Powered By Blogger

Minggu, 17 September 2023

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 17 September 2023

  “In Sparta, the word ‘I’ did not exist. The only word was ‘we’.” 

Leonidas, Spartan King


“Kamu egois, kenapa tidak mau menerima pandangan dan perbedaan orang lain?”

Ungkapan tersebut mungkin sering dialami oleh setiap orang dalam kehidupan sosial, entah dalam suatu hubungan dekat (close relationship) antara suami-istri, teman akrab atau dalam kehidupan sosial yang lebih luas antara teman di kantor, atau dalam pertengkaran antara dua orang yang baru kenal sekalipun.


Egoisme adalah sikap yang semuanya diukur dari kepentingan pribadi (self-interest). Suatu tindakan untuk mempertahankan pandangan atau bahkan kepemilikan atas dasar baik-buruk yang berasal dari konsep diri bahwa pandangan atau kepemilikannya harus dipertahankan, orang lain harus mengikuti.

Egoisme berasal dari kata ego, yaitu konsep psikologis yang berkaitan dengan persepsi individu tentang dirinya sendiri yang berpengaruh pada tindakannya (Sobur, Psikologi Umum, 2016). Seseorang yang selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri disebut orang egois.

Saat seorang anak ditegur oleh temannya karena ngebut di jalan, dijawab: “Motor ini motor gua, yang beli gua, terserah gua, kenapa lu jadi repot?” Rasa-rasanya berhadapan dengan orang semacam ini, ujungnya pasti menyebalkan. Susah dikasih tahu. Susah diberi pengertian. Tidak mau tahu kondisi orang lain, yang diketahui hanya dirinya sendiri.

Atau saat seorang teman (A) bermaksud baik mengingatkan temannya (B) dengan ungkapan: “Jangan telat lho. Kalau telat nanti kutinggal”. Teman yang diingatkan malah mengatakan ungkapan itu sebagai nada ancaman, lantas ia marah. Ia sedang merasa dirinya diancam.

Di kesempatan lain, saat teman yang diingatkan itu (B) mengatakan, “Jangan diposting sebelum aku approve“, lalu temannya (A) mengatakan, “Lho kok jadi ngancam”, si B malah bersikukuh dan malah marah, bahwa ungkapan itu bukan ancaman.

Yang manakah yang egois? Dua situasi saat si B ditegur, malah ia bilang diancam. Tetapi saat ia sendiri mengungkapkan yang struktur kalimatnya hampir sama, malah ia mengatakan itu bukan ancaman. Ini gambaran orang yang sangat egois, karena semua diukur dari cara pandang diri-sendiri dan cenderung tidak konsisten.

Orang yang egois yang diketahui hanya perasaan dirinya sendiri. Lama-lama orang malas bergaul dengan orang seperti ini. Lebih banyak mudarat ketimbang manfaat. Bahkan, bukan tidak mungkin, bisa timbul prasangka (prejudice) orang lain pada orang semacam ini.

Orang egois cirinya adalah mau menang sendiri, tidak mau mengalah, mengutamakan kepentingan sendiri, sulit menerima saran sepanjang tidak menguntungkan dirinya, tidak kooperatif, rasa toleransi kecil, perhitungan, kurang pengertian, keras kepala, ingin menang dalam setiap perdebatan, dan anti minta maaf (Suhanda, Kompas, 2017 dan berbagai sumber).

Lawan dari egoisme adalah altruisme. Altruisme muncul sebagai suatu sikap di mana pertimbangan diri sendiri digantikan dengan mementingkan orang lain. Fokus altruisme bukan ego, tapi kepentingan orang lain, atau sosial.

Saat seseorang yang sedang buru-buru ke kantor lalu mendapati di jalan orang yang jatuh dari motor atau tabrakan, orang dengan ciri altruisme akan turun dan menolong orang yang sedang memerlukan pertolongan tanpa diminta. Itu karena yang dikedepankan adalah bukan kepentingan diri sendiri, tetapi orang lain.

Apakah orang yang egois akan susah menolong orang lain? Tidak juga. Orang yang egois tetap ada kecendrungan diri untuk menolong orang lain. Tetapi, ia menolong orang lain karena didorong untuk memuaskan diri sendiri. Entah untuk pamer atau memberi karena barang yang akan diberikan sudah tidak diperlukan lagi, yang intinya berawal dari kepentingan sendiri.

Itulah yang menyebabkan banyaknya kajian mengenai Egoisme vs Altruisme, baik dalam kajian Psikologi dan Etika (Filsafat), karena sikap egoisme dan altruisme di dunia nyata kadang tumpang-tindih.

Orang akan salah menilai ketika melihat seseorang yang sedang melakukan donor darah, misalnya, atau orang yang sedang membagikan bingkisan lebaran. Ia akan disebut dermawan. Ia dinilai peka sosial, altruistik. Padahal, belum tentu.

Perbuatan peduli sosial tentu baik dan perlu dikembangkan. Tetapi, jika dilakukan atas dasar egoisme, kepedulian ini hanya sebagai tindakan pemanis. Bukan inheren dalam diri seseorang. Sehingga ketika dalam situasi tertentu, justru akan sangat kontras perbuatannya.

Di satu kesempatan ia sangat peduli sosial, tetapi di kesempatan lain, ia sangat korup dan menindas.

Dalam kajian etika, seorang yang melakukan perbaikan atas dasar untuk memuaskan diri sendiri apalagi untuk pamer di media sosial, perbuatan baik itu kurang memiliki makna.

Adapun dalam kajian psikologi, orang yang egois cenderung akan tidak merasa puas dengan semua keadaan. Karena hidup selalu tidak sama dengan keinginan, maka orang egois akan selalu frutrasi dalam melihat hal yang berbeda dengan konsep dirinya.

Mengetahui tipe kepribadian diri sendiri apakah egois ataukah altruis sangat penting. Karena boleh jadi orang bersikap buruk terhadap kita, bukan karena murni orang lain jahat, tetapi juga mungkin karena diri kita sangat egois, ingin menang sendiri, bahkan tidak pernah mau minta maaf ketika salah. Pokoknya harus orang lain yang minta maaf. Gawat kalau sudah begini.


Kembali ke reportase...  Siang tadi cuaca sedikit bersahabat. Cerah tapi tidak terlalu panas membara. Hanya panas aja dan masih cukup bikin keringetan sekalipun cuma duduk-duduk saja :)

Hari ini Sparta kedatangan 6 member baru. 5 orang yang berpartisipasi di turnamen mingguan Sparta, diantaranya adalah: Hermansyah, Abdu, Rigel, Hibban, dan Alfan. Dan satu orang lagi hanya ikutan mabar saja, yaitu: Galan. Welcome to the club guys!!

Hasil drawing kali ini cukup adil, karena tiap grup terdiri dari 4 pasang. Sehingga tenaga yang dikeluarkan kurang lebih sama.  Sejujurnya, awalnya admin meemperkirakan grup B persaingannya lebih berat karena dihuni oleh pemain-pemain hebat. 3 pasang unggulan juga admin perkirakan berasal dari grup B. Mereka adalah: Kencana dan Apin, Rama P dan Razaq, lalu ada Alfan F dan Faisal R. Sementara dari grup A admin hanya memprediksi Peter dan Hizkia Ken yang akan lolos ke babak berikutnya, karena admin belum bisa membaca peta kekuatan pasangan-pasangan yang mix dengan para pemain pendatang baru.

Berikut ini adalah  2 pasang juara grup dan 2 pasang runner up grup baik dari grup A maupun grup B;

Grup A, Juara grup: Rama Dhany dan Rigel runner up grup: Peter dan Hizkia Ken

Grup B, Juara grup:  Kencana dan Apin, runner up grup: Alfan F dan Faisal R

Ada sedikit kejutan, dimana unggulan pertama yaitu Alfan dan Faisal R, kalah dari pasangan Kencana dan Apin. Sehingga Alfan dan Faisal R hanya menempati posisi runner up grup.'

Drawing semifinal mempertemukan para semifinalis secara menyilang. Pada bagan atas terjadi pertemuan antara Kencana dan Apin versus Peter dan Hizkia Ken. Diluar perkiraan, Peter dan Hizkia Ken menang secara meyakinkan 42-32, menaklukkan Kencana dan Apin.  padahal sebelum turun main di babak semifinal, paha bagian belakang Hizkia Ken mengalami kram. jadi mereka tak berekspektasi terlalu tinggi.

Sementara pada bagan bawah Rama Dhany dan Rigel bertemu dengan Alfan F dan Faisal R. Kali ini Alfan Fdan Faisal R menjadi korban keganasan pasangan baru yang solid, Rama Dhany dan Rigel. Mereka secara mengejutkan harus tersingkir dengan skor 34-42 atas lawannya tersebut.

Babak final seperti 'reuni' grup A. Karena para finalis ini keduanya merupakan jebolan dari grup A. Set pertama dibuka Rama Dhany dan Rigel dengan langsung tancap gas. Dipertarrungan awal perolehan poin mereka sudah leading. Dan sudah diduga, selanjutnya kendali permainan dikuasai oleh pasangan ini. Paduan permainan ciamik dari Rama Dhany yang menjadi playmaker, berkolaborasi dengan power tangan kidal Rigel yang menjadi eksekutor.  Tanpa kesulitan berarti, Rama Dhany dan Rigel menutup set pertama dengan 21-7. 

Pada set ke-dua permainan Rama Dhany dan Rigel masih cukup stabil, dan masih konsisten menjaga jarak selisih poin cukup jauh. Kondisi kram otot Hizkia Ken kembali terasa lagi, dan ketidakakuratan pukulan Peter, yang mengalami kelelahan karena faktor usia, membuat penampilan meraka kurang maksimal. 

Tak bisa dipungkiri Rama Dhany dan Rigel susah untuk ditaklukkan. Diajak main bola-bola cepat, pergerakkan mereka jauh lebih cepat. Diajak main rally mereka pun lebih unggul. Dan mereka sangat jarang mengangkat bola, hingga susah untuk diserang. Hingga set kedua pun berakhir dengan skor 42-28 untuk kemenangan Rama Dhany dan Rigel.

Hasil ini sekaligus mengubur ambisi Hizkia Ken yang ingin menyempurnakan dengan medali emas di minggu ini, karena dua minggu minggu sebelumnya, secara berturut-turut masuk babak final dan hanya menjadi runner up saja. Apa mau dikata, minggu ini dia harus puas membuat Hattrick di posisi runner up.

Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 17 September 2023;

Juara 1 Rama Dhany dan Rigel

Juara 2 Peter dan Hizkia Ken

Juara 3 Kencana dan Apin / Alfan F dan Faisal R

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-32 tahun 2023;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

“Egoisme adalah pencerminan harkat diri yang rendah. Manusia egois cenderung menuntut orang-orang di sekelilingnya untuk memenuhi segala apa yang ia butuhkan jauh melebihi apa yang sanggup ia terima, karena secara emosional mereka gagal memperoleh pemuasan dari dirinya sendiri.” Titon Rahmawan. Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa lagi di reportase-reportse selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar