Powered By Blogger

Minggu, 27 Juni 2021

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 27 Juni 2021

 “Live without pretending, Love without depending, Listen without defending, Speak without offending.”

Drake

Berkata benar ketika tidak ada tekanan tentu mudah saja. Namun, bagaimana sulitnya berkata benar ketika di bawah tekanan kekuasaan dan atasan? Nabi Muhammad SAW berpesan, "Katakan yang benar walau pahit rasanya." (HR Ahmad). Itu punya makna bahwa kebenaran itu harus ditegakkan, bagi dan oleh siapa saja! Kebenaran milik semua orang. Sekali lagi, milik semua orang dan bukan milik mereka yang berkelas, atasan, dan berkuasa saja.

Jika kebenaran di bawah kuasa seseorang, lalu yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar, itu munafik namanya. Orang munafik ancamannya jelas, yaitu keraknya neraka (QS an-Nisa': 145). Maka, berkata benar itu perlu dilatih sejak kecil. Dibiasakan dan dipraktikkan dalam ruang keluarga dan ruang kantor di mana kita bekerja, tidak hanya dinasihatkan atau diceramahkan saja tapi minus praktik di lapangan. Jika hal ini tidak dibiasakan maka saya yakin tidak semua orang berani berkata benar.

Apalagi jika kebenaran itu menyangkut nasib seseorang baik menyangkut ekonomi, pekerjaan, kedudukan, jabatan, dan kekuasaan, sudah pasti orang akan lebih memilih bersikap aman dengan berkata sebaliknya alias membelakangi kebenaran. Inilah yang saat ini sedang kita saksikan marak bermunculan di mana-mana termasuk di media sosial (medsos), terutama jelang pilkadal (pemilihan kepala daerah langsung). Atas nama kebohongan dengan dibungkus kepura-puraan, orang dengan mudahnya merayu dan membujuk agar mengikuti apa yang dijanjikan. Padahal, sejatinya itu hanya "rayuan gombal tanpa nalar". Di sinilah integritas dan keberanian seseorang diuji.

Untuk apa pengetahuan tinggi, pendidikan tinggi, dan punya pengalaman banyak, tetapi tak mampu dan tak berani berkata benar? Untuk apa? Keberanian bagi orang pandai dan berpengalaman adalah mahkota. Jika tak ada keberanian berkata benar maka sejatinya ia hidup tanpa mahkota. Ia berkuasa tanpa kekuasaan, ia memimpin tanpa kepemimpinan, ia memerintah tanpa pemerintahan, dan ia ada tetapi sejatinya tidak ada.

Efek lanjutannya, kebenaran semakin dibuat absurd alias tidak jelas. Akibatnya, kita akan berada pada kondisi serba kepura-puraan, seperti pura-pura patuh, pura-pura bertindak, pura-pura baik, pura-pura taat, pura-pura melakukan, pura-pura senang, pura-pura mendukung, pura-pura semangat, dan pura-pura lainnya. Jadilah peradaban pura-pura (budaya pura-pura). Hasilnya pun juga penuh kepura-puraan. Kebaikannya pun juga penuh kepura-puraan. Kalau sudah begini, untuk menghentikannya perlu sosok berani berkata benar meski harus melawan atasan dan kekuasaan sekalipun.

Adakah sosok itu? Tentu ada. Hanya, jumlahnya semakin berkurang karena orang akan lebih banyak bermain aman untuk keselamatan hidup dan keluarganya. Karena itulah, melalui kolom ini saya menyeru kepada dunia pendidikan dan keluarga agar mendidik anak dan generasi muda menjadi generasi berani berkata benar dan takut berkata salah. Bagaimanapun, bangsa besar Indonesia harus dipimpin orang-orang yang punya mental berani agar mampu mengantarkan menjadi bangsa yang disegani di dunia. Bukan sebaliknya!

Ingat pesan Nelson Mandela, pejuang pemberani yang sampai saat ini harum namanya karena keberaniannya: "I learned that courage was not the absence of fear, but the triumph over it. The brave man is not he who does not feel afraid, but he who conquers that fear," (Saya belajar bahwa keberanian timbul bukan karena tidak adanya rasa takut, tetapi kemenangan atas (rasa takut) itu. Orang pemberani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tetapi dia yang mengalahkan ketakutan).

Kembali ke reportase... Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ini, lumayan seru. Kehadiran si kembar Deris dan Selmi membangkitkan kembali gairah kompetitif di Sparta. FYI; sebenarnya yang konfirmasi hadi minggu ini adalah genap 14 orang. Tapi yang satu orang ghosting. di whatsapp tidak jawab-jawab. Ditelpon ga diangkat-diangkat. Perbuatan seenaknya kaya gitu sebenarnya mencerminkan orang itu tidak bertanggungjawab. Karena membuat jalannya rangkaian turnamen hari ini terhambat. Dan membuat sang partner, yaitu Alex, harus melalui penantian panjang untuk mulai berkompetisi (baru pukul 14.30 Alex bisa turun main, karena harus menunggu pertandingan grup A selesai). 

Ketidakhadiran 1 orang itu, merubah total peta persaingan. Alex yang diperkirakan akan gugur di R1. Justru berhasil menjadi kampiun minggu ini, setelah mendapatkan partner Christian dari hasil undian. Rupanya Pasangan ini mengulang cerita sukses beberapa minggu sebelumnya. Kejadiannya hampir sama, yang berbeda adalah waktu itu Alex yang ada diposisi sebagai challenger dan Christian sebagai peserta yang belum punya pasangan.

Dari babak penyisihan hingga final Alex dan Christian melaju mulus tanpa mengalami satu kali pun kekalahan. Merek sukses melibas lawan-lawannya tanpa ampun. Hanya pasangan Hadi M dan Peter yang hampir membuat mereka keteteran di semifinal, yang ditutup dengan 42-39. Di semifinal lainnya terjadi perang saudara antara si kembar Deris dan Selmi.  Pertandingan dimenangkan oleh Selmi dan Iwan 42-33 atas Naga dan Deris.

Babak final kali ini seperti antiklimaks. Mungkin disebabkan faktor kelelahan. Karena Alex dan Christian menang secara mudah 42-27 dari lawannya Selmi dan Iwan.

Kemenangan Alex dan Christian, menjadikan mereka naik beberapa level secara ranking maupun secara akumulasi perolehan medali. Alex berhasil naik menjadi ranking 3. Sementara Christian naik ke ranking ke ranking 9 dan sekaligus sebagai Spartan yang memperoleh medali emas terbanyak. Congratutaltion!! 

Yang menjadi catatan minggu ini, salah satu kandidat pasangan favorit; Andre dan Nugi, secara mengejutkan tersisih di round 1, karena menjadi juru kunci persaingan grup B. 

Inilah nama-nama Juara Minggu ini;
Juara 1 Alex dan Christian 
Juara 2 Selmi dan Iwan
Juara 3 Hadi M dan Peter / Naga dan Deris

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap dari result turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-22 tahun 2021;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa di reportase Turnamen mingguan Sparta episode minggu depan. Keep Calm and Smash Hard!!!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar