Powered By Blogger

Minggu, 30 Agustus 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 30 Agustus 2020

 “Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is not to stop questioning.” 

 Albert Einstein

Apa yang kita lakukan hari ini, akan menjadi masa depan kita. Bila kita ingin menata masa depan, maka mulailah menata hidup kita hari ini; Karena hari esok belum tentu menjadi milik kita.

Kalimat diatas tentunya tidak dalam konteks menggiring orang untuk berpikiran pesimis, seolah-olah besok dunia akan kiamat. Maksudnya justru menjadi suatu bahan yang patut direnungkan. Siapa diantara kita yang berani memastikan bahwa hari esok akan jadi milik kita? Saya yakin, tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat memastikannya.

Menyadari hal ini, justru akan memberikan pencerahan kepada kita, bahwa setiap kali kita bangun di pagi hari, adalah karunia yang patut disyukuri. Mengawali hari dengan penuh rasa syukur, akan memberikan dampak yang sangat positif bagi diri kita. Memberikan kita kedamaian hati dan keceriaan. Adakah suatu kegembiraan yang lebih besar didalam hidup ini, dari pada kenyataaan bahwa kita masih hidup? Biarlah kita menjawab didalam hati masing-masing.

Falsafah hidup adalah pondasi untuk membangun masa depan

Yesterday is a history, today is a gift and to-morrow is a mystery.

Hari yang telah berlalu adalah sejarah bagi diri kita. Hari ini adalah karunia hidup, sedangkan hari esok masih merupakan misteri. Maka bila kita ingin menata hidup untuk masa depan, mulailah dengan menata hidup hari ini. Karena apa yang kita lakukan pada hari ini, akan menjadi masa depan kita.

Hal yang kelihatan sepele ini, ternyata mampu memberikan perubahan perubahan besar, baik dalam pola berpikir kita,maupun dalam perilaku kita. Karena setiap hari, kita mengingatkan diri sendiri, bahwa ketika matahari terbit, bukan hanya pertanda bahwa pagi sudah tiba, tetapi terlebih pertanda bahwa kita masih hidup.

Jadilah Pemeran Terbaik

Setiap orang berhak menentukan makna atau arti kehidupan bagi dirinya antara lain:

Hidup adalah sebuah perjuangan- maka jadilah pemenang dalam perjuangan ini

Hidup adalah sebuah ujian- maka pastikanlah agar diri kita lulus

Hidup adalah sebuah karunia- maka syukurilah hidup itu

Hidup adalah untuk berbagi- maka jadikanlah hidup kita bermanfaat

Hidup adalah proses pembelajaran diri- maka jangan pernah berhenti belajar

Daftar ini tentunya bisa diperpanjang sesuai dengan pilihan hidup kita masing masing. Setidaknya kita sudah mendapatkan sebuah gambaran, untuk senantiasa memaknai hidup secara arif dan bijaksana.

Konsisten dan Persistensi

Dalam menata hidup untuk meraih masa depan yang ceria, tidak luput dari kemantapan kita menjalaninya secara konsisten dan persistensi.

Konsistensi adalah ketetapan atau kemantapan hati, untuk mengerjakan apa yang telah diputuskan atau menjadi pilihan hidup. Persistensi atau kegigihan berarti tetap teguh pada pendirian. Dengan landasan persistensi orang yang ingin meraih impiannya, akan fokus pada apa yang menjadi kewajibannya. Karena merasa bahwa pekerjaannya adalah sesuatu yang menggairahkan.

Persistensi atau kegigihan merupakan semangat yang bernyala untuk meraih kesuksesan sesuai dengan cita-cita. Hal ini akan mampu menjadi perisai diri, terhadap faktor-faktor eksternal yang berusaha menggerogoti hasrat hati dan sekaligus menjadi motivasi diri untuk terus berbenah diri. Kondisi inilah yang hendaknya dipertahankan, demi untuk terwujudnya cita cita hidup kita. Setiap orang ingin memiliki impian, namun hanya sedikit sekali orang yang percaya dan yakin, bahwa impiannya akan menjadi sebuah kenyataan. Inilah yang membedakan antara orang orang yang sukses meraih cita-cita hidupnya dengan orang orang yang hanya senang bermimpi, namun tidak secara sungguh-sungguh berhasrat untuk meraihnya.

Termasuk kelompok manakah kita? Jangan tanya pada rumput yang bergoyang, karena disana tidak akan ada jawabannya. Ask your heart, because the answer is in your heart. Mari kita tanya hati masing-masing, karena disana pasti akan ada jawabannya.

Kembali ke reportase. Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-25, diikuti oleh 14 orang Spartan. Bulan Agustus ditutup oleh Christian dan Rama sebagai juara. Di babak final mereka berhasil menenggelamkan pasangan Roganda dan Hadi M dengan 42-35. Kedua pasangan ini sudah terprediksi akan bertemu di final. Mereka sama-sama melangkah mulus di babak penyisihan dan semifinal. 

Hari ini Para juara mendapat hadiah uang tunai Rp 100.000,- untuk juara dan Rp 50.000,- untuk runner up dari sponsor, Nura Audy.

Inilah nama-nama Juara minggu ini;

Juara 1 Christian dan Rama

Juara 2 Roganda dan Hadi M

Juara 3 Alex dan Fatoni / Nura Audy dan Nugorho

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap dari result turnamen mingguan Sparta kali ini;

Road to final


Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta


Selepas mabar, seperti biasanya dilengkapi dengan makan bareng. Kali ini para Spartan memutuskan makannya di Geprek Pangeran. Yang ikut makan ada 11 orang (Peter, Andre, Nura Audy, Fatoni, Hadi M, Roganda, Olsen, Dian, Iyan, Nugroho. Sambil makan kita ngobrol santai sambil membahas tentang rencana menggelar Turnamen Sparta Open 2020.
Selesai makan atas inisiatif Dian, kita rencananya lanjut Karaoke di NAV MIM. Tapi sayang setelah sampe di TKP, ternyata Karaokenya dalam kondisi terkunci alias tutup. Acara karaoke bareng pun gagal.

Sekian reportase kita kali ini. Tetap semangat dan selalu jaga kekompakkan. Salam olahraga!!



Minggu, 23 Agustus 2020

Reportase Turnamen Sparta Merah Putih Cup, 23 Agustus 2020

 "True freedom is not the liberty to do anything we please, but the liberty to do what we ought; and it is genuine liberty because doing what we ought now pleases us".

D. A. Carson

Selama ini kita mendambakan kebebasan, mengagung-agungkan kebebasan, dan mendewakan kata “bebas”. Begitupula berbagai instrumen hukum bernama Hak Asasi Manusia lengkap dengan berbagai konvensi hukum internasional yang mengusung tema “kebebasan absolut”. Namun, yang menjadi masalah, apa yang menjadi definisi kita tentang “kebebasan” itu sendiri? Menyatukan persepsi adalah hal yang terpenting, agar “kebebasan” tidak menjelma “ketidak-mampuan untuk mengendalikan diri sendiri”, atau bahkan “kebebasan yang merenggut kebebasan individu pribadi lainnya”.

Antara bebas “sebebas-bebasnya”, dan terpenjara “seketat-ketatnya”, meski tampak berbeda dan saling bertolak-belakang, namun ternyata memiliki satu kesamaan, yakni sama-sama bersifat ekstrim pada masing-masing sudut kubunya sendiri. Pribadi yang mengagungkan kebebasan tanpa terkontrol, cenderung menjadi “budak” dari nafsu ego-nya sendiri, alias terpenjara oleh kebodohan batinnya sendiri. Seseorang yang hidup bebas, cenderung tidak disiplin, tidak terkontrol, tidak mengindahkan hukum, bahkan juga tidak perduli terhadap norma sosial—karena tidak lagi memiliki rasa takut maupun rasa malu untuk melanggar.

Kita bebas memilih, namun disaat bersamaan kita terjebak dan terpenjara oleh obsesi kita untuk bebas memilih. Mungkin itulah yang sering diistilahkan sebagai nilai “antinomi”—suatu wujud yang sejatinya berwajah ganda, bagaikan dua sisi yang saling bertolak-belakang pada satu koin logam yang sama.

Ilmu filsafat menyebutkan: Ada siang, maka ada malam. Ada yang ada, maka ada yang tiada. Maka, tiada yang istimewa dari suatu “eksistensi di dunia ini”, semata sebagai konsekuensi logis dari yang “tiada eksis di dunia ini”. Karena ada yang buruk, maka ada yang disebut sebagai cantik. Mereka yang cantik, harus berterimakasih dan berhutang budi pada mereka yang buruk rupa sehingga yang cantik dapat eksis.

Ilustrasi sederhana lewat pengungkapan kisah, tampaknya dapat memudahkan pemahaman kita, untuk itu penulis mengutip kisah dari seorang Bhikkhu bernama Ajahn Brahm, dalam bukunya Opening the Door of Your Heart (Judul versi Bahasa Indonesia: Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya), Penerjemah : Chuang, Awareness Publication, 2009, Jakarta, dengan kutipan inspiratifnya sebagai berikut:

DUA JENIS KEBEBASAN

“Ada dua jenis kebebasan yang dapat kita temukan di dalam dunia kita: kebebasan untuk berkeinginan (freedom of desires) dan kebebasan dari berkeinginan (freedom from desires).

“Kebudayaan modern Barat kita hanya mengenal jenis yang pertama saja, kebebasan untuk berkeinginan. Kita memujanya sebagai sebuah kebebasan dengan mengabadikannya di pembukaan undang-undang nasional dan piagam hak-hak asasi manusia.

“Dapat dikatakan bahwa paham yang mendasari kebanyakan sistem demokrasi Barat adalah untuk melindungi kebebasan rakyat untuk mewujudkan hasratnya, sejauh mungkin. Anehnya, di negeri-negeri seperti itu, orang-orangnya tidak merasa benar-benar bebas.

“Kebebasan jenis kedua, kebebasan dari berkeinginan, hanya dikenal dalam beberapa komunitas religius. Mereka menjunjung rasa keberkecukupan, kedamaian yang bebas dari berkeinginan. Anehnya, dalam komunitas yang penuh aturan disiplin seperti di Wihara saya, orang-orangnya justru merasa benar-benar bebas.

DUNIA BEBAS

“Selama beberapa minggu , seorang rekan biksu mengajar meditasi di sebuah penjara baru dengan tingkat pengamanan yang sangat ketat di dekat Perth. Sekelompok kecil narapidana telah mengenal baik dan menghormati sang biksu. Pada akhir sebuah sesi, mereka mulai bertanya mengenai rutinitas keseharian sang biksu di Wihara.

“’Kami harus bangun pada pukul 4 pagi setiap hari,’ katanya. ‘Kadang-kadang terasa sangat dingin karena kamar kami yang kecil tidak memiliki penghangat ruangan. Kami hanya makan sekali sehari, semuanya dicampur-aduk dalam satu mangkuk. Selewat tengah hari dan pada malam hari, kami tidak makan apa pun. Dan tentu saja, tidak boleh berhubungan seksuil atau minum minuman beralkohol. Kami tidak punya televisi, radio, ataupun alat musik. Kami tidak pernah nonton film, juga tidak berolahraga untuk kesenangan. Kami berbicara sedikit, bekerja keras, dan melewatkan waktu luang dengan duduk bersila mengamati napas. Kami tidur di atas lantai.’

“Para napi tertegun mengetahui minimnya kehidupan membiara kami. Kalau diperbandingkan, itu membuat penjara mereka seperti sebuah hotel bintang lima. Bahkan, seorang napi begitu tergerak simpatinya atas merananya si biksu sahabatnya ini, sampai dia lupa di mana dia berada dan berkata, ‘Ngeri amat tinggal di Wihara-mu. Kenapa kamu tidak pindah ke sini dan tinggal bersama kami saja?’

“Si biksu bercerita kepada saya, bahwa semua orang di ruangan itu tertawa terbahak-bahak. Begitu pula saya ketika dia menceritakan kejadian itu. Lalu saya mulai merenunginya dengan mendalam.

“Memang benar Wihara saya jauh lebih sederhana daripada penjara terketat untuk para terpidana, namun banyak yang datang dengan kemauan sendiri, dan bahagia di sini. Sementara, begitu banyak orang yang mencoba kabur dari penjara yang lebih nyaman, dan tidak bahagia di sana. Mengapa?

“Itu karena, di Wihara saya, penghuninya ingin berada di sana. Di penjara, penghuninya tidak ingin berada di sana, itulah bedanya.

“Saat Anda tidak ingin berada di suatu tempat, di mana pun itu, senyaman apa pun, itu adalah sebuah penjara bagi Anda. Inilah arti sesungguhnya dari kata ‘penjara’—situasi apa pun di mana Anda tidak ingin berada. Jika Anda ada dalam pekerjaan yang tidak Anda inginkan, berarti Anda berada dalam penjara. Jika Anda ada dalam sebuah hubungan yang tidak Anda inginkan, Anda berada dalam penjara. Jika Anda sedang sakit dan terperangkap di dalam tubuh menyakitkan yang tidak Anda inginkan, itu pun penjara buat Anda. Penjara adalah situasi apa pun di mana Anda tidak ingin berada di dalamnya.

“Lantas, bagaimana caranya untuk dapat bebas dari berbagai penjara kehidupan? Gampang. Ubah saja persepsi Anda tentang situasi sekarang menjadi ‘ingin berada di sana’. Walaupun berada si San Quentin (Redaksi: nama penjara tempat hukuman mati di California), atau yang sedikit lebih lumayan—Wihara saya, kalau Anda ingin berada di sana, maka itu tidak lagi menjadi penjara bagi Anda. Dengan mengubah persepsi Anda terhadap pekerjaan, relasi, tubuh yang sakit, dan dengan menerima situasinya alih-alih menolaknya, maka itu tidak lagi terasa seperti sebuah penjara. Saat Anda menerima untuk berada di sana, Anda telah bebas.

“Kebebasan adalah merasa puas di mana pun Anda berada. Penjara berarti menginginkan berada di tempat lain. Dunia bebas adalah dunia yang dialami orang seseorang yang puas. Kebebasan sejati adalah kebebasan dari berkeinginan, bukannya kebebasan untuk berkeinginan.

Tersandera oleh keinginan, terpenjara oleh ketidak-puasan, tersiksa oleh obsesi yang tiada habisnya, terbudaki oleh ambisi yang egoistik, semua itu merupakan manifes dari impian untuk hidup bebas tanpa kendali diri. Kebebasan bukan selalu bermakna tidak mencengkeram atau tiada menggenggam sesuatu, namun bisa jadi kebebasan dalam wujud konkretnya dijewantahkan lewat suatu sikap yang mencengkeram erat suatu hasrat yang tidak terbendung bahkan oleh dirinya sendiri. Ironisnya, tersandera atau tidak bebas, juga memiliki makna yang sama persis dengan makna kebebasan—itulah polemik ambigunya.

Ketika kita mendapati seseorang menyerukan slogan perihal “kebebasan”, maka perlu kita klarifikasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan, bahwa kebebasan yang dikehendakinya ialah “bebas dari apakah”? Sudah saatnya kita memaknai frasa “bebas” sebagai “kesediaan untuk menerima kondisi secara apa adanya”.

Menyemai kata “bebas”, sama artinya kita harus mau terikat oleh sebentuk komitmen dan tanggung jawab, tidak bisa tidak. Untuk bisa terbebas, kita harus mau terikat oleh berbagai disiplin diri. Hidup bebas tanpa diimbangi sebentuk pola hidup bertanggung jawab, sejatinya tengah melemahkan kebebasan hidup dirinya sendiri. kita bebas untuk menggenggam objek yang kita pilih, namun kita tetap hanya sebatas memiliki dua tangan untuk memegang benda di waktu yang bersamaan.

Kembali ke reportase. Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI,  digelar Turnamen Sparta Merah Putih Cup 2020 yang diikuti oleh 25 orang Spartan. Sebenarnya yang daftar ada 26 orang, tapi secara sepihak dan mendadak Pak Achmad membatalkan keikutsertaannya, padahal drawing sudah selesai dan turnamen sudah dimulai. Sebagai konsekuensinya; next time, khusus buat yang pernah membatalkan keikutsertaannya setelah proses drawing selesai, seperti Pak Achmad; Maka untuk turnamen-turnamen selanjutnya WAJIB hadir sebelum proses drawing. Jika tidak hadir, maka konfirmasinya diabaikan

Begitu juga, buat yang ada masalah dengan keluarga, teman atau pasangannya: jangan dibawa-bawa ke GOR. Apalagi orang ketiga tersebut sangat menghambat jalannya turnamen. Karena banyak waktu terbuang dalam pelaksanaan turnamen, dan dengan walkover sangat mengacaukan hasil turnamen, yang tentu saja merugikan partnernya dan teman-teman di Sparta. Membingungkan pula buat penghitungan poin.

Seperti perkiraan admin, terjadi partai final ideal dengan mempertemuan antara Abraham dan Selmi VS Christian dan Anton. Turnamen kali ini peraih medali didominasi oleh wajah-wajah baru, seperti; Selmi, Christian, Deris, dan Adi Putra (yang baru comeback).


Flyer turnamen Sparta Merah Putih Cup 2020

Medali Sparta Merah Putih Cup 2020

Boneka souvenir Sparta Merah Putih Cup 2020

Pin merchandise Sparta

Penampilan Abraham dan Selmi tak terbendung oleh lawan-lawannya mulai babak penyisihan hingga partai puncak. Mereka tampil apik tanpa kehilangan satu kemenangan pun.

Inilah nama-nama juara Turnamen Sparta Merah Putih Cup 2020;

Juara 1 Abraham dan Selmi

Juara 2 Christian dan Anton

Juara 3 Andre dan Rama / Deris dan Adi Putra

Juara 1 Abraham dan Selmi

Juara 2 Christian dan Anton

Juara 3 Rama dan Andre

Juara 3 Adi Putra dan Deris


Turnamen Sparta Merah Putih Cup 2020 adalah salah satu turnamen internal spesial di Sparta, jadi poin yang diperebutkan pun sedikit berbeda dengan turnamen mingguan. Dimana kali ini mengacu pada poin SSP (super series preimer). Dengan rincian sebagai berikut;  

Juara 1 = 11.000 poin

Runner Up = 9.350 poin

Semifinalis  = 7.700 poin

Quarter final = 6.050 poin

Round 1 = 4.320 poin


Inilah result selengkapnya Turnamen Sparta Merah Putih Cup 2020;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini.Sampai jumpa lagi di reportase-reportase berikutnya. Salam olahraga!!!



Minggu, 16 Agustus 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 16 Agustus 2020

“Thinking too much leads to paralysis by analysis. It's important to think things through, but many use thinking as a means of avoiding action.”

 Robert Herjavek

Memikirkan suatu hal secara berlebihan dan terus menerus atau dalam istilah psikologi disebut overthinking, tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Lebih jauh, selain mental, tak dipungkiri lambat laun juga bisa mengganggu kesehatan fisik.

Overthinking kerap kali muncul karena seseorang terus mengingat dan memikirkan hal-hal tertentu yang lahir dari berbagai keadaan. Ia bisa jadi muncul dari kenangan pilu di masa silam, kesalahan yang kita sesali hingga bayang-bayang kegagalan yang berisiko terjadi.

Dikutip dari Psychology Today, overthinking dapat berupa ruminasi, kondisi ketika seseorang berhubungan dengan ingatan terus-menerus pada masa lalu, dan khawatir berlebihan, jika ia berhubungan dengan masa depan.



Sebuah studi menemukan bahwa 52 persen dari orang-orang setengah baya berusia 45 hingga 55 tahun memikirkan suatu problem secara berlebihan atau mengalami overthinking. Demikian pula, ada sekitar 73 persen dari orang dewasa usia 25 hingga 35 tahun terjebak di masalah yang sama.

Dilansir dari The Health Site, beberapa masalah yang kerap muncul akibat overthinking antara lain bisa berupa terganggunya metabolisme tubuh, masalah pencernaan, berpotensi merusak organ jantung, hingga merusak kesehatan kulit.

Apa Itu Overthinking?

Seseorang yang overthinking  atau disebut juga dengan overthinker  selalu terganggu oleh pikiran-pikiran yang menyedihkan dan  tidak mampu untuk keluar dari pikiran tersebut serta merasakan kesedihan yang konstan akibat ketidakmampuan tersebut.

Pikiran yang konstan ini biasanya mencakup 2 pola pikir yaitu ruminating (merenungkan) dan worrying (mengkhawatirkan). Perenungan melibatkan kejadian di masa lalu, sedangkan kekhawatiran melibatkan kejadian-kejadian buruk yang mungkin terjadi di masa depan.

Overthinking  ternyata dapat menjadi kondisi yang berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa overthinking dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Apabila kesehatan mental terganggu, kemungkinan overthinking  menjadi lebih tinggi sehingga akan lebih sulit mencari cara menghilangkan overthinking tersebut.

Overthinking juga cenderung memicu masalah tidur yang kemudian dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Bahaya lain dari kondisi ini adalah tekanan emosi serius yang membuat orang melampiaskannya ke hal negatif seperti alkohol atau gaya hidup tidak sehat lainnya.

Mengapa overthinking merugikan?

Overthinking tentu merugikan karena hanya membuang-buang waktu saja. Bukan hanya waktu, energi juga terkuras dan hal ini juga mencegah untuk melakukan banyak hal. Terlalu banyak memikirkan satu hal juga dapat membuat terlalu khawatir. Pada akhirnya, overthinking dapat menyebabkan mengalami kecemasan dan kehilangan kedamaian dalam diri.

Otak dan pikiran hanya akan dihantui dengan perasaan benar atau tidak yang sudah atau akan dilakukan. Bukannya memikirkan solusi atau pilihan apa yang terbaik hanya akan terjebak dalam pikiran dan ini akan membatasi berbuat sesuatu.

Maka dari itu, berikut ini tips untuk menghentikan overthinking :

1. Perhatikan pikiran Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengakhiri overthinking. Ketika telah menyadari mulai banyak berpikir: melihat peristiwa dalam pikiran secara berulang, atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, akui bahwa pikiran itu tidak produktif.

2. Hadapi pikiran negatif sebelum memburuk Setelah menyadari kondisi yang dialami, sekarang saatnya untuk belajar mengendalikan pikiran tersebut. Pikiran negatif dapat dengan mudah membuat seseorang terbawa. Kendalikan diri agar tidak terlarut dalam pikiran tersebut dan tanamkan dalam pikiran bahwa hal tersebut terlalu berlebihan untuk dipikirkan, sehingga sebaiknya berhenti memikirkannya.

3. Fokus pada pemecahan masalah Overthinking dapat muncul ketika kita menghadapi masalah tertentu dalam hidup. Namun, yang harus diketahui memikirkannya berlarut-larut tidak selalu dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sebaiknya fokus pada langkah pasti yang dapat menjadi solusi masalah tersebut. Jangan terus menyesali mengapa sesuatu dapat terjadi, tapi lebih baik fokus pada apa yang dapat memperbaiki keadaan tersebut.

4. Jadwalkan waktu refleksi Jika harus memikirkan masalah-masalah kehidupan, luangkanlah waktu sekitar 20-30 menit untuk refleksi dan introspeksi diri.

5. Berlatih Mindfulness

Mindfulness mengharuskan sepenuhnya sadar dan fokus pada keberadaan saat ini.

Cara ini membutuhkan latihan dan jika berhasil melakukannya, maka akan sangat membantu dalam mengurangi overthinking.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih mindfulness adalah sebagai berikut:

  • Hindari akses pada pekerjaan di luar jam kerja Anda dan fokus pada aktivitas lain yang bisa dilakukan;
  • Nikmati makanan Anda dengan perhatian penuh, jangan melakukan hal lain ketika makan;
  • Jalan-jalan sambil memerhatikan lingkungan sekitar, bila perlu catat apa saja yang Anda temui di jalan mulai dari apa yang Anda lihat, dengar, dan hirup.

6. Mencari Distraksi. Mencari kegiatan baru dapat menjadi salah satu cara menghilangkan overthinking yang ampuh. Setiap orang dapat memiliki distraksi yang berbeda-beda. Lakukanlah kegiatan-kegiatan yang dapat membuat senang dan lupa pada apa yang dipikirkan. Kegiatan ini dapat berupa olahraga, membaca buku, mempelajari hal baru, atau banyak aktivitas lainnya. Selain cara-cara tersebut, mengapresiasi segala pencapaian diri serta melakukan meditasi juga bisa menjadi alternatif lain dalam menghentikan overthinking.

7. Latihan Pernapasan

Beberapa teknik pernapasan dapat membuat  lebih tenang dan terhindar dari overthinking. Salah satu yang paling sederhana adalah bernapas dalam-dalam.

Berikut adalah cara yang  dapat Anda praktikkan:

  • Cari tempat yang nyaman untuk duduk dan merilekskan tubuh
  • Tempatkan satu tangan di dada dan satu lainnya di bagian perut
  • Tarik napas dan buang napas melalui hidung dan rasakan udara bergerak dalam   tubuh dan Lakukan selama 5 menit dan ulangi 3 kali sehari

8. Apresiasi Diri Sendiri

Cara selanjutnya adalah dengan mengapresiasi diri sendiri dengan memulainya dari hal kecil seperti mencatat pencapaian dalam seminggu atau sebulan terakhir. Hal ini dapat membantu membangun pikiran positif sehingga tidak akan fokus memikirkan hal negatif dengan berlebihan.

9. Belajar Mencintai Diri Sendiri

Selain mengapresiasi diri sendiri, mencintai diri sendiri juga dapat menjadi cara menghilangkan overthinking. Sadari bahwa menjadikan masa lalu sebagai penyesalan akan menyakiti diri sendiri. Perhatikan setiap emosi dan respons tubuh yang muncul ketika overthinking. Ketika menyayangi diri sendiri, tentu tidak akan membiarkan diri merasakan efek negatif akibat berpikir berlebihan.

10. Membantu Orang Lain

Membantu orang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain dapat membantu berpikir lebih positif, membantu orang lain juga dapat membuat menjadi lebih produktif. Ketika dapat produktif untuk hal-hal yang menyenangkan, tidak akan memiliki waktu untuk overthinking.

11. Bertindak

Dibandingkan terus berpikir, sebaiknya cobalah untuk bertindak. Hal ini berkaitan dengan fokus pada solusi dibandingkan dengan masalah yang di hadapi. Setelah mendapatkan solusi, segeralah untuk melakukan eksekusi agar masalah tersebut tidak semakin memburuk. Cobalah salurkan energi untuk bertindak dibandingkan dengan hanya berpikir saja.

 “The more you overthink the less you will understand.”

 Habeeb Akande

Kembali ke reportase. Turnamen mingguan edisi minggu ke-23 diikuti oleh 16 orang Spartan. Sesuai prediksi admin dari awal Fatoni dan Abraham menjadi penghuni puncak piramida turnamen minggu ini. Di babak final mereka mengkandaskan Anton dan Iyan. Anton dan Iyan yang melaju dengan mulus dari babak penyisihan hingga semifinal, harus menelan pil pahit kekalahan di babak final 32-42 dari Fatoni dan Abraham.

Inilah nama-nama Juara kita minggu ini;

Juara 1 Fatoni dan Abraham

Juara 2 Anton dan Iyan

Juara 3 Romi dan Roganda / Rinal dan Hadi M

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap result turnamen mingguan Sparta, edisi minggu ke-23

Road to final
Bagan turnamen


Update ranking Sparta


Akumulasi perolehan medali Sparta


Minggu ini terjadi sedikit huru-hara. Nura Audy dan Andre mencium ada indikasi konspirasi kecurangan di grup A. Nura Audy dan Andre merasa langkah mereka dijegal. Entahlah yang sebenarnya terjadi. Wallahu a’lam bish-shawabi ( والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ ) “Dan Allah Maha tahu yang benar/yang sebenarnya”. Semoga kita dijauhkan dari sifat iri dengki, persekongkolan jahat, tipu muslihat dan kemunafikan.

Sebenarnya sudah beberapa kali tercium ada aroma kecurangan di turnamen mingguan Sparta, yang dilakukan beberapa oknum. Salah satunya adalah: sengaja mengalah dan menjadi runner up grup demi menghindar dari lawan yang dtakuti dibabak semifnal.

Untuk itu, demi menjaga Sportivitas dan tegaknya keadilan di Sparta, maka; 
  • Jika tercium gelagat ada kecurangan lagi mohon dilaporkan ke admin, supaya bisa secepatnya diambil tindakan.
  • Dilarang mendukung salah satu kubu secara terang-terangan, yang bisa mengakibatkan jatuhnya mental lawan.
  • Dilarang mengeluarkan teriakan, gestur tubuh dan perkataan yang memprovokasi lawan dan wasit. Teriak diperbolehkan selama untuk menyemangati diri-sendiri dan partner.
  • Demi menjaga Netralitas juga, mulai minggu depan wasit yang memimpin pertandingan harus berasal dari grup lain (disilang, supaya bukan berasal dari sesama teman segrup).
  • Jika masih terjadi kecurangan, maka admin akan mengambil tindakan tegas mendiskualifikasi dari turnamen dan atau membatalkan gelar juaranya.

Catatan: untuk juara kita kali ini aman karena masih bermain dengan sangat fair. salut!

Sekian reportase kita kali ini. Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna. Tapi selalu ada jalan buat orang yang mau berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Salam olahraga dan sampai jumpa!




Minggu, 09 Agustus 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 9 Agustus 2020

 "Great achievement is usually born of great sacrifice, and is never the result of selfishness."

Napoleon Hill


Setiap orang mendefinisikan sukses dalam banyak perspektif, terlepas dari benar salahnya definisi tersebut, interpretasi dan implementasinya tidak jauh berbeda, bahwa untuk mencapai kata sukses seseorang harus berjuang dan berkorban, memilih untuk memprioritaskan yang satu diantara yang lain.

Sukses itu Pilihan

Dalam hidup, manusia, selalu dihadapkan pada kenyataan untuk memilih, dan pilihan tersebut lebih banyak membuat kita bingung, gundah gulana, atau bahasa remajanya galau. Kita sering kali berfikir dampak negatif dari pilihan, dan lebih banyak menghabiskan waktu berfikir dibandingkan bertindak, positve thinking jujur dalam memaknai pilihan akan berkolerasi positif terhadap tindakan yang akan kita lakukan, untuk mencapai sukses, yang satu ini merupakan pilihan, sangat personal. Meskipun motivasinya bisa datang dari luar, namun pada dasarnya sukses membutuhkan niat yang datangnya harus dari individu itu sendiri, dia memilih, dan pilihan ini yang kemudian menjadi motivator utama dalam pencapaiannya.

Sukses itu Perjuangan

Usaha dibutuhkan dalam upaya mencapainya, namun yang dibutuhkan bukan usaha kacang-kacangan, usaha yang dimaksud merupakan usaha yang tidak mudah berhenti karena halangan dan rintangan, usaha yang terus mencari jalan baru ketika kebuntuan ada dihadapan, usaha yang kemudian menjadi sebuah perjuangan. Dalam kehidupan, kita menemukan segelintir orang yang jumlahnya sedikit sekali, mendapatkan dirinya berada dalam posisi yang dalam konstruksi sosial sudah dapat dikatakan sukses, namun saya tidak memasukkannya dalam makna sukses, karena perjuangan itu harusnya datang dari diri sendiri, bukan suatu hal yang didapatkan dari usaha kerdil, atau merupakan warisan. Karena sukses bukan pemberian, bukan warisan, sukses itu perjuangan.

Sukses itu Pengorbanan

“Jangan pernah pikirkan pengorbanan yang pernah atau akan dilakukan, namun pikirkan hasil yang akan kita capai”

kata-kata diatas mengandung banyak makna, yang terkadang saling tumpang-tindih bahkan berlawanan, kontradiksi. Terlepas dari interpretasi yang kita dapatkan, namun yang ingin saya sampaikan adalah, bahwa seseorang selain memilih, berjuang, dalam mencapai sukses kita dihadapkan pada keharusan untuk berkorban. Pengorbanan dalam banyak bentuknya, namun sifatnya sama, ada beberapa hal dalam hidup harus kita ikhlaskan untuk dapat mencapai sukses itu sendiri. Dalam perjalanannya diusahakan pengorbanan itu tidak menimbulkan keluaran yang merugikan orang lain, sukses yang sebenarnya saya maknai dengan output sebuah kebermanfaatan yang tidak hanya dirasakan oleh pribadi, namun juga orang sekitar. Namun hal ini dikembalikan kepada pribadi masing-masing.

Kita bisa memaknai sukses sesuka hati kita, sesuai tujuan dan maksud yang ingin dicapai, tapi jauh dari itu semua, kita harus berfikir lebih kholistik, bahwa sukses baiknya tidak hanya dirasakan sendirian, budayakan berbagi, karena manusia adalah bagian dari lingkungan dimana ia berada, meskipun sukses personal sifatnya, namun dalam pencapaiannya kita juga membutuhkan orang lain, maka didalam hasil, juga terdapat hak-hak orang lain, secara moral kita bertanggung jawab atas hasil yang kita peroleh, tanggung jawab sosial. Mungkin selain pilihan, perjuangan dan pengorbanan, sukses juga erat kaitannya dengan kebermanfaatan.

Kembali ke reportase. Tourney mingguan Sparta minggu ini diikuti oleh 14 orang Spartan. Sesuai prediksi 2 posisi jawara dan runner up minggu ini berasal dari grup yang sama. Roganda dan Ari A terlibat 2 kali pertarungan sengit melawan Fatoni dan Nura Audy. Mereka berempat menampilkan permainan terbaik mereka dan menyajikan tontonan yang asyik. Di babak final, Roganda dan Ari A unggul 42-40 atas pasangan Fatoni dan Nura Audy, setelah melewati pertandingan super ketat dengan poin tipis susul menyusul. Pada moment winning poinAri A mengalami kram kaki. Pertandingan usai tapi Ari A harus masih berada di lapangan untuk melemaskan otot kakinya yang kram. 

Roganda dan Ari A tampil mulus tanpa mengalami kekalahan sekali pun mulai dari babak penyisihan hingga babak final. Di babak semifinal mereka hampir saja dibungkam oleh pasangan Achmad dan Hadi M yang sudah unggul jauh hingga selisih 9 poin. Tapi mereka berhasil membalikan keadaan, dari poin 36-40 menjadi 42-40.

Inilah nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Roganda dan Ari A

Juara 2 Fatoni dan Nura Audy

Juara 3 Andre dan Rama / Hadi M dan Achmad


Dan dibawah ini adalah result turnamen hari ini;

Road to final


Bagan turnamen


Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta


Sekian reportase kita kali ini. Jalin terus persaudaraan lewat olahraga bersama. Salam olahraga dan sampai jumpa.


Minggu, 02 Agustus 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 2 Agustus 2020

“Strength and growth come only through continuous effort and struggle.” 

Napoleon Hill

Setiap orang pasti punya mimpi. Ingin keliling dunia, bisa kuliah di luar negeri, punya bisnis sendiri; apapun itu, mimpi membuat hidup lebih layak dijalani. Mimpi pula yang menjadikan seseorang lebih berani, melewati kerasnya hidup yang sebenarnya ingin dihindari.

Berbekal tekad dan kemauan, kamu hanya harus terus berjuang – menggapai apa yang sungguh-sungguh diinginkan. Dan meski perjuangan itu tak akan mudah pun banyak yang meremehkan, jangan pernah menyerah. Tetaplah berusaha dalam diam, sampai apa yang paling kamu inginkan sampai digenggaman.


Hidup itu harus punya mimpi. Dialah yang menjadikan hari-harimu lebih bermakna untuk dijalani.

Tanpa punya mimpi, harapan, atau keinginan – hidup akan terasa hambar. Bekerja, makan, atau tidur akan terasa biasa. Tak ada yang istimewa karena kamu hanya melewatkan waktu dalam hidupmu begitu saja. Padahal dengan mimpi yang kamu miliki, hidup akan jauh lebih indah untuk dijalani.

Pikirkan tentang mimpi, harapan, atau keinginan yang saat ini ada kepalamu. Mungkin besok kamu ingin punya pekerjaan baru, menyelesaikan skripsi yang sudah tertunda beberapa waktu, atau segera meresmikan hubungan dengan pasanganmu. Apapun mimpimu, kamu berhak untuk berusaha sekuat-kuatnya demi bisa mewujudkannya.

“Keberhasilan adalah milik mereka yang mau baik-baik merawat mimpinya…”

Tak perlu banyak bicara atau berusaha terlihat istimewa. Meski orang lain meremehkan, kamu hanya harus fokus berusaha.

jangan takut diremehkan

“Sudah selesai skripsinya?”

“Sekarang kerja dimana?”

“Kapan nikah?”

Orang-orang mungkin akan saling berlomba demi terlihat hebat dan istimewa. Menampakkan pencapaian yang berhasil dimiliki agar mendapat pengakuan dan pujian dari orang-orang di sekitarnya. Tanpa disadari, ada ketakutan yang perlahan muncul dan mengganggu konsentrasi. Ketakutan lantaran enggan diremehkan atau dianggap tak berhasil membuat pencapaian.

Padahal, satu-satunya yang dibutuhkan bukanlah pengakuan dari orang lain, melainkan keberhasilan itu sendiri. Kamu hanya harus fokus pada mimpi dan harapan yang ingin kamu wujudkan. Kamu tak perlu takut disebut orang yang gagal atau dianggap tak punya kemampuan. Bagaimana pun, dirimu sendiri adalah yang paling mengerti perkara sudah seberapa keras kamu berusaha hingga hari ini.

Cukuplah berjuang dalam diam. Teruslah setia pada apa yang paling kamu inginkan.

Bekerjalah dalam diam. Alih-alih banyak mengumbar rencana, lebih baik diam dan terus berusaha. Gunakan waktumu untuk fokus pada apa yang paling ingin kamu wujudkan. Berharap punya bisnis sendiri? Maka fokuslah untuk menumpuk pengalaman di dunia usaha. Nikmati proses kerja kerasnya, rasakan sensasi di setiap kesulitan-kesulitan yang harus kamu hadapi.

Yang pasti, kamu harus setia pada apa yang paling kamu ingini. Layaknya menjalin hubungan dengan pasangan, jangan mudah berpindah ke lain hati. Jika hari ini kamu ingin segera menyelesaikan skripsi, maka fokuslah pada satu hal itu. Jangan berhenti berusaha sampai apa yang kamu inginkan tercapai. Jangan menyerah sebelum skripsimu benar-benar selesai.

Meski harus jatuh bangun dalam perjalanan, bersabarlah karena Tuhan tak akan abai pada kamu yang mau berjuang.

Tak ada yang menjanjikan bahwa perjalananmu mencapai kesuksesan akan mudah. Bahkan, satu-satunya kemungkinan adalah kamu harus gigih dan mau bersusah payah. Akan ada momen jatuh bangun yang harus dilewati. Perjuangan yang akan menempamu jadi pribadi yang jauh lebih tangguh lagi.

Namun, kamu tak perlu khawatir pada hasil akhirnya nanti. Percayalah bahwa keberhasilan adalah milik mereka yang tak malas berusaha. Kesuksesan juga akan datang pada mereka yang mau memperjuangkan mimpi-mimpinya. Dan pastinya, Tuhan akan memudahkan jalan mereka yang tak pernah putus usahanya sekaligus percaya pada kekuatan doa.

“God will make a way when there seems to be no way…”

Jangan pernah ragu karena kelak akan tiba waktumu. Saat mimpi yang semula hanya ada di kepala sudah berpindah dalam genggaman tanganmu.

Keberhasilan memang mungkin belum bisa kamu nikmati sekarang. Tapi, bukan berarti selamanya kamu hanya bisa menggantungkan harapan. Percayalah bahwa apa yang kamu inginkan kelak pasti bisa diwujudkan. Dan sekalipun banyak orang yang meremehkan atau meragukan kemampuanmu, tetaplah tenang dan fokus pada mimpimu itu.

Yakinlah bahwa sukses itu hanya perkara waktu. Selama kamu mau berusaha dan berdoa, mimpi tak hanya ada di kepalamu. Suatu hari nanti, apa yang kamu inginkan akan benar-benar sampai dalam genggaman. Di saat itu kamu akan berbangga karena bisa berjuang dalam diam tanpa mau menyerah dan dikalahkan keadaan.

Kembali ke reportase. Minggu ini turnamen mingguan Sparta dihadiri oleh 14 orang Spartan. Ketidakpuasan kepada partner, keputusan wasit dan atas ketidakjujuran lawan adalah sangat manusiawi dan wajar banget terjadi dalam sebuah kompetisi. Namun jangan sampai perasaan ketidakpuasan itu merusak silaturahmi kita sebawa kawan. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Jadi mari selalu bermain sportif dan berjiwa besar.

Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ini, dimenangkan oleh Nura Audy dan Romi. Di babak final mereka berhasil menghentikan perlawanan pasangan Anjar dan Roganda, setelah sebelumnya terjadi drama susul menyusul poin. Di babak final juga ada sedikit insiden 'misteri bola touch oleh Romi'.
Pasangan Nura Audy dan Romi melaju dengan mulus dari babak penyisihan hingga final tanpa sekali pun mengalami kekalahan.
Minggu ini Nura Audy berhasil menyandingkan gelar ranking pertama Sparta dan gelar peringkat satu  pengumpul medali terbanyak di Sparta.

Inilah nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Nura Audy dan Romi
Juara 2 Anjar dan Roganda
Juara 3 Andre dan Olsen / Anton dan Alex

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap dari result turnamen minggu ini;

Road to final
Bagan turnamen


Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Selalu junjung tinggi nilai-nilai sportivitas!!! Keep calm and smash hard!! Sampai jumpa.