“Forgiveness is unlocking the door to set someone free and realising you were the prisoner!”
Max Lucado
Memaafkan Bukan Melupakan
Sering kali kita mendengar nasihat teman-teman kita kalau abis disakiti orang “Udah lupain aja sih… lupain rasa sakitnya, lupain aja orangnya, lupain aja kesalahannya…”. Pertanyaannya, apakah bisa? Well.. mungkin bisa kalau kita mendadak amnesia atau otak kita seperti computer yang file-nya bisa di-delete dan computer diinstall ulang.
Memaafkan bukanlah melupakan. Karena pada dasarnya, memori tidak bisa dibatalkan. Jika saja kita mengetahui suatu informasi, tentu informasi itu masuk ke dalam pikiran kita dan kita proses. Apalagi suatu kejadian atau suatu peristiwa yang membekas begitu dalam, tidak mungkin dilupakan.
Kalau memaafkan adalah melupakan, itu artinya memaafkan adalah satu hal yang mustahil.
Memaafkan Bukan Pembenaran
Memaafkan juga bukan pembenaran. Tentunya berbeda antara pembenaran dan kebenaran. Sementara kita tahu dengan jelas, bahwa kebenarannya adalah si fulan telah menyakiti kita dan membuat kita terluka. Maka bisakah kita cukup berani mengatakan pada si fulan: “Hey…, kamu egois, kamu telah menyakitiku dan membuatku kecewa, aku tidak mau kamu mengulanginya lagi.”
Pertanyaannya, sampai kapan perasaan akan terus dipendam? Kenapa kita tidak cukup berani untuk percaya diri dan lebih asertif? Asertif memang memicu perbedaan dan perdebatan, tapi itu membuka diskusi dan pemahaman. Seorang dosenku yang juga psikolog keluarga berkata bahwa kunci dalam awetnya hubungan hanya dua fondasi dasar: Komitmen dan komunikasi. Tanpa salah satunya, secinta apapun dua orang tersebut tentu tidak akan awet.
Memaafkan Bukan Berkata “Aku Maafkan Kamu”
Lho? Maksudnya?
Iya, memaafkan bukanlah sekadar berkata “Aku maafkan kamu” dan setelah itu selesai. Memaafkan bukanlah satu event atau satu kejadian, melainkan sebuah proses berkesinambungan. Karena terkadang, ketika kita memaafkan seseorang, kita hanya mengatakannya secara lisan namun hati kita tidak berkomitmen untuk benar-benar memaafkan orang itu.
Memaafkan Butuh Mendefinisikan Rasa Sakit
Memaafkan itu butuh menyalahkan terlebih dahulu, kita bisa mendefinisikan rasa sakitnya di buku diari dan memberi nama dengan jelas setiap ancaman yang datang atau pengkhianatan yang telah terjadi. Kita beri nama setiap rasa sakit secara spesifik, penyebab, dan dampak yang kita alami. Luapkan perasaan kita sejujur-jujurnya, bisa di buku diari maupun dengan curhat kepada sahabat terdekat kita yang bisa kita percaya.
Mengapa kita perlu mendefinisikan rasa sakit ini? Karena kita harus tahu jelas berapa harga dari maaf yang akan kita berikan. Bagi penerima maaf, maaf itu tentunya gratis. Namun bagi pemberi maaf, ada harga yang harus kita bayar demi kebahagiaan kita sendiri. Jadi kita harus tahu jelas takarannya.
Memaafkan itu Menerima
Memaafkan itu menerima, menerima bahwa kejadian-kejadian tersebut berada di luar kendali kita. Menerima bahwa setiap orang memiliki kekurangan begitu pula kita juga punya kekurangan. Menerima bahwa memang hal itu terjadi telah digariskan oleh yang Maha Kuasa. Menerima bahwa itu semua adalah proses menuju kedewasaan. Menerima dan sanggup menghadapi rasa sakit itu dengan ikhlas, dan menyadari pada akhirnya kita akan baik-baik saja.
Memaafkan Tidak Bergantung Pada Orang Lain
Bayangkan situasi ini, jika kita terus merawat luka dan menyimpan dendam pada seseorang yang telah menyakiti kita. Namun orang yang telah menyakiti kita tersebut malah hidup senang dan bergembira. See? It’s all about yourself.
Memaafkan tidak bergantung pada orang lain. Dalam artian, apakah orang tersebut meminta maaf atau tidak, kita tetap harus memaafkannya. Dan orang yang bersalah pada kita tidak harus selalu tahu bahwa kita telah memaafkan mereka.
Memaafkan pada dasarnya dilakukan untuk diri sendiri, to get well soon and move on.
Memaafkan itu Tanpa Syarat
Kata kunci dari forgive adalah ‘give’ yang artinya ‘memberi’. Maka dalam hal memaafkan, ada yang memberi dan menerima. Yang memberi maaf adalah pemberi maaf. Dan yang menerima maaf adalah penerima maaf.
Jika aku ingin memberikan kado kepada ibuku, tentu aku akan memberi kado tersebut dilandasi cinta. Itulah kata kunci dan akar dari memaafkan, yaitu cinta. Ketika kita memberikan sesuatu kepada seseorang, tentunya dilandasi oleh rasa cinta. Cinta itu tulus dan cinta itu tanpa syarat.
Memaafkan Adalah Proses dalam Lingkaran Pemaafan
Memaafkan adalah sebuah proses, proses yang aktif dan bukan proses pasif. Yang mana proses ini terbentuk karena cinta tanpa syarat yang diberikan oleh orang-orang di sekeliling kita, maka kita seharusnya bisa memaafkan orang lain dengan cinta tanpa syarat pula.
Misalnya, di jalan tanpa sengaja aku menginjak kaki seseorang. Maka aku membutuhkan sedikit cinta tanpa syarat darinya untuk bisa mendapatkan maaf tanpa syarat itu. Sehingga karena cinta dan maaf yang sudah diberikan kepadaku dari orang-orang disekelilingku, maka aku juga seharusnya bisa memberikan maaf kepada orang yang bersalah kepadaku.
Seperti kisah dalam buku 3 pohon yang menari karangan Miroslav. Ada 3 pohon, satu pohon bertugas untuk memberi, satu pohon bertugas untuk menerima, dan satu pohonnya lagi bertugas untuk menjaga perputaran tersebut tanpa henti. Dan dalam lingkaran tersebut, tidak ada yang statusnya lebih tinggi maupun lebih rendah. Seperti inilah lingkaran pemaafan yang kumaksud. Dan lingkaran pemaafan ini ada di masyarakat, jika lingkaran pemaafan ini putus, maka masyarakat akan hancur.
Memaafkan Adalah Sebuah Komitmen
Ketika kita sudah memilih untuk memaafkan seseorang, aku tidak menafikkan bahwa terkadang perasaan pahit dan sakit itu kembali muncul lagi dan lagi dan lagi. Namun bisakah kita stay committed pada pilihan yang telah kita ambil?
Kita memang terluka, namun kita takkan menjadi korban. Tidak peduli seberapa besar perasaan sakit hati ataupun pahit yang kembali muncul, itu takkan mendefinisikan kita, melainkan kita jadikan kesempatan untuk memaafkan lagi… memaafkan lagi… dan memaafkan lagi.
Lalu pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah,:
Mengapa kita harus memaafkan?
- Untuk membebaskan diri dari belenggu masa lalu. Karena jika kita terus menyimpan dendam, itu artinya kita terikat dengan masa lalu dan menghambat diri kita dari progresivitas.
- Karena kita lebih besar daripada emosi-emosi itu. You’re bigger than those emotions.
- Karena kita juga melakukan banyak kesalahan.
- Karena kita hanya memiliki satu hati. Kita tidak bisa membaginya menjadi dua, untuk membenci atau mencintai. Kita harus menjadikan hati kita utuh untuk salah satu saja (membenci atau mencintai).
- Dan karena Tuhan Maha Pengampun. Dan Dia menyuruh hamba-Nya untuk saling memaafkan.
Memaafkan Diri Sendiri
Pernahkah kita melakukan sebuah kesalahan besar yang akhirnya kita sesali?
Atau kegagalan yang terjadi dalam hidup kita akibat dari kelalaian yang kita sadari?
Atau kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup kita karena dia telah kita sakiti?
Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita, dan seringkali kita menyalahkan diri sendiri akan hal-hal tersebut. Dan itu hal wajar, karena memaafkan selalu dimulai dari menyalahkan. Maka jangan menghindari hal tersebut, mengakui kesalahan diri sendiri berarti kita mengambil kendali untuk juga memaafkan diri sendiri. Meski itu sangat sulit dan lebih sulit dilakukan daripada memaafkan orang lain.
Jika tadi aku bicara lingkaran pemaafan yang ada di masyarakat, sekarang lingkaran pemaafan tersebut ada di dalam diri sendiri. Karena kasusnya adalah pemberi dan penerima maaf adalah diri sendiri. Sehingga itu tidak lepas, melainkan berputar antara perasaan harapan dan penyeselan. Seperti misalnya saat aku berusaha bangkit kembali dari kegagalan, dulu langganan rangking 29 dari 30, hingga kini pun penyesalannya masih ada.
Banyak orang yang bilang untuk melupakan, ada juga yang bilang untuk melepaskan.
Namun aku memilih sebuah pepatah ibrani yang berkata “nasa” yaitu menerima dan membawanya dengan cinta.
Hidup seperti ini memang melelahkan, karena lingkaran kembali berputar, maka tak heran jika perasaan pahit dan menyesal itu datang kembali, lagi dan lagi. Namun itu takkan mendefinisikan kita tentu saja, melainkan sebagai kesempatan bagi kita untuk memaafkan diri kita lagi dan lagi dan lagi.
Kembali ke reportase... Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-25 tahun 2023, diikuti oleh 18 orang Spartan. Sebenarnya yang konfirmasi ada 19 orang, malah admin sudah mengontak Farhan A untuk melengkapi peserta supaya jumlahnya genap 20 orang. Tapi yang satu orang itu tidak muncul juga hingga Turnamen Mingguan Sparta selesai digelar. kasian Farhan A yang sudah datang.
Dari hasil drawing, admin memprediksi 5 pasang Spartan yang yang mempunyai kans untuk lolos ke babak berikutnya. Kelima pasangan itu adalah : Razaq dan Faisal R, Huda dan Fatoni, Peter dan Rama, Adi Putra dan Kencana, lalu yang terakhir adalah Ismail dan Yusuf. Dan result yang lolos dari fase penyisihan grup adalah 4 dari pasangan diatas. Sementara yang tidak lolos adalah pasangan Adi Putra dan Kencana.
Penentuan Juara dan Runner up grup B, harus ditentukan melalui penghitungan selisih poin, karena ada 3 pasang yang mengantongi jumlah kemenangan dan kekalahan yang sama (2 kali menang, 1 kali kalah). Hasil penghituangan selisih poinnya sebagai berikut; Ismail dan Yusuf (+17), Huda dan Fatoni (+17), lalu Hizkia Ken dan Odod (+13). Dari hasil tersebut otomatis Hizkia Ken dan Odod harus tersingkir. Sementara pasangan lainnya mempunyai selisih poin yang sama. Dan karena secara head to head Ismail dan Yusuf menang atas Huda dan Fatoni, maka merekalah yang berhak menempati posisi juara grup B.
Untuk Juara dan Runner up grup A, sudah cukup jelas karena mereka menang secara mutlak. Namun ada hal yang menarik, dimana untuk menentukan posisi 3, 4 da 5 kembali harus dilakukan penghitungan selisih poin. Karena ketiga pasangan itu sama-sama mengantongi 1 kali kemenangan dan 2 kali kekalahan. Dari hasil penghitungan tersebut, untuk posisi ke-3 ditempati oleh Adi Putra dan Kencana, dengan selisih poin -13. Posisi ke-4 ditempati oleh Rofi dan Nugi, dengan selisih poin -14. Dan sebagai posisi ke-5 alias juru kunci adalah Syafiq dan Richard, dengan selisih poin -37.
Grup A, Juara grup: Peter dan Rama runner up grup: Razaq dan Faisal R
Grup B, Juara grup: Ismail dan Yusuf runner up grup: Huda dan Fatoni
Hasil pengundian untuk babak semifinal mempertemukan lawan secara menyilang, tidak ada sesama pesaing grup yang saling bertemu lagi. Pada pool atas ada Peter dan Rama VS Huda dan Fatoni. Dan pada pool bawah ada Ismail dan Yusuf VS Razaq dan Faisal R.
Boleh dibilang hari ini adalah 'Harinya para ruunner up', karena yang berjaya belaju ke final adalah para runner up grup. Huda dan Fatoni menang 42-27 atas Peter dan Rama. Rama yang mengalami cidera di tumit kaki, karena posisi kaki landing tidak sempurna saat skor tertinggal 17-23. Insiden ini menyebabkan pertandingan dihentikan beberapa saat. Semprotan pain killer, masih kurang membantu, karena rasa sakitnya masih terasa. Sekalipun kakinya sakit Rama masih bertekad menyelesaikan pertandingan. Apa boleh buat, keadaan ini baik secara langsung maupun tidak turut melapangkan jalan pasangan Huda dan Fatoni melaju ke final. Pada pool bawah Razaq dan Faisal R sukses menumbangkan lawannya, Ismail dan Yusuf dengan skor lumayan ketat 42-37.
Babak final kali ini mempertemukan Huda dan Fatoni dengan Razaq dan Faisal R. Set pertama dibuka dengan susul menyusul poin yang sangat ketat. Namun di paruh terakhir set pertama perolehan poin Huda dan Fatoni mulai merangkak meninggalkan lawannya. Set pertama ditutup dengan 21-17 untuk keunggulan Huda dan Fatoni. Pada set ke-dua pasangan Razaq dan Faisal R terlihat banyak melakukan kesalahan sendiri. Sementara pasangan Huda dan Fatoni semakin garang dengan melesatkan smah-smash keras dari Huda, dan placing bola-bola dari Fatoni yang cukup menyulitkan lawannya. Perolehan poin Razaq dan Faisal R terkunci cukup lama pada poin 22. Sementara Huda dan Fatoni mempercepat perolehan pundi-pundi poin mereka. Babak final berakhir dengan skor cukup jauh, 42-28 untuk kemenangan Huda dan Fatoni.
Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 23 Juli 2023;
Juara 1 Huda dan Fatoni
Juara 2 Razaq dan Faisal R
Juara 3 Peter dan Rama / Ismail dan Yusuf
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-25 tahun 2023;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
"To forgive is always a gift we give ourselves". Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa lagi di reportase-reportse selanjutnya.