Powered By Blogger

Minggu, 01 Oktober 2023

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 1 Oktober 2023

 "Most people miss great opportunities because of their misperception of time. Don't wait! The time will never be just right." 

Stephen C. Hogan.


SUATU pagi tidak jauh dari sebuah pasar, tampak seorang pemuda sedang tidur bermalas-malasan. Walau pasar dipenuhi oleh para penjual dan pembeli yang berlalu lalang, namun si pemuda tampak tenang-tenang saja dengan kemalasannya.


Kebetulan lewatlah seorang pedagang yang baru saja berhasil menjual dagangannya.

Si pedagang tampak keheranan melihat tingkah pemuda tadi. Ia menghampiri dan bertanya, “Anak muda, pagi begitu indah. Semua orang sibuk bekerja, tapi mengapa engkau hanya tidur-tiduran di sini?” Sambil memicingkan sebelah mata, si pemuda menjawab dengan suara malas, “Aku sedang menunggu kesempatan.”Mendengar jawaban seperti itu, si pedagang tampak keheranan. “Apakah kau tahu seperti apa bentuk kesempatan yang kamu tunggu itu?”

Pemuda itu menggelengkan kepala. “Kata orang, aku harus menunggu kesempatan datang, baru kemudian nasibku bisa berubah baik. Lalu aku bisa kaya, bisa sukses, bisa memiliki apa saja yang aku mau. Karena itulah aku dengan sabar menunggu kesempatan datang di sini,” jelas si pemuda.

“Bentuknya saja kamu tidak tahu, buat apa kamu tunggu? Lebih baik ayo ikut membantu aku melakukan hal berguna. Kelak nasibmu akan berubah jika kau mau belajar mengikuti jejakku,” bujuk si pedagang.

“Ahh, omong kosong.. Pergi sana! Jangan menggangguku lagi!” teriak si pemuda, kesal.

Karena dihardik, si pedagang buru-buru pergi meninggalkan si pemuda itu sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Sesaat kemudian, datang seorang kakek tua menghampiri si pemuda. Kakek tua masih sempat memandangi langkah kepergian si pedagang. Lalu ia menoleh kepada si pemuda. “Hai.. anak muda. Aku perhatikan, sudah lama kamu tidur-tiduran menunggu kesempatan di tempat ini. Apa kau sudah mendapatkan kesempatan itu?”

Si pemuda dengan nada malas menjawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Lho, bukankah kesempatan itu baru saja menghampirimu? Mengapa tidak kau tangkap, tapi malah kauusir? Orang yang kauusir tadi adalah seorang pedagang besar dari negeri seberang yang kaya raya. Mengapa tidak kau terima ajakannya..?” si kakek keheranan.

Mendengar ucapan itu, si pemuda seolah baru tersadar dari mimpinya. Ia bergegas bangkit dan berteriak-teriak memanggil si pedagang tadi. Namun sayang, pedagang itu sudah tidak tampak lagi. Walau begitu, si pemuda tetap memanggil-manggil dia.

“Percuma teriak-teriak. Kesempatan itu sudah berlalu,” ujar si kakek.

Pemuda itu tampak sedih dan ingin menangis. Ia tertunduk lesu dan tak tahu harus berbuat apa untuk mendapatkan kesempatan. Karena pikirannya yang sempit, kesempatan berlalu begitu saja dan penantiannya pun sia-sia belaka. “Aku harus bagaimana, Kek? Apakah seumur hidup aku tidak akan memiliki kesempatan lagi?” tanya si pemuda penuh penyesalan.

“Kesempatan datang pada setiap orang tidak hanya sekali seumur hidup. Bila yang satu terlewatkan, suatu ketika pasti akan datang kesempatan lain,” jawab si kakek dengan bijak.

“Tetapi dia tidak datang dengan sendirinya. Kesempatan harus diciptakan dan diperjuangkan! Kau juga harus tahu, tidak ada satu saat pun yang benar-benar tepat untuk memulai mencari dan menemukan kesempatan. Makanya anak muda, jangan hanya menunggu. Mulailah berusaha, bekerja, berjuang. Kesempatan pasti akan tiba pada waktunya. Dan saat kesempatan tiba di hadapanmu, kamu telah siap!”

Dengan gembira, si anak muda mengucapkan terima kasih. Walau di dalam hatinya ada penyesalan karena telah kehilangan kesempatan, tapi dia tahu bahwa bila dirinya mulai berusaha dan berjuang, maka suatu hari nanti kesempatan pasti datang padanya.

Miliki pola pikir yang sehat. Kita sebagai manusia mempunyai hak untuk memilih kesempatan. Berarti, kita bisa memilih kesempatan apa saja yang kita inginkan. Caranya dengan memutuskan, menciptakan dan memperjuangkan kesempatan.

Memutuskan berarti menciptakan komitmen untuk mendapatkan kesempatan melalui keaktifan kita. Menciptakan berarti mengambil langkah-langkah pasti supaya peluang-peluang tercipta atau mendatangi kita karena sikap proaktif. Sementara memperjuangkan berarti membuat usaha-usaha yang benar supaya kesempatan dapat dimanfaatkan dan memberikan hasil seperti yang kita inginkan.

Kadangk;ala, kesempatan itu pada awalnya tampak sepele sekali. Tapi jangan meremehkan sekecil apapun kesempatan itu. Seringkali pencapaian besar justru diawali dari kesempatan-kesempatan kecil, yang umumnya dilewatkan banyak orang.

Dan benar, hanya orang-orang yang mampu mengenali kesempatan saja yang bakal mendapatkan manfaat terbesar darinya. Mereka yang berhasil biasanya jeli memanfaatkan kesempatan-kesempatan kecil dan kemudian melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mendapatkan manfaat terbesar. Merekalah yang disebut sebagai orang-orang yang beruntung.

"Jangan menunggu kesempatan yang sempurna, karena Anda akan kehilangan kesempatan yang tepat. Kesempatan apa pun menjadi tepat jika Anda bersegera melakukan kebaikan dengan sebaik-baiknya."

Mario Teguh


Kembali ke repportase.... Indonesia dalam waktu sepekan belakangan ini mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari.Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum  di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi. Levelnya berada di kisaran suhu antara 35 - 38°C pada siang hari. Panas banget!  Begitupun dengan di GOA ABA, terasa sangat panas, seperti berada di dalam oven :)

Secara logika, long weekend seharusnya banyak Spartan yang hadir di turney mingguan Sparta, tapi ternyata malah banyak yang pergi berlibur dan pulkam. 

Drawing hari ini boleh dibilang cukup merata. Semua pasangan punya peluang yang sama untuk lolos ke babak berikutnya.

Result abak penyisihan, memunculkan 4 pasangan yang lolos ke babak semifinal. 2 pasang juara grup dan 2 pasang runner up grup. Dibawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil melangkah ke babak semifinal.

Grup A, Juara grup: Fikri M H dan Rama Dhany runner up grup: Hizkia Ken dan Dumai

Grup B, Juara grup: Kencana dan Rama Putra, runner up grup: Fatoni dan Yusuf

Hasil pengundian untuk babak semifinal, kembali mempertemukan sesama pesaing di grup masing-masing. Berulangnya pertemuan keempat pasangan ini, bisa sebagai babak pembuktian atau bisa juga menjadi sebagai babak mengubah nasib.

Fikri M H dan Rama Dhany yang bertemu kembali dengan  Hizkia Ken dan DumaiFikri M H dan Rama Dhany mengulang kesuksesan mencatatkan kemenangan untuk kedua kalinya atas lawan mereka. Skor yang tak jauh berbeda disegel oleh mereka di babak semifinal. Kemenangan 42-38 bak mengulang kemenangan sebelumnya di fase penyisihan grup, yaitu 42-37. 

 Berbeda dengan hasil pertandingan di bagan atas, Kencana dan Rama Putra yang sebelumnya secara mengejutkan menang tipis 42-41 atas Fatoni dan Yusuf. Di babak semifinal hasilnya sungguh jauh berbeda. Mereka tak bisa mengulang kemenangan di fase grup, malah mereka kalah sangat telak 26-42. Sehingga yang berhak melaju ke babak final adalah pasangan  Fatoni dan Yusuf.

Pertemuan Fikri M H dan Rama Dhany dengan Fatoni dan Yusuf boleh dibilang merupakan partai final yang sangat ideal. Karena mereka sama kuatnya\, sehingga mempunyai peluang yang sama untuk menjadi juara minggu ini.

Set pertama dibuka  Fatoni dan Yusuf  dengan langsung leading 4-0. Namun keadaan ini tak berlangsung lama, karena Fikri M H dan Rama Dhany berhasil menyamakan kedudukan. Namun menjelang set pertama berakhir, Fatoni dan Yusuf kembali leading lagi. Sampai set pertama berakhir dengan 21-16 untuk kemenangan mereka.

Set kedua sekalipun perolehan poin Fikri M H dan Rama Dhany masih tertinggal 1-3 poin, namun mereka masih semangat dan  tak mau kalah begitu saja dari Fatoni dan Yusuf. Kedua finalis  ini menyuguhkan permainan yang sangat apik. Kedua pasangan ini tak jarang bermain dengan rally-rally panjang yang melelahkan, yang kerap kali  mereka mempertontonkan vasiasi penempatan bola diluar jangkauan tapi secara ajaib berkali-kali masih bisa diambil, berbablas bola-bola cantik didepan net, beradu drive cepat,  dan  saling menyerang dengan smash-smash kencang. 

Setelah tertinggal terus, Fikri M H dan Rama Dhany berhasil menyamakan skor 37-37. Berikutnya sudah bisa ditebak jika perolehan  para finalis ini akan sangat ketat. Saling susul menyusul poin dengan selisih poin tak lebih dari 1 poin saja. Pada penghujung permainan terjadi skor imbang 41-41. Namun kali ini Dewi Fortuna berpihak kepada pasangan Fatoni dan Yusuf. Mereka berhasil menjadi juara minggu ini, setelah menang dengan skor tipis  42-41.

Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 1 Oktober 2023;

Juara 1 Fatoni dan Yusuf

Juara 2 Fikri M H dan Rama Dhany

Juara 3 Hizkia Ken dan Dumai / Kencana dan Rama Putra

Result ini membuat Rama Dhany tidak berhasil mencetak hattrick, karena minggu ini dia terhenti hanya sebagai runner up.

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-34 tahun 2023;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

If you don’t have time for badminton, you don’t have time for anything else. Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa lagi di reportase-reportse selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar