingin kamu memilih satu hal saja dan fokus pada hal tersebut. Mengapa? Karena sebagai manusia, kita memiliki kapasitas kekuatan tekad dan kedisiplinan yang terbatas. Beberapa studi menunjukkan bahwa bila kamu berusaha untuk, misalnya, berhenti merokok sambil diet bersamaan, kamu justru akan gagal di keduanya.

Pilih satu hal saja, jadikan hal tersebut sebagai kebiasaan, dan perjuangkan hingga berhasil. Bila kamu sudah bisa melakukannya dengan konsisten, baru kamu bisa menambahkan hal lain.

3. Jadwalkan prioritas

Almarhum Stephen Covey, penulis buku laris The 7 Habits of Highly Effective People, mengatakan bahwa inilah rahasia terbesar dari konsistensi. Bila kamu ingin melakukan sesuatu secara konsisten, kamu harus membangun kehidupanmu di sekitarnya, bukan menjejalkannya di sela-sela kegiatan lain. Kamu perlu menjadwalkan prioritasmu, bukan menyelipkan prioritas ke dalam jadwal. Perbedaan kecil, tapi signifikan.

Belajar dari MarieTV lagi, acara ini bisa berjalan konsisten karena kami menjadwalkannya, dan kami menjalankan semua kegiatan sepanjang tahun mengikuti jadwal tersebut. Semua orang yang bekerja di sini memiliki kalender kerja yang sakral, tak bisa ditawar, dan harus selesai tanpa memandang alasan apa pun.


4. Abaikan perasaan

Biasanya saya tidak pernah memberi saran begini. Tapi dalam soal mengembangkan konsistensi, kamu harus bisa mengabaikan kata-kata, “Aduh, saya malas,” yang mungkin muncul di kepalamu. Ketika kamu mencoba konsisten dalam sesuatu yang penting—misalnya berolahraga, berkarya seni, meditasi, atau apa pun itu—kamu dijamin akan merasakan hal seperti ini. Saya pun mengalaminya, setiap waktu!

Kadang ada hari di mana saya merasa tidak ingin bekerja, terlepas dari betapa cintanya saya akan pekerjaan ini. Jangankan bekerja, saya bahkan merasa tidak ingin melakukan apa pun. Tapi saya melatih diri untuk mengabaikan kata-kata di kepala saya itu, karena saya sadar akan kekuatan dan pentingnya perilaku konsisten.

Bila kamu sudah konsisten akan sesuatu dalam waktu lama, atau kamu merasa bahwa apa pun yang kamu lakukan itu sudah waktunya untuk diakhiri, kamu boleh meninggalkannya. Kamu boleh menuruti perasaan, membuka lembaran baru, dan move on. Tapi bila kamu masih dalam proses mengembangkan konsistensi, dan dalam hati kamu tahu bahwa kamu harus terus maju, abaikanlah perasaanmu.

5. Kejar ketertinggalan

Jangan merasa bahwa bila kamu lupa pergi ke gym sekali, atau sehari tidak sempat melukis, artinya kamu gagal total. Tidak sama sekali. Ibarat menunggang kuda, jatuh sesekali itu tidak mengapa, dan kemungkinan besar kamu akan mengalaminya. Semua orang mengalaminya. Tapi bila kamu menghabiskan waktu untuk menyalahkan diri sendiri, kudamu akan pergi jauh dan kamu tidak akan bisa menungganginya lagi.

Ketika kamu terjatuh, pastikan kamu segera bangun dan mengejar “kuda” milikmu. Ingatlah bahwa sukses tidak datang dari apa yang kamu lakukan sesekali, tapi dari apa yang kamu lakukan secara konsisten.

 “Success doesn’t come from what you do occasionally, it comes from what you do consistently” 

Marie Forleo

Itulah lima resep rahasia agar kamu bisa hidup konsisten secara konsisten. Sekarang saatnya kamu yang berbagi. Apa satu ide atau strategi yang telah membantumu untuk menjadi lebih konsisten? Apa yang berhasil, dan apa yang gagal? Ceritakanlah dalam kolom komentar di bawah. (Sumber: Marie Forleo).

Beralih ke reportase. Turnamen minggu ke-14 diikuti oleh 16 orang Spartan, masih sama dengan 2 minggu sebelumnya. Minggu ini yang menjadi kampiun adalah pasangan Agus SP dan Iyan. Mereka  melaju tanpa hambatan menyingkirkan lawan-lawannya, mulai dari babak penyisihan hingga babak final tanpa menderita kekalahan satu kali pun. Di babak final mereka berhadapan dengan pasangan Andre dan Roganda, yang harus puas menjadi runner up dengan score akhir 42-34.
Dibabak semifinal sebenarnya Andre dan Roganda hampir saja bisa dikalahkan oleh Romi dan Hadi M. Namun takdir berkata lain, karena di poin-poin krusial dan kritis, Andre dan Roganda berhasil menyalip dan menutup permainan dengan 42-40.

Inilah nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Agus SP dan Iyan
Juara 2 Andre dan Roganda
Juara 3 Romi dan Hadi M / Nura Audy dan Agung

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap result turnamen kita minggu ini;

Road to final


Bagan Turnamen
Update ranking Sparta


Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Tetap sehat, tetap semangat, jalin terus tali silaturahmi. Sampai jumpa minggu depan!!

Minggu, 07 Juni 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 7 Juni 2020

“I can do things you cannot, you can do things I cannot; together we can do great things.”

Mother Teresa

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya memerlukan orang lain. Semakin banyak dan semakin sering interaksi seseorang dengan orang lain itu juga memupuk nilai-nilai tersendiri. Seringkali kita dengar mengenai kebersamaan, solidaritas dan kekeluargaan. Namun apa sebenenarnya arti dari ketiga hal tersebut?

Together we are stronger


Kebersamaan

Dalam keadaan bersama, belum tentu ada rasa kebersamaan. Namun rasa kebersamaan itu dapat muncul dan diawali dari keadaan bersama. Rasa kebersamaan tersebut akan muncul ketika kita bersama-sama dalam suatu kondisi, dalam kegiatan yang sama, menanggung beban yang sama. Tentunya dalam periode tertentu, rasa kebersamaan ini dapat disudahi, tentunya saat keadaan sudah menuntut untuk tidak bersama lagi. Meskipun tiap kebersamaan akan berakhir, namun kebersamaan itu indah untuk dijalani dan akan indah pula kenangannya saat diingat.

Solidaritas
Beranjak dari rasa kebersamaan, kini mengenai solidaritas. Berdasarkan definisi dari KBBI, dijelaskan bahwa solidaritas itu sendiri merupakan sifat (perasaan) solider; sifat satu rasa (senasib dsb); perasaan setia kawan. Menurut pendapat beberapa orang, solidaritas berarti rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, sebagai salah satu individu dari sebuah ikatan yang mengikat sekelompok individu tersebut, baik ikatan organisasi maupun yang sejenisnya. Dapat dikatakan bahwa ungkapan solidaritas ini merupakan dampak dari rasa kebersamaan itu sendiri, misal berada dalam suatu kondisi , tujuan dan beban yang ditanggung bersama dan dalam rentang waktu yang cukup lama pula. Maka akan timbul perasaan solid, sudah saling satu antar individu dalam perkumpulan tersebut.

Kekeluargaan
Kekeluargaan merupakan asas penting yang banyak diterapkan di berbagai tempat, aspek, organisasi dan sebagainya. Kekeluargaan merupakan satuan mendasar dari kekerabatan. Rasa kekeluargaan tidak hanya ada pada kelompok dengan hubungan darah. Apabila suatu perkumpulan masyarakat memiliki rasa solidaritas yang cukup tinggi dan terus dipupuk, maka akan muncul istilah rasa kekeluargaan. Satu keluarga saling memahami dan mengenal anggota keluarganya, merasa terikat dengannya, sehingga hal apapun yang terjadi dengan salah satu anggotanya berarti mengusik satu kesatuan keluarga itu. Karena keluarga berarti tidak ada yang ditinggalkan atau dilupakan.

Setelah penjabaran poin-poin diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan diawali rasa kebersamaan, maka timbulah rasa solidaritas yang dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan rasa kekeluargaan.

Ada sebuah pepatah dari Afrika yang mengatangan; "Jika kamu ingin pergi dengan cepat, pergilah seorang diri. Jika kamu ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama. "

“If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”

Turnamen mingguan edisi minggu ke-13 diramaikan oleh 16 orang Spartan. Sebenarnya ada 17 orang yang konfirmasi, namun Yunus yang tidak mendapatkan pasangan batal mengikuti turnamen. Minggu ini juga ada pendatang baru, yaitu Agus SP. Agus SP adalah pendatang baru yang langsung melesat merebut posisi juara minggu ini bersama Alex. Pasangan Alex dan Agus SP tampil gemilang dengan menyapu bersih merebut kemenangan di semua laga yang mereka mainkan. Di babak final mereka bertemu kembali dengan kompetitornya di babak penyisihan, yaitu Ari A dan Andre. Di babak final Ari A dan Andre dibuat tidak berdaya dengan hanya mampu mengumpulkan 18 poin saja.

Inilah nama-nama juara minggu ini;

Juara 1 Alex dan Agus SP
Juara 2 Ari A dan Andre
Juara 3 Fatoni dan Nura Audy / Rinal dan Rizaldi

Dan dibawah ini adalah hasil selengkapnya dari turnamen Sparta minggu ke-13;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Tetap sehat, tetap semangat dan jaga terus kekompakkan. Salam olahraga dan sampai jumpa!!!