“Eccedentesiast. It's someone who hides their pain behind a smile. We learned quickly how to become masters at this repressive art.”
Meghan Quinn
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, detikers mungkin pernah merasakan suka maupun duka. Namun, bagi sebagian orang ada yang berusaha menutupi duka di dalam hati dengan menunjukkan perasaan bahagia.
Istilah ini sering disebut sebagai fake smile atau senyum palsu. Mudahnya, seseorang terlihat senyum di depan banyak orang, padahal di dalam hatinya merasakan pedih yang mendalam.
Nah, kondisi ini juga disebut sebagai eccedentesiast. Sayangnya, nggak semua orang bisa tahu kalau lawan bicaranya ternyata dalam kondisi tidak baik-baik saja, sebab mereka menunjukkan senyum yang seolah terlihat bahagia.
Lantas, seperti apa sih gejala eccedentesiast itu? Lalu apa penyebab gejala ini bisa terjadi pada seseorang? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Apa Itu Eccedentesiast?
Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Gangguan Psikologi Eccedentesiast oleh Sheilla Sartika Salsabilla, eccedentesiast adalah orang yang menyembunyikan banyak hal di balik senyumannya. Pada umumnya, seseorang akan menyembunyikan rasa sedih, traumatis, dan depresi dengan menunjukkan senyum bahagia di depan orang lain.
Menurut Ine Indriani, M.Psi, selaku psikolog di Clinical Psychologist dan Brainspotting Trainer & Therapist RS Pantai Indah Kapuk, eccedentesiast bisa disebut juga sebagai fake smile atau senyum palsu. Jadi, orang-orang yang mengalami eccedentesiast berusaha terlihat baik-baik saja, padahal di balik itu ada suatu masalah yang dihadapinya.
Menurut Indri: "Intinya fake smile ya, ibaratnya senyum yang palsu. Ini dari kata Ecce bahasa latin yang berarti look at and dente teeth, ibaratnya look at the teeth. Jadi intinya adalah lihat nih mukanya senyum tapi sebenarnya di balik itu bukan kondisi yang sesungguhnya,".
"Jadi, ada sesuatu di balik senyumnya dia untuk meyakinkan orang lain kalau dia itu happy, ya nggak apa-apa untuk orang lain tapi sebenarnya sesungguhnya nggak (untuk dirinya). Makanya disebut eccedentesiast," paparnya.
Menurut Indri, sebagian orang yang mengalami eccedentesiast sering kali menunjukkan kalau dirinya adalah orang yang kuat sekaligus berusaha menyenangkan orang lain. Namun, ada juga sejumlah orang yang berusaha menutupi kesedihannya dengan tersenyum di depan orang lain.
"Survive saja, oh dia senyum, oh dia untuk menyenangkan orang lain. Entah itu tujuannya untuk menyenangkan orang lain atau dia menyembunyikan yang sesungguhnya ada di dalam diri dia," ujar Indri.
Beberapa Gejala Eccedentesiast
Ada sejumlah gejala yang muncul ketika seseorang mengalami eccedentesiast. Indri mengatakan, salah satu gejala eccedentesiast yang dapat dilihat dengan mudah adalah menunjukkan senyum yang tidak tulus.
"Senyumnya kan nggak genuin (tulus), kalau orang sensitif kan kita tahu dia itu fake, bisa berasa. Ada hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata tapi kita bisa merasakan, karena kan ini energi ya 'oh dia senyum, dia oke' tapi kalau orang sensitif bisa lihat 'ini nggak, ini ada masalah' tapi kita nggak tahu apa," ungkapnya.
Tidak hanya itu, ada sejumlah gejala lain yang muncul ketika seseorang mengalami eccedentesiast. Simak selengkapnya di bawah ini:
1. Sering Menyendiri
Seseorang yang mengalami eccedentesiast sering kali menyendiri dan tidak mau berbaur dengan orang lain. Lantas, ketika ia menghadapi suatu masalah atau mengalami kejadian buruk, dirinya tidak terbuka dengan teman-teman di sekitarnya.
"Kemudian kita tahu tiba-tiba dia menyendiri, tiba-tiba nggak ada orang kelihatan sendiri, nggak mau dibantu atau ciri-ciri lainnya dia nggak terbuka sama seluruhnya tapi dia bisa jadi teman curhat," papar Indri.
2. Tidak Suka Berbagi Cerita
Gejala lain dari seseorang yang mengalami eccedentesiast adalah tidak mau bercerita kepada orang lain. Ketika menghadapi suatu masalah, ia lebih memilih untuk menyimpan masalah tersebut di dalam diri, lalu bersikap seperti biasa saja di hadapan orang lain.
"Dia nggak terlalu suka cerita sama orang lain, kalau orang yang nggak terlalu sensitif nggak ngeh kalau dia fake (smile), kadang sesekali dia suka menyendiri atau melakukan sesuatu itu terlalu mandiri," imbuhnya.
3. Terlihat Bahagia, Padahal Tidak
Seseorang yang mengalami gejala eccedentesiast berusaha terlihat ceria di depan banyak orang. Padahal, di balik semua itu terpendam rasa sedih yang dapat menyayat hati, namun tidak bisa diungkapkan dan lebih memilih tersenyum.
"Orang yang eccedentesiast ini kan orang yang normal untuk jalanin (kehidupan sehari-hari. Tapi biasanya dia terlihat kayaknya kesannya tuh pertama ya, dia terlihat sering senyum yang berarti kelihatannya nggak ada beban, dia kelihatannya bahagia-bahagia saja kayaknya. Kalau ditanya dia bilang nggak ada masalah, baik-baik saja. Senyum tapi palsu," ucap Indri.
4. Berbicara Kepada Orang Tertentu Saja
Terkadang, seseorang yang mengalami gejala eccedentesiast lebih memilih bicara dengan orang tertentu saja, seperti keluarga atau teman terdekat. Jadi, tidak semua orang dapat mengetahui apa yang tengah dirasakan olehnya selama ini.
Penyebab Terjadinya Eccedentesiast
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami eccedentesiast. Indri mengungkapkan, salah satu penyebab seseorang mengalami eccedentesiast karena ingin dianggap baik-baik saja, sehingga tidak mau menyulitkan orang lain.
"Nah yang bikin dia kayak gitu macem-macem ya, misalnya untuk menyenangkan orang lain sehingga dia dianggap baik-baik saja, tidak mau merepotkan orang lain," paparnya.
Selain itu, ada sejumlah penyebab lain seseorang dapat mengalami eccedentesiast. Biar nggak penasaran, simak penjelasan di bawah ini:
1. Ingin Menyembunyikan Perasaan
Seseorang yang mengalami eccedentesiast pada umumnya ingin menyembunyikan perasaan hatinya dari orang lain. Mungkin dalam suatu kondisi, ia baru saja mengalami hal buruk yang membuat perasaannya hancur, namun dirinya lebih memilih menyembunyikan hal tersebut dan seolah baik-baik saja.
"Atau dia ingin menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya, jadi dia tidak mau mengungkapkan apa yang terjadi sama dia. Padahal sebenarnya di dalamnya itu sedih banget tapi dia tidak mengungkapkan itu ke orang lain," kata Indri.
2. Terlalu Tertutup dengan Orang Lain
Selain itu, penyebab seseorang mengalami eccedentesiast karena terlalu tertutup dengan orang lain. Pada akhirnya, orang-orang di sekitarnya tak tahu apa yang benar-benar dirasakan olehnya. Bahkan jika ia mulai terbuka dengan orang, pada umumnya hanya pada orang terdekat saja.
"Rata-rata orang kayak gini itu nggak terlalu terbuka tentang dirinya ke orang lain ya. Kalau pun terbuka biasanya sama orang-orang tertentu saja. Apa yang membuat dia kayak gitu salah satunya untuk survival mood, maksudnya untuk bertahan hidup, yaitu tidak mau merepotkan orang lain," jelasnya.
Tips Mencegah Terjadinya Eccedentesiast
Bagi kamu yang mengalami gejala eccedentesiast kini tak perlu khawatir lagi. Sebab, ada sejumlah tips yang cukup ampuh untuk mencegah terjadinya eccedentesiast di kemudian hari.
Menurut Indri, salah satu tips untuk mencegah eccedentesiast adalah mulai memperhatikan diri sendiri. Coba tanyakan pada diri kamu, apakah selama ini sudah cukup tegas dalam mengambil keputusan? Berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain?
Lalu, cari tahu juga apakah senyum yang terpancar dari diri kamu adalah senyum yang tulus atau fake smile? Kalau kamu sadar bahwa selama ini kamu sering menunjukkan senyum palsu, tanyakan pada diri sendiri kenapa hal tersebut selalu terjadi? Apakah ada luka di masa lalu yang membuat kamu lebih nyaman menampilkan fake smile di depan orang lain?
"Kalau sudah tahu just be connect dengan apa penyebabnya, just be aware dan kemudian coba untuk diproses. Kalau sekarang kan banyak yang namanya self healing atau journaling atau apapun teknik yang bisa membantu untuk connect."
"Karena yang paling utama, terutama ada orang yang melakukan ini tapi nggak aware. Apakah saya begini atau nggak? Lalu kalau iya kira-kira apa yang membuat saya seperti ini? Penyebabnya bisa macam-macam," jelasnya.
Setelah bertanya-tanya pada diri sendiri dan tahu letak masalahnya, kini coba kamu mulai serius untuk berubah ke arah yang lebih baik. Indri menyarankan, bagi kamu yang mengalami eccedentesiast sebaiknya jujur terhadap diri sendiri, secara perlahan kamu akan terbiasa jujur dan tidak menyembunyikan perasaan di dalam hati.
"Lalu kemudian latihan untuk asertif, untuk apa adanya. Kalau ternyata itu sudah parah banget dan mengganggu sebenarnya tapi nggak tahu caranya gimana ya datanglah ke profesional, bukan berarti harus selalu udah parah banget kemudian datang ke profesional, tapi kan mencegah untuk menjadi lebih buruk kan lebih baik. Kita coba untuk memproses itu," ujar Indri.
Apakah Eccedentesiast Termasuk Penyakit?
Mungkin sebagian dari kamu ada yang bertanya-tanya, apakah eccedentesiast termasuk penyakit? Indri memaparkan, eccedentesiast tak bisa disebut secara mentah-mentah sebagai penyakit, jadi harus mengacu pada disorder DSM 5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) atau ICD 11 (International Classification of Diseases).
"Jadi gini, sedih itu kan bukan penyakit dong, kita semua bisa sedih ya. Terus kemudian mengeluh apakah itu penyakit? Kan belum tentu orang yang mengeluh itu disorder. Bisa jadi itu sesuatu yang menjadi habit yang mengcovering atau menutupi perasaan dia," pungkasnya.
Nah itu dia penjelasan mengenai eccedentesiast beserta gejala, penyebab, dan tips untuk mencegahnya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu, khususnya bagi kamu yang merasakan eccedentesiast dan membutuhkan bantuan pertolongan.
Kembali ke reportase... Memasuki minggu ke-7 musim Turnamen Mingguan Sparta tahun 2024, Kota Bandung masih sering diguyur hujan. Karena menurut BMKG intensitas curah hujan akan mengalami peningkatan di Bulan Februari dan Maret 2024. Minggu siang ini memang cerah, tapi menjelang sore hujan mulai turun.
Minggu ini ada 1 orang member yang baru bergabung di Sparta, yaitu Rizky. Plus 1 orang Spartan yang baru mencoba menjajal Turnamen Mingguan Sparta, namanya Fani.
Dari hasil drawing tourney Sparta minggu ini, ada beberapa pasangan yang admin perkirakan bakal menjadi pasangan unggulan minggu ini. Mereka adalah: Fathur dan Apin, Yuno dan Rama Dhany, Odod dan Rama Putra, selanjutnya adalah Huda dan Wahid. Dari keempat pasangan unggulan itu hanya 2 pasang yang mencapai babak semifinal (Yuno dan Rama Dhany, Odod dan Rama Putra) sementara sisanya rontok di babak quarter final. Dan yang paling mengejutkan, unggulan teratas, Fathur dan Apin malah tumbang di babak quarter final hanya gara-gara miskom.
Rupanya kejutan-kejutan lainnya masih bermunculan. Pasangan Nugi dan Fani yang sebelumnya tidak terprediksi, malah muncul sebagai finalis. Pasangan ini tidak terprediksi menjadi unggulan karena ini adalah laga pertama dari Fani di Turnamen Mingguan Sparta. Kejutan lainnya adalah pasangan yang mendapat berkah 'nyawa kucing' alias peserta challenge yang sudah gugur di babak penyisihan dan mendapat kesempatan melaluii proses pengundian, menjadi penantang baru mengisi slot kosong di grup C. Pasangan itu adalah Fatoni dan Hizkia Ken. Mereka tak menyis-nyiakan kesempatan, dengan tampil bagus. Pasangan ini diluar 'nurul' berhasil melaju ke babak final setelah menggusur pasangan-pasangan unggulan lainnya.
Result babak penyisihan, menyisakan 4 pasang juara grup dan 4 pasang runner up grup. Dibawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil menapakkan kakinya ke babak perempatfinal.
Grup A, Juara grup: Nugi dan Fani runner up grup: Dumai dan Ikhsan
Grup B, Juara grup: Odod dan Rama Putra, runner up grup: Yuno dan Rama Dhany
Grup C, Juara grup: Fatoni dan Hizkia Ken, runner up grup: Noval dan Fachrul
Grup D, Juara grup: Huda dan Wahid, runner up grup: Fathur dan Apin
Drawing babak quarterfinal, terpantau pasangan grup A kembali bertemu di babak perempat ini ini. Dan selebihnya quarterfinalis lainnya bertemu secara menyilang. Yuno dan Rama Dhany mengalahkan sang juara grup A Huda dan Wahid melalui skor 42-38. Fatoni dan Hizkia Ken melaju ke semifinal setelah mengalahkan Fathur dan Apin dengan skor telak 42-24. Nugi dan Fani kembali memenangi laga tanding ulang melawan Dumai dan Ikhsan dengan skor 42-34. Odod dan Rama Putra memulangkan pasangan Noval dan Fachrul melalui skor 42-30.
Pada babak semifinal Fatoni dan Hizkia Ken menang tipis 42-41 atas lawannya Yuno dan Rama Dhany. Mereka membuat epic comeback di penghujung set ke-2, dan memenangi laga semifinal. Padahal sebelumnya mereka tampaknya nyaris tak ada harapan karena perolehan poin merek sudah tertinggal jauh dari kompetitornya Yuno dan Rama. Pada laga semifinal lainnya Nugi dan Fani berhak melangkah ke babak final, setelah menang 42-32 dari Odod dan Rama Putra.
Babak final kali ini mempertemukan unpredictable finalst Fatoni dan Hizkia Ken VS Nugi dan Fani. Laga final dibuka dengan penampilan apik dari pasangan Nugi dan Fani. mereka bermain rapi sekaligus garang. Tak mengherankan bila mereka mendominasi permaianan. Mereka selalu unggul dalam perolehan poin. bahkan mereka sempat unggul hingga 7 angka, 15-8 pada set pertama. Nugi dan Fani secara konsisten menjaga jarak keunggulan poin mereka atas lawannya hingga set pertama ditutup dengan 21-18 untuk keunggulan sementara pasangan ini.
Memasuki set ke-2 Nugi dan Fani masih tak terbentung. Tercatat hanya 2 kali pasangan Fatoni dan Hizkia Ken mampu menyamakan kedudukan. Pada skor 23-23 dan 33-33. Namun setelah skor disamakan, pasngan Nugi dan Fani kembali unggul dan meninggalkan perolehan poin lawannya. Sayangnya, di seperempat terakhir set ke-2 pertahanan mereka mulai goyah. Sebaliknya dengan Fatoni dan Hizkia Ken, mereka seperti mendapat angin segar. Mereka melesat dan tancap gas di ujung set ke-dua ini. Tanpa basa basi mereka membuat kondisi perolehan poin Nugi dan Fani 'kritis', karena tertinggal 36-41. Nugi dan Fani berusaha tenang dan mengumpulkan poin-demi poin untuk mengejar ketertinggalan. Tapi apa daya, perolehan poin mereka terhenti di angka 39. Fatoni dan Hizkia Ken memastikan gelar juara minggu ini menjadi milik mereka setelah menutup babak final dengan 42-39. Fatoni dan Hizkia Ken menjadi pasangan challenger yang sukses menjadi juara. FYI: Selama 6 tahun lebih perjalanan Sparta, ini adalah kali ke-2 terjadi, pasangan challenge berhasil menjadi juara. Kemenangan pasangan ini sekaligus membuat ranking Fatoni berada di puncak, melengserkan posisi Faisal R yang terjun bebas ke posisi ranking 4. Posisi Faisal R tergeser karena dia 2 kali absen berpartisipasi di Tourney Mingguan Sparta.
Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 18 Februari 2024;
Juara 1 Fatoni dan Hizkia Ken
Juara 2 Nugi dan Fani
Juara 3 Yuno dan Rama Dhany / Odod dan Rama Putra
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-7 tahun 2024 ;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar