“Unity is strength… when there is teamwork and collaboration, wonderful things can be achieved.”
Mattie Stepanek
Pada sebuah kerajaan yang makmur sentosa terdapat seorang Raja yang dicintai oleh rakyatnya. Kecakapannya dalam memimpin, kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan serta tidak ragu menegakkan keadilan bahkan membuat Negara tetangga pun menaruh hormat terhadap Raja tersebut. Hingga suatu hari, Raja menyadari bahwa usianya sudah semakin menua. Hal ini berarti bahwa tampuk kekuasaan harus segera ia serahkan kepada salah satu dari 2 orang puteranya.
Namun sayang, sedari kecil dua putra tercintanya tidak pernah akur, selalu ada saja hal yang membuat mereka berdua berselisih. Awalnya, Raja berpikir bahwa mereka akan berdamai saat beranjak dewasa, tapi perkiraan Raja keliru. Raja sangat gelisah dan tidak tenang memikirkan ketidakakuran anak-anaknya. Bila tercerai-berai karena tidak akur bagaimana jika harus bertempur melawan musuh, begitu pikir sang raja.
![]() |
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberi pengertian kepada anak-anaknya agar jangan hanya memikirkan diri sendiri. Raja sangat menginginkan mereka akur sehingga bisa bahu-membahu jika menghadapi serangan dari luar, serta agar bisa memberi contoh rakyatnya hidup rukun di negeri sendiri. Suatu hari, saat berkumpul di meja makan, sebelum acara makan dimulai, raja memerintahkan kepada mereka:
”Anakku, ambillah sebatang sumpit di depan kalian dan coba patahkan.”
Walaupun heran dengan perintah sang ayah, mereka segera mematuhinya dan mematahkan sumpit itu dengan mudah. Kemudian, raja meminta sumpit tambahan kepada pelayan.
”Sekarang, patahkan sepasang sumpit di depan kalian itu.” Kembali mereka dengan senang hati memamerkan kekuatan fisik masing-masing dan segera patahlah sepasang sumpit tersebut.
Raja kemudian kembali meminta sumpit tambahan dan memerintahkan anak-anaknya mematahkan sumpit yang kali ini ada tiga batang. Dengan susah payah, ada yang berhasil mematahkan, namun ada juga yang akhirnya menyerah. Salah seorang dari mereka lantas bertanya:
”Ayah, mengapa kami harus mematahkan sumpit-sumpit ini dari satu batang hingga tiga batang. Untuk apa semua ini?”
”Pertanyaan bagus anakku. Sumpit-sumpit adalah sebuah perlambang kekuatan. Jika satu batang mudah dipatahkan, maka jika beberapa batang sumpit disatukan, tidak akan mudah untuk dipatahkan. Sama seperti kalian. Bila mau bersatu, maka tidak akan ada pihak luar atau musuh yang akan mengalahkan kita. Tapi bila kekuatan kita tercerai berai, maka musuh akan mudah mengalahkan kita. Ayah ingin kalian bersatu, bersama-sama membangun negara dan rakyat negeri ini.
Jika kita mampu menjaga kekompakan dan memberi contoh kepada seluruh rakyat negri ini, maka kerajaan kita pasti akan tetap sejahtera dan semakin makmur. Anak-anakku, usia ayah sudah lanjut. Kini saatnya ayah titipkan kerajaan ini ke tangan kalian semua. Ayah percaya kalian akan mampu menyelesaikan masalah di negeri ini bila kalian bersatu.”
Demi membangun komunitas atau sebuah keluarga mutlak diperlukan semangat kekompakan, kebersamaan, dan persatuan. Seperti sebuah pepatah tiongkok kuno yang mengatakan,
"Bersatu adalah kekuatan. Tanpa kekompakan akan mudah retak rapuh dan tercerai berai.”
Adanya persatuan yang dibangun berlandaskan pengertian dan kepercayaan antarpribadi, akan memunculkan kekuatan sinergi yang solid dan mantap. Dengan modal tersebut, sebuah komunitas akan bisa berkembang menuju keberhasilan yang mengagumkan.
"Without a sense of caring, there can be no sense of community".
Anthony J. D'Angelo
Turnamen mingguan Sparta minggu ke-15 dihadiri oleh 21 orang Spartan. Aroma persaingan tercium disetiap grup. Terutama di grup C. Ei sebagai peserta waiting list (karena ganjil) mendapatkan Rinal yang sebelumnya sudah gugur di grup B, berhasil mengubah peta kekuatan. Mereka dengan mulus berhasil menjadi juara grup C. Bahkan mereka sanggup mengkandaskan Nura Audy dan Ari A (yang notabene adalah juara minggu ini) di babak penyisihan. Namun langkah mereka terganjal oleh strategi cerdas dan permainan apik yang nyaris tanpa error dari pasangan Olsen dan Andre di babak semifinal. Pasangan Olsen dan Andre harus puas menjadi runner up setelah takluk dari pasangan Nura Audy dan Ari A di babak final. Permainan agresif dan cantik dari Nura Audy dan Ari A, mampu meredam perlawanan Olsen dan Andre.
Inilah nama-nama juara kita minggu ini;
Juara 1 Nura Audy dan Ari A
Juara 2 Olsen dan Andre
Juara 3 Rama dan Peter / Ei dan Rinal
Dan berikut ini adalah data selengkapnya dari result turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-15;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Sekian reportase kali ini. Tetap semangat persatuan, pupuk dan jaga terus kekompakkan. Masalah besar kita perkecil, masalah kecil kita anggap tidak ada. Salam olahraga!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar