Powered By Blogger

Minggu, 25 Oktober 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 25 Oktober 2020

 “Anger, resentment and jealousy doesn't change the heart of others-- it only changes yours.”

 Shannon Alder

Memahami siklus tubuh dan perasaan yang sekarang dialami adalah cara terbaik untuk menjalani gaya hidup sehat. 

Tentu kita tak bisa terus-terusan merasa gembira, dan perasaan sedih yang dialami juga tentu akan pergi. 

Kaitan antara tubuh dan pikiran dengan mudah kita pahami ketika kita menyadari apa yang dialami tubuh saat hati kita dipengaruhi emosi tertentu. 

Saat kita mengalami dengan perasaan negatif, seperti sedih, marah, dan frustasi, otomatis ini juga berpengaruh pada tubuh. 


Peneliti dari Universitas Penn State membuktikan hal itu melalui penelitian yang melibatkan 220 orang dewasa. 

Para peserta studi diminta untuk mencatat bagaimana perasaan mereka secara emosional dan fisik setiap hari dalam kurun waktu dua minggu. Sampel darah peserta juga dicek. 

Ternyata, semakin sering seseorang merasa negatif, semakin lemah sistem kekebalan tubuh mereka. Biasanya, ketika seseorang terus menerus bergumul dengan emosi negatif, tubuh mereka merespon dengan cara yang ekstrem dan memprihatinkan.


"Suasana hati negatif, terutama jika marah dan persisten, dikaitkan dengan kadar 'hormon stres' yang lebih tinggi seperti kortisol dan adrenalin," kata Dr Clare Morrison dari MedExpress, sebuah layanan kesehatan di Amerika. 

Robert Glatter, asisten profesor kedokteran darurat di Lenox Hill Hospital, mengatakan segala jenis stres akan mempercepat detak jantung dan peningkatan tekanan darah dalam waktu singkat. 

"Tingkat peradangan yang lebih tinggi juga bisa menjadi faktor, yang seiring waktu, dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh," ucap Glatter.

Menurutnya, dalam jangka panjang hal ini meningkatkan peluang terkena kanker, penyakit autoimun, atau pun jantung. 

Hasil penelitian awal ini menunjukkan,  merawat kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga pola makan sehat dan berolahraga untuk kesehatan fisik kita. 

Suasana hati yang buruk memang tak bisa kita hindari setiap hari. Namun, kita bisa menjaga agar tidak sampai larut dan memengaruhi diri. 

Menurut pakar kesehatan Dr Lindsey Elmore kekuatan mindfulness dapat membantu kita melawat emosi negatif. 

"Tidak ada yang salah dengan emosi negatif, terutama ketika kita menyadari selalu ada kebalikan dari emosi itu," kata Elmore

Memperbaiki suasana hati juga bisa kita lakukan dengan meluangkan beberapa menit setiap hari untuk merenungkan emosi yang kita alami pada saat itu. Kemudian kita perlu mengakui emosi yang muncul, menghargai serta mencoba memahaminya. 

Menuliskan suasana hati di jurnal juga terbukti efektif melepaskan stres bagi banyak orang.

Kembali ke reportase; Minggu ini Turnamen mingguan Sparta diikuti oleh 12 orang Spartan. Sebenarnya yang konfirmasi ada 13 orang, tapi Romi batal hadir karena kesehatannya terganggu. Ketidakhadiran Romi yang tanpa pemberitahuan sebelumnya, membuat drawing mengalami sedikit perubahan.

Minggu ini terjadi kejutan, dimana pasangan yang sama sekali tidak difavoritkan, berhasil menjuarai turnamen mingguan sparta edisi minggu-33 ini. Pasangan yang berhasil menjadi juara itu adalah Hadi M dan Adi Putra. Mereka secara mengejutkan menumbangkan Nura Audy dan Andre dibabak penyisihan dengan unggul tipis 42-41. Kemenangan itu sekaligus membuat mereka keluar sebagai juara grup B. Kemenangan itu rupanya bukan kebetulan semata, karena di babak semifinal Hadi M dan Adi Putra kembali meraup kemenangan dan 'mencukur habis' pasangan Nura Audy dan Andre, dengan 42-30.

Di babak semifinal lainnya Fatoni dan Alex unggul atas Christian dan Peter. Mereka juga sukses mengulang kemenangan mereka di babak penyisihan. Di babak penyisihan mereka unggul tipis 42-40, namun di babak semifinal tanpa ampun mereka membabat  Christian dan Peter dengan 42-29.

Pertemuan Hadi M dan Adi Putra dengan Fatoni dan Alex di babak final, diwarnai insiden Adi Putra mengalami kram pinggul, saat pasangan Hadi M dan Adi Putra unggul 10-8. Setelah istirahat kurang lebih 5 menit, mereka melanjutkan permainan. Babak final ditutup  dengan 42-38 untuk kemenangan sang juara kita minggu ini.

Dari turnamen kali ini, kita bisa menarik pelajaran bahwa: kekompakkan,  kerja keras, fighting spirit, dan komunikasi yang baik dengan partner, dapat mendongkrak performa untuk meraih hasil  yang terbaik. Padahal secara diatas kertas Hadi M dan Adi Putra, kalah dari pasangan pasangan Fatoni  dan Alex maupun dari pasangan Nura Audy dan Andre. Begitulah... lain di atas kertas, lain pula dengan di lapangan. Siapapun bisa memberi kejutan.

Namun sayang setelah meraih kemenangan, Adi Putra terganggu kesehatannya karena kelelahan. "Get well soon and speed recovery ya Adi..."

Inilah  nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Hadi M dan Adi Putra

Juara 2 Fatoni dan Alex

Juara 3 Christian dan Peter / Nura Audy dan Andre

Dan dibawah ini adalah result selengkapnya dari turnamen hari ini, disertai dengan update ranking dan akumulasi perolehan medali Sparta;

Road to final

Bagan Turnamen


Update ranking Sparta
Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa lagi minggu depan. Salah olahraga!!




Minggu, 18 Oktober 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 18 Oktober 2020

 "I have to pick myself up every day and say, 'The show must go on,' meaning life as I know it must go on, whatever the obstacle is, I know I can handle it, and I can get through it."

Jennie Garth

Apa sih yang menentukan sejauh mana seseorang akan menjalani kehidupannya? Bagimana ia dapat bertahan dan mampu mengatasi segala permasalahan hidup?

Kita semua tentu paham betul bahwa menjalani hidup dengan baik dan selaras dengan apa yang kita inginkan, bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan banyak usaha dan kerja keras, bahkan mungkin lebih dari itu.

Kamu pernah dengar eksperimen Marshmallow?

Pada tahun 1960an, profesor Stanford Walter Mischel melakukan eksperimen Marshmallow yang sekarang dikenal oleh banyak orang di dunia. Aturan main dalam eksperimen ini sangat sederhana. Seorang anak pra-sekolah diberi sepotong marshmallow. Anak ini dijanjikan akan diberikan sepotong lagi asal dia mau menunggu selama 15 menit, lamanya waktu tidak disampaikan ke anak. Si anak boleh memilih, apa akan memakannya langsung atau menunggu.

Tapi jelas saja tidak semua anak mau menunggu. Sebagian lain langsung memutuskan memakan marshmallow begitu diberikan, atau ada pula yang mencoba untuk berusaha menunggu, namun tak kuat, dan…nyam-nyam si marshmallow tinggal bungkusnya saja sebelum 15 menit.

Nah ada yang tahu gak sih fungsi dari eksperimen ini? Menurut Mischel, tes ini erat hubungannya dengan kemampuan anak dalam menunda kesenangan sekarang demi sesuatu yang berjangka lebih panjang. Kemampuan ini juga menjadi perwujudan dari kemampuan kontrol diri serta ketangguhan diri untuk terus semangat menjalani hidup dalam mencapai tujuan.

Ternyata, hasil eksperimen telah mengkonfirmasi setelah belasan tahun kemudian. Anak-anak yang mampu menahan diri pada eksperimen itu, ternyata hidupnya lebih sukses, mendapatkan skor akademik lebih tinggi, dan berhasil dalam lingkungan pertemanan. Contohnya ialah taruna West Point yang mencetak nilai tertinggi pada Uji Grit. Kemudian seorang mahasiswa bernama Ivy League, yang memiliki memiliki IPK yang lebih tinggi daripada rekan-rekannya.


Menggabungkan semua penelitian di atas, mencerminkan ketekunan dan pengendalian diri yang dapat diidentifikasi sebagai kunci kesuksesan. Secara umum, kita bisa mengkategorikan hal ini sebagai ketangguhan mental.

Nah jika kamu ingin tahan banting dalam menjalani hidup, tetap tegar dan tangguh saat menghadapi berbagai rintangan,  maka perhatikan beberapa hal di bawah ini ya!

1. Dekonstruksi Masalahmu

Ketangguhan mental dimulai dengan tidak terintimidasi oleh berbagai tantangan dan masalah yang akan kamu temui. Karena seringkali, kita lumpuh oleh berbagai rintangan yang mungkin akan sedikit menghambat jalan kita untuk menggapai tujuan yang telah direncanakan.

Maka, kamu tak boleh gentar ! Cara untuk melanjutkan ketika menghadapi rintangan seperti itu adalah mendekonstruksi masalahmu. Kamu harus memecahnya menjadi langkah-langkah kecil yang dapat ditindaklanjuti, yang memungkinkanmu untuk dapat mengatasi masalah ini.

Bila kamu mencegah diri sendiri untuk terus merasa terbebani, niscaya kamu akan bisa selalu rasional dan tenang, sehingga kamu pun bisa menilai situasi dengan logis dan bijak. Itulah rahasia orang sukses kebanyakan, dimana saat mereka tampil dalam situasi tekanan yang tinggi, layaknya saat mreka sedang mendaki gunung yang tinggi, mereka tidak akan menyerah saat mendaki gunung tersebut, karena mereka tahu persis seberapa jauh dan cepat mereka harus mendaki. Mereka selalu fokus pada langkahnya, dan melihat-lihat kemungkinan halangan di depan. Karena mereka paham betul, kapan mereka akan tiba di puncak.

2. Ubah Pandangan Negatif

“Orang-orang terganggu bukan oleh hal-hal disekeliling mereka, tapi pandangan yang mereka ambil dari hal tersebut.”Epictetus

Hidup pasti akan meninju wajahmu pada suatu saat dalam hidup. Namun, hal terpenting ialah bagaimana kamu bereaksi terhadapnya.

Orang yang kuat secara mental tidak melihat kegagalan sebagai pukulan dan menghentikan jalan untuk meraih tujuan. Sebaliknya, mereka menyikatnya sebagai memar, dan terus maju. Mereka tahu bahwa kegagalan adalah umpan balik, untuk memacu diri menjadi lebih semangat meraih tujuan dan belajar dari kesalahan.

Seperti yang pernah dikatakan Thomas Alfa Edison, “Saya belum gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak akan berhasil “. Itulah pandangan dunia yang perlu kamu adopsi jika kamu ingin meraih banyak hal dalam hidup. Semakin banyak kamu mau mencoba, semakin banyak kesalahan yang akan kamu buat. Orang-orang yang kuat secara mental tidak membiarkan diri terbebani oleh kejadian-kejadian negatif . Tentu kamu juga tidak !

3. Hadapi  Tantangan

Selalu optimis dan realistis. Ya, kamu harus tanamkan kedua hal itu dalam meraih impian. Kamu harus sadar akan berbagai kesulitan yang akan kamu jumpai di depan, dan bersedia membayar harganya dengan kerja keras dan sikap optimismu. Seringkali, orang hancur karena penilaian mereka terhadap situasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi dan harapan mereka. Akibatnya, mereka terbebani dan dihadapkan pada rasa tidak berdaya atau sulit move on .

Maka tetap tangguh dan optimis dalam menghadapi segala tantangan yang hadir. Ujian ini akan membuatmu lebih kuat dan cermat.

4. Temukan Tujuanmu

Sebuah tujuan pasti akan memberimu motivasi intrinsik yang sangat kuat untuk mencapainya. Ini membantumu untuk terus mendorong semangatmu, dan bahkan saat kamu menghadapi rasa sakit yang menyiksa karena suatu kegagalan.

Orang-orang yang kuat secara mental dapat mengatasi berbagai cobaan dan kesengsaraan, karena mereka memiliki kekuatan pendorong intrinsik dari diri sendiri. Akibatnya, mereka mampu bertahan dan terus melewati masa-masa sulit itu. Karena mereka yakin, suatu tujuan yang ditetapkan, akan terasa manis jika didapat dengan perjuangan.

5. Recharge and Recover Diri

Dalam artikel Harvard Business Review, Shawn Achor dan Michelle Gielan berpendapat tentang bagaimana kita harus mengisi ulang dan bukan bagaimana harus bertahan, yang dimaksud adalah ketangguhan tubuh kita, energy kita dan kesiapan fisik. Mereka menulis, “Kunci ketahanan adalah berusaha sangat keras, lalu berhenti, pulih, dan kemudian mencoba lagi.” Hanya dengan istirahat dan pemulihan yang cukup, kita bisa tampil pada kinerja puncak.

Jangan biarkan pekerjaan mengganggumu dan bahkan ketika kamu sedang berada di luar kantor. Biarkan diri kita mengisi ulang energi dan benar-benar tenggelam dalam momen ini. Individu yang tangguh mental memastikan mereka cukup istirahat. Dengan begitu, mereka memiliki cukup daya tahan serta mental untuk bertahan hingga hari terberat sekalipun. Maka, kamu harus melakukan hal yang sama jika ingin tetap menjadi pribadi yang tangguh.

6. Tetap Tangguh

Agar berhasil dalam menjalankan hidup, maka kamu membutuhkan ketangguhan mental untuk mengatasi rintangan dan pulih dari keterpurukan. Begitu kamu melakukannya, kamu akan menyadari bahwa tidak ada gunung yang terlalu tinggi atau sungai yang terlalu lebar dan deras, apapun akan bisa kamu lewati. Karena kamu, tangguh!


Kembali ke reportase. Minggu ini adalah minggu yang cukup berat buat admin. Karena beberapa Spartan yang biasanya aktif datang di turnamen mingguan Sparta. Memutuskan absen dan mengikuti turnamen di GOR tetangga. Awalnya admin pesimis dan memperkirakan yang akan hadir di turnamen mingguan edisi tanggal 18 Oktober 2020, hanya 8 orang saja, atau maksimal 10 orang. Sedikitnya jumlah yang hadir, cukup membuat ketar-ketir admin, karena bisa saja membuat Spartan yang lain kehilangan semangat untuk datang juga. 

Segala cara admin lakukan agar minggu ini tidak sepi, salah satunya dengan cara mengontak Spartan yang sudah jarang hadir tapi nihil. Diluar dugaan, pada jam-jam deadline, yang konfirmasi bertambah menjadi 14 orang Spartan. Jauh melampaui target admin.

Yang keluar sebagai juara kali ini adalah pasangan Alex dan Nura Audy. Pada awalnya di fase penyisihan grup, langkah mereka harus menempuh jalan terjal. Mereka secara mengejutkan kalah dari Romi dan Dena, dengan poin menyesakkan 41-42. Alex dan Nura Audy hanya berhasil menjadi runner up grup A. Romi dan Dena hari ini memang tampil luar biasa. Mereka melibas semua lawan-lawan dan mengantongi kemenangan penuh atas lawan-lawannya di grup A. Mereka muncul seperti kuda hitam. Tapi sayang, di semifinal saat bertemu lagi dengan pasangan Alex dan Nura Audy, mereka tampil antiklimaks dan menderita kekalahan dengan poin 19-42.

Sementara di partai semifinal lainnya mempertemukan kembali juara dan runner up grup B, antara Olsen dan Christian dengan pasangan Andre dan Peter. Di partai semifinal ini terjadi pertarungan sengit dan alot. Partai semifinal ini berakhir dengan 42-39 untuk kemenangan Olsen dan Christian.

Di partai puncak Alex dan Nura Audy  tampil makin solid dan onfire. Mereka memupus harapan Olsen dan Christian untuk menjadi juara minggu ini. Alex dan Nura Audy menutup partai final dengan kemenangan 42-35 atas Olsen dan Christian.

Inilah nama-nama juara kita minggu ini;

Juara 1 Alex dan Nura Audy

Juara 2 Olsen dan Christian

Juara 3 Romi dan Dena / Andre dan Peter.

Dan dibawah ini adalah result turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-32;

Road to final

Bagan turnamen


Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Tetap sehat, tetap semangat. Tetap optimis dan buang pesimis. Sampai jumpa!!!

Minggu, 11 Oktober 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 11 Oktober 2020

 “When there is no enemy within, the enemies outside cannot hurt you.” 

African Proverb

Musuh terbesar yang harus dikalahkan adalah diri sendiri. Seorang pemenang adalah orang yang sanggup mengalahkan diri sendiri, sebelum mengalahkan orang lain.

Seruannya adalah: 'Kalahkanlah dirimu sedemikian rupa sampai orang lain tidak sanggup mengalahkanmu'.


Bila seseorang tidak mau berubah menjadi lebih baik, sampai kapan pun ia akan terus begitu meski orang-orang di sekitarnya sudah berusaha mendorongnya untuk berubah.

Jangan memaksakan pendapat bila bertentangan dengan kebenaran. Jangan pertahankan pendapat bila bertentangan dengan kepentingan bersama. Baik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain. Bukalah diri untuk menerima masukan dari orang lain.

Ego sering membuat seseorang memilih untuk tetap pada pendiriannya, meskipun pendiriannya keliru. Bahkan tak sedikit orang yang menyerah dengan dirinya sendiri karena tak kuasa melawan dirinya.

Kita bukanlah aktor tunggal dalam panggung kehidupan ini. Sadarilah bahwa ada orang lain disekitar kita.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bukalah dirimu untuk orang lain, bukalah telingamu untuk mendengar masukan dari orang lain.

Hal kedua adalah kalahkanlah dirimu sebelum anda mengalahkan orang lain. Berjuanglah untuk mengalahkan diri sendiri sampai orang lain tak mampu mengalahkanmu.

Hal tersulit dalam hidup bukanlah melampaui orang lain tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri.

Kembali ke reportase. Turnamen minggusan Sparta edisi minggu ke-31 diramaikan oleh 15 orang Spartan.Jumlah yang ganjil membuat salah satu peserta di grup B, yaitu Hilmi harus rela menunggu pasangannya yang mengikuti challenge yang berasal dari peserta yang gagal masuk semifinal dari grup A.

Roganda yang menjadi salah satu kandidat di bursa challenge, berdasarkan undian terpilih menjadi pasangan Hilmi. Munculnya pasangan Hilmi dan Roganda merubah peta kekuatan pemain unggulan. Mulai dari persaingan di grup mereka merebut posisi juara grup dari pasangan dari Hadi dan Andre, dan melemparkan pasangan Fatoni dan Olsen keluar dari posisi runner up. 

Begitu juga di persaingan elite posisi 4 besar dengan mulus mengalahkan kembali runner up grupnya Hadi M dan Andre. Secara mengejutkan pula mereka menumbangkan pasangan unggulan Reza R dan Franky di babak final. Sekalipun mereka harus berjibaku jatuh bangun dan poinnya sempat tertinggal  dari Reza R dan Franky. Dengan gemilang Hilmi dan Rogandan merebut kemenangan dengan 42-39. Partai final sempat diwarnai insiden Hilmi terkapar di lapangan karena pelipisnya luka dan bengkak terkena sabetan raket parternya sendiri, Roganda.

Gelar player of the day layak diberikan kepada Roganda, karena dia sanggup mengubah keadaan. Dari yang terbantai menjadi yang membantai. Dari yang redup menjadi yang bersinar. Dari yang tersisih menjadi sang juara.

Yang tak kalah menarik di partai semifinal lainnya yang mempertemukan Reza R dan Franky dengan Nura Audy dan Peter. Pasangan Nura Audy dan Peter sanggup memberikan perlawanan sengit, bahkan sempat memimpin poin. Di atas kertas Reza R dan Franky memang jauh lebih diunggulkan, tapi Nura Audy dan Peter bermain cukup ciamik dan sempat membuat Reza R dan Franky kerepotan. Namun pada akhirnya Nura Audy harus menyerah dengan 32-42. Faktor skill dan stamina dari Peter yang sudah berumur, menjadi salah satu penyebab menurunnya performa mereka di pertengahan babak ke-2. Tapi bagaimana pun mereka sudah menampilkan permainan terbaiknya.

Inilah nama-nama yang keluar sebagai juara minggu ini;

Juara 1 Hilmi dan Roganda

Juara 2 Reza R dan Franky

Juara 3 Nura Audy dan Peter / Hadi M dan Andre

Dan dibawah ini adalah catatan lengkap dari result turnamen mingguan Sparta edisi Minggu, 11 Oktober 2020;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Semoga kita semua menjadi para pemenang. Pemenang atas diri kita sendiri. Sampai jumpa lagi...  Jiayou!!


Minggu, 04 Oktober 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 4 Oktober 2020

 “If you hate a person, you hate something in him that is part of yourself. What isn't part of ourselves doesn't disturb us.” 

Hermann Hesse

Adakah orang yang Anda benci? Siapakah gerangan dia yang kamu benci? Apa yang menyebabkan Anda membencinya? bila ada segeralah singkirkan rasa benci tersebut, mengapa? Karena sesungguhnya sifat membenci orang lain adalah sifat yang sangat merugikan diri sendiri.

Berdasarkan situs Merriam Webster, "benci adalah permusuhan dan kebencian intens yang biasanya berasal dari rasa takut, marah, atau rasa terluka." Seringkali rasa benci tersebut berlanjut dengan munculnya hal-hal buruk kepada orang yang dibenci. Jika diperhatikan kembali, kebencian merupakan sesuatu yang normal dan manusiawi walaupun sebenarnya hal tersebut merupakan sikap negatif.

Dikutip dari akun youtube content creator Gita Savitri, dikatakan bahwa "perbedaan kebencian dengan sikap negatif lainnya dapat diidentifikasi dari tujuan emosionalnya." Kebencian memiliki tujuan emosional lebih kompleks dibandingkan dengan yang lainnya. Seperti misalnya rasa marah.

Rasa benci dan rasa marah memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda. Rasa marah mempunyai tujuan emosional untuk menyampaikan segala perasaan mengganjal di hati yang terkait dengan sikap buruk seseorang melalui verbal dengan cara mengkritik, sementara rasa benci lebih kepada perasaan tidak suka, permusuhan, dan antipati kepada orang lain. Biasanya rasa benci lebih sering dipendam, tetapi akibat yang ditimbulkan kedepannya bisa menjadi lebih fatal.

Ketika seseorang yang kita benci sudah melakukan hal-hal yang baik kepada kita, namun rasa benci yang ada tidak semerta-merta bisa hilang. Mengapa? Karena pada hakikatnya, rasa benci yang telah lama bersemayam di dalam diri kita mempengaruhi kita sehingga apapun yang dilakukan orang tersebut akan selalu salah dimata kita.

Adanya kebencian yang mendalam menyebabkan kita menginginkan agar hal-hal buruk terjadi kepada seseorang yang kita benci. Bisa jadi kita ingin melihat dia yang dibenci merasakan hancur, gagal, merusak reputasinya, mempermalukan dia dan bahkan yang lebih ekstrem adalah membunuhnya.

Dalam hidup, tak bisa dipungkiri bahwa kita akan bertemu dengan orang-orang yang sepemikiran. Terkait dengan kebencian, tentu bukan satu atau dua orang yang menyimpan rasa tersebut. Hal ini menjadi menarik jika kita tidak suka dengan orang lain, kemudian bertemu dengan orang yang memiliki rasa benci yang sama kepada dia yang kita benci, maka akan terbentuk sebuah ikatan yang kuat dan biasanya akan muncul sebuah kerja sama.

Bahaya dari hal tersebut ialah munculnya bentuk mempengaruhi orang lain untuk membenci seseorang. Hal-hal yang berkaitan dengan hate atau kebencian itu tidak bisa dianggap sepele, sebab efek yang ditimbulkan dari rasa kebencian bisa bermacam-macam.

Berdasarkan piramida kebencian, ada lima level kebencian dan macam-macam aksi yang bisa dilakukan.

Contoh kasus yang saat ini sedang ramai diperbincangkan yaitu kasus Sulli (personil girl grup f(x) dari korea) meninggal dunia karena bunuh diri. Jika dilihat dari piramida kebencian, maka kasus Sulli termasuk pada tingkat "tindakan bias". Seperti yang kita ketahui tindakan bias adalah tindakan perundungan, penghindaran secara sosial, dan bentuk candaan yang meremehkan.


Kasus Sulli termasuk pada tindakan bias, karena Sulli sering mendapatkan perlakuan candaan yang meremehkan dirinya. Dari berita-berita yang penulis ketahui bahwa Sulli mengalami depresi sebab beban yang ia tanggung sangat berat.

Sulli menjadi korban cyber bullying atau candaan meremehkan yang menyebabkan kesehatan mentalnya terganggu. Jika membahas permasalahan cyber bullying atau hate speech di media sosial, hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari penyampaian kebencian, sehingga si korban mengalami gangguan mental dan nekat melakukan aksi bunuh diri.

Dari kasus diatas, timbul pertayaaan mengapa orang membenci orang lain hingga melakukan bullying di media sosial dan berakibat fatal. Dikutip dari akun youtube konten creator Gita Savitri, berikut beberapa faktornya.

  1. Korban sudah sering mengalami perlakuan yang tidak baik, korban merasa tidak berdaya, dan dipermalukan atau diacuhkan.
  2. Hal yang paling umum adalah karena kita membenci orang yang berbeda dari kita. Perbedaan itulah yang menyebabkan munculnya rasa takut, rasa tidak aman dan akhirnya muncul prasangka dan sikap sentiment terhadap orang lain.
  3. Tidak menerima diri sendiri. Ketika kita melihat seseorang membenci tanpa alasan, biasanya dia adalah orang yang penuh kecemasan dalam dirinya. Adanya rasa cemas tersebut menyebabkan pelaku kebencian menunjukkan amarahnya ke orang lain. Di zaman media sosial sekarang ini sangat mudah untuk menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dari masalah personal. 
  4. Kehidupan seseorang yang terlihat sempurna di media sosial membuat pelaku berpikir bahwa korban adalah kambing hitam yang tepat untuk masalah personalnya. Jadi, membenci seseorang dijadikan sebagai mekanisme lain atas ketidaksempurnaan diri.
  5. Suatu kelompok membenci kelompok lain karena mereka merasa identitas mereka terancam. Baik dari segi agama atau hal lain yang menurut mereka berseberangan atau berbeda dengan mereka.

Dari kasus tersebut juga muncul pertanyaan, bagaimana cara agar kita bisa menetralisir sedikit rasa benci terhadap seseorang atau suatu kelompok dan bagaimana caranya agar kita dapat berpikir rasional?

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut;

  1. Belajar mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri dapat menjadikan kita nyaman dengan diri kita sendiri, nyaman dengan keadaan kita bahkan bisa membuat kita lebih mudah ber-husnudzon kepada orang lain.
  2. Mencoba mengenal orang lain lebih dekat. Mengenali orang lain lebih dekat dapat menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain,
  3. Hal yang paling penting adalah mencoba untuk berpikir lebih jernih, bertanya pada diri sendiri mengapa kita bisa tidak menyukai orang lain? mengapa kita bisa membenci orang lain? Sebesar apa kadar benci kita ke orang tersebut? Apa yang telah ia perbuat ke kita? dan apa yang harus kita lakukan untuk merespon rasa benci yang kita punya?

Mencoba bertanya kepada diri sendiri dan mencoba berpikir jernih, menjadikan kita lebih mengetahui apa yang terjadi dengan emosi kita, dengan pemikiran kita, dengan hati kita dan hal tersebut dapat membuat kita menjadi lebih tenang dan paling tidak kita bisa sedikit lebih rasional.

Kembali ke reportase. Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-30 diikuti oleh 18 orang Spartan. sebetulnya yang sudah konformasi ikutan ada 16 orang, tapi ada peserta dadakan sebagai peserta percobaan yaitu Filbert, yang dipasangkan dengan Adi Putra (karena proses drawing sudah selesai). 2 2 peserta yang baru bergabung di turnamen mingguan Sparta, yaitu Fauzan dan Hilmi, secara kebetulan lewat undian mereka berpartner. Sebagai mahasiswa FPOK UPI permainan mereka sudah pasti bagus. Skill, fisik, tekhnik dan mental mereka cukup mumpuni. Sehingga tidak mengejutkan kalo mereka keluar sebagai juara minggu ini.

Di babak penyisihan Fauzan dan Hilmi hanya menempati posisi runner up, kalah tipis dari kompetitornya Agung K dan Hadi M, yang menjadi juara grup.  Di babak semifinal kedua pasangan ini bertemu lagi. Dan pasangan Agung K dan Hadi M kali ini harus bertekuk lutut, kalah dari Fauzan dan Hilmi.

Di babak final Fauzan dan Hilmi bertemu dengan juara grup A, yaitu Anton dan Roganda. Anton dan Roganda yang bermain cukup apik di babak penyisihan, hinggal semi final (bahkan menang 2 kali atas kompetitornya Andre dan Ari A, di babak penyisihan dan semifinal). Saat bertemu sang juara, mereka seperti kehilangan daya magisnya. Mereka bermain monoton dan tidak berkembang. Dari kacamata admin terlihat mereka bermain seperti tertekan dan hilang fokus. Bahkan poin mereka sempat tertinggal jauh hingga tertinggal 12 poin. Akhirnya Fauzan dan Hilmi mentahbiskan kemenangan mereka di babak puncak dengan 42-35 atas Anton dan Roganda.

Inilah nama-nama yang keluar sebagai juara minggu ini;

Juara 1 Fauzan dan Hilmi

Juara 2 Anton dan Roganda

Juara 3 Andre dan Ari A / Agung K dan Hadi M

Dan dibawah ini adalah result dari turnamen ini kali ini, disertai dengan update ranking dan akumulasi perolehan medali Sparta;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Hari ini Minggu, tanggal 4 Oktober  2020, bertepatan pula dengan digelarnya Final Gentleman Of Indonesia Provinsi Jawa Barat. Acara ini disiarkan secara langsung di TVRI Jabar-Banten.

Salah seorang finalisnya adalah Wardana, yang merupakan Spartan juga. Secara membanggakan dia meraih gelar 1st runner up di ajang ini. Congratulation Wardana. We proud of you!!

Wardana, 1st Runner Up Gentleman Of Indonesia Provinsi Jawa barat

Sekian reportase kita kali ini. Comebacknya Nura Audy dan Dena, di turnamen mingguan Sparta, semoga makin mempererat tali silaturahmi kita dan menambah seru jalannya turnamen mingguan Sparta di minggu-minggu yang akan datang. Salam olah raga dan sampai jumpa!!!