“Hurtful words are deep cuts in the heart. They may heal over time, but the scars never completely disappear.”
Anoir Ou-Chad
Jika kamu menyakiti hati orang lain, pertanggung jawabannya akan berat. Waktu sudah lama berlalu dan dirimu lupa pernah mengatakan apa saja atau tentang seseorang. Namun, orang yang tersakiti oleh lisanmu boleh jadi seumur hidup akan tetap mengingatnya dan merasa terluka.
Bila demikian keadaannya, boleh jadi keburukannya juga memengaruhi hidupmu. Tanpa orang itu membalasmu dengan cara apa pun, hidupmu bisa berjalan penuh hambatan. Kamu sampai bingung mencari penyebabnya, karena merasa telah melakukan berbagai hal sebaik mungkin.
Padahal, itu mungkin dipengaruhi oleh seringnya ucapannya menyakiti hati orang-orang. Belajarlah buat lebih menjaga lisan dengan siapa pun dirimu berkomunikasi. Kata-kata yang sudah terucap gak akan bisa ditelan kembali. Sadari enam kesalahan bicara di bawah ini yang kerap membuat orang lain sakit hati dengan ucapanmu.
1. Ucapan dijadikan senjata untuk melukai hati
Bisa berkata-kata adalah anugerah. Maka seharusnya kemampuan berbicara digunakan hanya untuk kebaikan. Bukan justru dipakai buat menyakiti perasaan orang lain. Seumur hidup, kamu barangkali tidak pernah berkelahi
Namun, ucapan yang dijadikan senjata buat menyakiti perasaan orang tak kalah berbahaya dari duel fisik. Bahkan, akibatnya dapat melebihi luka yang ditimbulkan oleh perkelahian, tergantung dari kata-kata yang dipilih. Intropeksi dan mulai ubah caramu berbicara dengan siapa pun.
Berusahalah agar setiap perkataanmu menjadi penyejuk bagi orang lain. Baik nada bicara maupun pilihan katamu mesti bisa membuat orang lain merasa tentram, terinspirasi, atau termotivasi. Bukan malah telinga mereka menjadi merah serta hati panas. Gak usah menjadikan perkataanmu sebagai senjata buat melukai siapa pun.
2. Kalau lagi marah gak menunggu tenang dulu
Mana yang lebih penting antara mengekspresikan kemarahan dengan menenangkan diri terlebih dahulu? Jika orientasimu hanya pada kepuasan pribadi dalam jangka pendek, maka marah-marah menjadi tindakan yang diambil. Namun, apabila kamu menginginkan kebaikan dalam jangka panjang, kendalikan dulu emosimu.
Menenangkan diri bukan berarti kamu gak boleh marah oleh apa pun. Justru karena dirimu sudah diliputi kemarahan, maka kamu bergegas menenangkan diri. Bila tidak, setiap kata yang terucap pasti seperti hujan peluru bagi lawan bicara. Sebagian besarnya bahkan bakal disesali di kemudian hari.
Ketika kamu menyadari, bahwa ucapanmu gak terkontrol serta menyakiti hati orang lain, semuanya telah terlambat. Mengobati perasaannya tak semudah saat dirimu memuntahkan beragam kalimat negatif tersebut. Gak apa-apa kamu marah bila ada penyebab yang kuat. Namun, hindari reaktif dan diam dulu lebih baik, sampai dirimu bisa memastikan kata-kata yang terucap sudah terseleksi dengan baik.
3. Berhadapan dengan manusia, tapi menyamakannya dengan binatang
Semarah apa pun kamu, ingat dengan siapa sedang berhadapan. Dirimu bertatap muka dengan sesama manusia. Maka dari itu, jangan pernah sekali pun merendahkan martabatnya dengan menyebutnya sebagai binatang. Nama semua binatang gak boleh terlontar darimu, meski rasanya sudah berada di ujung lidah.
Apakah kamu bakal merasa baik-baik saja seandainya disebut dengan jenis binatang tertentu? Tentu tidak karena perkataan itu tak lagi memanusiakan manusia. Bahkan, menyamakan manusia dengan hewan berarti juga merendahkan sang pencipta.
Apa pun masalah di antara kalian, menyamakan seseorang dengan hewan biasanya akan menjadi kesalahanmu yang sulit sekali untuk dimaafkan. Tetaplah memanggil orang lain dengan panggilan yang baik meski emosimu sedang memuncak. Orang gak peduli dengan alasan dirimu hanya terbawa emosi. Bukan cuma kamu yang bisa marah, dia juga pantas tidak terima dengan sebutan tersebut.
4. Merasa gagah saat berbicara kasar
Bicara kasar banyak macamnya. Menyebut orang dengan nama binatang hanya salah satunya. Kamu juga berbicara kasar apabila membodoh-bodohkan orang, menyumpahinya agar mendapat nasib buruk, atau membentak dengan nada tinggi. Apakah ada perasaan gagah atau hebat saat dirimu mengucapkannya?
Kalau ya, perasaanmu benar-benar menyesatkan. Bukannya merasa hebat, semestinya kamu malu. Kasarnya perkataanmu menandakan banyaknya ketidaktahuanmu. Seperti kamu tak tahu cara menghormati orang lain bahkan diri sendiri, tidak mengerti dampak ucapanmu pada orang lain, atau kekurangan kosakata yang lebih positif guna menyampaikan unek-unekmu.
Orang lain tidak peduli pada titel atau jabatanmu. Selama ucapanmu tak menggambarkan kedua hal tersebut saking kasarnya, mereka menilaimu sebagai orang dengan sumber daya manusia yang rendah. Bukan mereka yang merendahkanmu, tapi cara bicaramu sendiri. Bila kamu ingin lebih dihormati oleh orang lain dan bukan sekadar merasa gagah, jagalah ucapan-ucapanmu.
5. Melebih-lebihkan kesalahan
Menegur atau mengkritik kesalahan orang lain boleh-boleh saja. Terlebih bila kamu mempunyai kewenangan untuk itu. Misalnya, kesalahan yang dilakukan oleh anak buahmu. Namun, pastikan kamu cuma membicarakan kekeliruannya yang nyata dan bukan melebih-lebihkannya.
Jika dirimu melebih-lebihkan kebaikan seseorang, tentu ia merasa tersanjung. Namun, apabila kesalahannya yang kecil dibesar-besarkan, ini sama dengan fitnah. Dia pasti merasa gak terima dan perlu meluruskannya dengan segala cara. Menjadi korban fitnah yang bikin reputasinya jatuh amat menyakitkan hati.
Sekeras apa pun ia mencoba menyampaikan kebenaran, belum tentu orang lain memercayainya. Dia dapat selamanya menanggung citra negatif gara-gara kesalahanmu dalam berbicara. Apabila kamu telanjur khilaf dalam berucap dan menjadi fitnah baginya, kamu pula yang mesti mencabutnya dengan menjelaskannya ke orang-orang, supaya mereka lebih percaya.
6. Di depan baik, di belakang menjelek-jelekkan
Berbicara yang menyakiti hati orang lain tidak selalu disampaikan secara langsung di hadapannya. Kamu yang kurang bernyali dan berkarakter musuh dalam selimut, biasanya lebih suka menyerang seseorang, tanpa sepengetahuannya.
Di depannya, sikapmu baik. Kata-katamu positif, bahkan mungkin dirimu termasuk teman yang sering memujinya. Namun, di belakangnya, kamu gemar menjelek-jelekkannya di depan orang lain.
Sama seperti poin sebelumnya, ini juga dapat menjadi fitnah besar baginya. Buruknya lagi, ketidaktahuannya akan sifatmu yang bermuka dua, bikin dia gak sempat memberikan klarifikasi.
Tahu-tahu ia mendapati orang-orang menjauhinya. Dia baru mengerti, apabila ada orang yang memberitahukan semua perkataanmu tentangnya. Pada saat itu, ia merasa amat sakit hati, karena dikhianati olehmu yang selalu tampak baik di hadapannya.
Berpikir dulu sebelum berbicara akan menghindarkanmu dari perkataan yang sia-sia, bahkan merusak hubunganmu dengan orang lain. Nilai-nilai esantunan dalam berbicara maupun membicarakan orang mesti selalu dijaga. Marah yang berkelas tidak perlu menghinakan orang lain maupun diri sendiri dengan ucapan yang gak dikontrol.
-----oooOOOooo-----
Kembali ke reportase... Turnamen Mingguan Sparta edisi Minggu, 14 September 2025 diramaikan dengan beberapa orang Spartan yang turun gunung. Dari 20 orang yang konfirmasi, ada 1 orang yang 'misleuk' alias tidak jadi datang, padahal orangnya konfirmasi dari aplikasi AYO. Next kalo ada orang baru yang dari antah berantah wajib bayar dimuka, supaya tidak mengacaukan drawing.
Drawing yang sebelumnya sudah diundi dengan hanya terbagi menjadi 2 grup, harus diubah jadi 4 grup. Kendala ini tentu mempengaruhi waktu dimulainya turney yang jadi lebih molor.
Dari hasil drawing, ada beberapa pasangan yang admin catat sebagai pasangan unggulan minggu ini. Mereka adalah:Fathur dan Rama Dhany, Herman dan Apin, Reza A dan Odod, Noval dan Fatoni, lalu yang terakhir adalah Rizaldi dan Hizkia Ken. Dari kelima unggulan diatas hanya 3 yang lolos ke semifinal. Herman dan Apin, juga Rizaldi dan Hizkia Ken langkahnya terhenti di babak quarter final. Malah Herman dan Apin yang di fase grup berhasil menjadi juara grup dan bahkan satu-satunya pasangan yang berhasil mengalahkan Juara kita minggu ini, harus kandas sebelum sempat menginjakkan kakinya ke babak semifinal.
Di bawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil maju ke babak quarter final;
Grup A, Juara grup: Aciel dan Yudi H, runner up grup: Noval dan Fatoni
Grup B, Juara grup: Fathur dan Rama Dhany, runner up grup: Rizaldi dan Hizkia Ken
Grup C, Juara grup: Herman dan Apin, runner up grup: Reza A dan Odod
Grup D, Juara grup: Alfi dan Fietka, runner up grup: Wili dan Stefanus
Hasil pengundian babak quarter final, benar-benar membolak-balikkan nasib para Spartan. Dari delapan pasangan yang melaju ke babak quarter final ada 4 pasangan yang kembali bertemu dengan sesama pesaing grupnya dan 4 pasangan lainnya bertemu secara menyilang.
Fathur dan Rama Dhany yang kembali bertemu dengan Rizaldi dan Hizkia Ken berhasil mengulang dan menyempurnakan kemenangan mereka dengan skor 42-35. Yang patut menjadi catatan turney minggu ini, hanya Fathur dan Rama Dhany sang juara grup yang berhasil melanjutkan langkahnya ke semifinal. 3 juara grup lainnya, kandas ditangan para runner up.
Alfi dan Fietka terpaksa harus retired pada kedudukan 23-29 dikarenakan Alfi kelelahan. Mereka kali ini harus rela menyerahkan kemenangan kepada sang runner up sesama grup D, Wili dan Stefanus.
Herman dan Apin yang notabene merupakan juara grup C, harus menelan pil pahit kekalahan dengan skor super tipis 41-42 dari sang runner up grup A, Noval dan Fatoni.
Pun demikian juga yang terjadi pada sang juara grup A, Aciel dan Yudi H. Mereka menderita kekalahan dari runner up grup C, Reza A dan Odod.
Bagan atas semifinal mempertemukan Fathur dan Rama Dhany VS Wili dan Stefanus. Laga ini dimenangkan cukup mudah oleh , dengan skor cukup jauh 42-20.
Demikian juga yang terjadi pada bagan bawah, Reza A dan Odod memenangi laga semifinal atas lawannya, Noval dan Fatoni dengan skor sangat meyakinkan, 42-27.
Sesuai prediksi admin, 2 unggulan teratas minggu ini bertemu di laga pamungkas, babak final. Fathur dan Rama Dhany VS Reza A dan Odod menjadi finalis yang sangat ideal untuk minggu ini.
Set pertama langsung dibuka dengan rally-rally panjang. Fathur dan Rama Dhany langsung mendominasi permainan. Di 3/4 sisa set pertama mereka menciptakan jurang perbedaan skor dengan selalu leading 4 sampai 5 poin. Hingga set pertama ditutup dengan 21-17 untuk keunggulan sementara pasangan ini. Tak diragukan lagi dari hasil set pertama Fathur dan Rama Dhany memiliki kans lebih besar untuk menjadi juara minggu ini.
Set ke dua Reza A dan Odod terlihat mengubah strategi dengan mengambil inisiatif menekan dan menyerang lawannya terlebih dahulu. Dari tertinggal 17-24, mereka bangkit dan berhasil menyamakan skor 24-24, bahkan menyalipnya dengan 25-24. Namun Fathur dan Rama Dhany tak tinggal diam. Mereka berhasil menyamakan skor 25-25, lalu leading lagi 29-25. Reza A dan Odod meningkatkan tensi permainan dengan serangan bertubi-tubi. Reza A dan Odod kembali berhasil menyamakan kedudukan 29-29. Bahkan setelah menyamakan skor, mereka berbalik mempimpin perolehan poin. Sampai akhir babak final Reza A dan Odod terus-menerus leading. Odod yang termotivasi untuk meraih medali emas pertamanya di musim ini, tampil sangat baik mengerahkan seluruh kemampuannya. Babak final 2 kali terjeda istirahat untuk minum dan break adzan maghrib (diluar interval), tak bisa memulihkan stamina Fathur dan Rama Dhany yang sudah terkuras. Reza A dan Odod makin mengganas. Tak mau sedikitpun memberi ruang lawannya untuk bangkit. Sebaliknya dengan pasangan Fathur dan Rama Dhany yang tertekan, makin banyak melakukan unforced error. Akhirnya Reza A dan Odod mengakhiri babak final dengan skor 42-37. Benar kata netizen: Lebih baik hampir kalah dibandingkan hampir menang.
Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 14 September 2025;
Juara 1 Reza A dan Odod
Juara 2 Fathur dan Rama Dhany
Juara 3 Wili dan Stefanus / Noval dan Fatoni
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-31 tahun 2025;

Road to final 

Update ranking Sparta
![]() |
| Akumulasi perolehan medali Sparta |
Kita memang tidak tahu apa yang orang lain hadapi, begitu juga sebaliknya. Jadi, tetaplah menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain. Sekian reportase kali ini, Sampai jumpa lagi di reportase-reportase selanjutnya...



Tidak ada komentar:
Posting Komentar