"Coming together is a beginning. Keeping together is progress. Working together is success."
Henry Ford
Ada sebuah cerita tentang beberapa anggota tubuh yang hidup didalam diri seorang manusia. Mereka adalah Wajah, Tangan, Kaki, serta Perut. Keempatnya hidup rukun, sampai suatu hari timbul perselisihan di antara mereka. Masing-masing saling menonjolkan diri, menganggap diri mereka paling penting.
Pertama kali Kaki berbicara, "Teman-teman, akulah yang paling penting diantara kalian. Coba bayangkan tanpa aku, manusia bakal tidak bisa ke mana-mana."
Sahut Tangan, "Ah Kaki, manusia tanpa tangan tidak akan bisa bekerja. Memang benar tanpa Kaki manusia tidak bisa kemana-mana, tetapi itu tidak penting. Tapi yang terpenting bagi manusia adalah bekerja, setelah bekerja baru dapat makan. Jadi manusia harus bekerja dan itu yang terpenting. Dan hanya Tangan yang bisa bekerja untuk mencarikan nafkah manusia."
Wajahpun menyungging senyum mendengar penuturan Kaki dan Tangan. Terbayang rasa congkak pada dirinya, lalu mencetuslah ia "Kalian sama sekali tidak penting dibanding dengan aku. Tahu nggak kalian, manusia itu dihargai karena apa? Karna wajahnya. Wajah yang tampan dan cantik membuat manusia dikagumi. Selain itu aku memiliki panca indra, yaitu Mata, Telinga, Hidung, Lidah, serta Mulut. Nah, jelas-jelas aku yang paling hebat dan paling penting!"
Perut, yang tadi diam saja, ikut-ikutan bicara, "Kuakui Kaki lebih kuat daripadaku. Tangan lebih pintar. Wajah lebih cakep. Tetapi sebenarnya akulah paling penting. Tanpa aku, kalian semua akan tewas!"
Mendengar celoteh Perut, anggota tubuh lainnya menjadi marah. Mereka sebaliknya menganggap Perut bagian tubuh yang paling malas. Coba bayangkan, pekerjaan perut sehari-hari hanya makan dan makan melulu. Tapi kalau kami : Kaki membawa tubuh ke tempat mencari nafkah. Tangan bekerja mencari uang. Wajah selalu menunjukkan raut muka manis agar disenangi namun semua hasil jerih payah itu dimakan Perut! Dasar perut tak berguna!.
Sejak kejadian itu, Kaki, Tangan, serta Wajah mulai mengabaikan Perut. Mereka tidak mau mencarikan makanan buat Perut. "Biar Perut tahu bahwa tanpa kita ia tidak ada gunanya!" kata mereka.
Perut pun tidak menerima makanan selama berhari-hari dan Perut menjadi sangat lemah. Tetapi yang herannya bukan hanya Perut yang merasa lemah tapi ternyata anggota tubuh lainnya juga ikut menjadi lemah. Tangan serta Kaki sulit digerakkan, kaki tidak kuat untuk berjalan, sedang tangan merasa lemas nggak bisa bekerja. Wajah menjadi sering meringis karena menahan rasa lapar dan sakit. Wajah yang tadi tampan, kini menjadi penuh kerut merut. Tubuhpun menjadi lemah tak berdaya.
Kini Kaki, Tangan, serta Wajah menyadari kesalahan mereka. "Kita tidak bisa hidup tanpa Perut." kata mereka akhirnya.
Merekapun kembali hidup rukun dan saling bekerjasama, sesuai perannya masing-masing.
Kita tidak perlu bersaing dengan siapa pun, yang kita perlukan adalah bekerja sama dan bersatu dalam kolaborasi. Setiap orang memiliki keunikan dan bakat yang tidak dimiliki yang lain. Setiap orang diciptakan Tuhan untuk berguna dalam hidup ini. Setiap orang ada untuk membangun kehidupan yang lebih baik melalui perubahan yang abadi. Satu sama lain harus mampu menghadirkan dirinya yang rendah hati dan percaya diri untuk berinteraksi dengan yang lain. Intinya, kerjasama adalah jalan hidup manusia. Tanpa orang lain kita menjadi tidak bermakna, jadilah bagian dari kolaborasi yang alami dan damai.
Kesuksesan hidup kita sangat bergantung dari kemampuan kita melayani dan bekerja sama dengan banyak pihak. Perjuangan untuk bertahan hidup bukanlah dengan persaingan, tetapi dengan kolaborasi dan kerjasama dari hati yang paling tulus. Jika kita terus-menerus memiliki perilaku bersaing dan menganggap orang lain sebagai musuh, maka lama kelamaan kita akan kelelahan sendiri dan kalah sendiri. Kemenangan ada dalam kolaborasi dan kerja sama, jadi kemampuan untuk merangkul semua bakat dan potensi terbaik adalah keharusan dalam mencapai kemenangan.
Persaingan bukanlah jalan hidup para pemenang, tetapi pilihan dari orang-orang yang kalah. Kerja sama dan kolaborasi dari integritas yang tinggi mampu mewujudkan yang terbaik dalam kehidupan manusia. Tidak ada kekuatan yang mampu mewujudkan kemenangan selain dari kolaborasi bakat dan potensi yang siap menang. Keunggulan sudah ada dalam diri setiap orang, sekarang yang diperlukan adalah kesadaran dan sifat rendah hati agar keunggulan itu dapat dikolaborasikan untuk mencapai impian tertinggi.
Hidup bukanlah tentang menang dan kalah, tetapi bagaimana kita bisa mengendalikan keegoisan kita dan meningkatkan kesadaran bahwa bersama-sama kita lebih mampu dan lebih kuat. Jika dalam kolaborasi kita berusaha dan berjuang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, maka semua bakat dan potensi dalam kolaborasi tersebut mampu memberikan kontribusi dalam mencapai sesuatu yang terbaik. Kolaborasi tidak ingin ada yang kalah, tetapi semua merasa sebagai pemenang.
Persaingan yang terlalu serius mengakibatkan orang-orang mengabaikan etika dan keharmonisan sosial. Semua orang yang bersaing hanya memikirkan dengan cara apa pun harus mengalahkan lawan, tidak ada pikiran positif dan niat baik untuk bersaing dengan perilaku etis. Hal ini berdampak buruk terhadap integritas dalam kehidupan sosial. Pada akhirnya membahayakan kehidupan setiap orang, sebab kedamaian dan keamanan akan berkurang, dan juga keadilan menjadi sesuatu yang lebih mahal dari hasil yang didapatkan melalui kompetisi tanpa etika.
Beralih ke reportase. Turnamen mingguan edisi minggu ke-44 dibuat dengan format beregu. Dihadiri oleh 22 orang Spartan. Dibagi menjadi 6 team yang masing-masing dihuni oleh 3-4 orang. Adapun nama-nama teamnya dibuat berdasarkan nama-nama tokoh legenda dan sejarah, khususnya di pulau Jawa.
Nama-nama teamnya adalah:
1. Sangkuriang (Rama, Rudi, Abey, Fajar)
2. Joko Tingkir (Fatoni, Iyan, Agung K, Okta)\
3. Ciung Wanara (Rinal, Alex, Eko)
4. Jaka Tarub (Rere, Anton, Peter, Shandy)
5. Prabu Siliwangi (Andre, Iwan, Dena, Rizaldi)
6. Angling Dharma Roganda, Olsen, Adith)
Berhubung Hari Minggu tanggal 1 Desember di GOR ABA terjadi mati lampu, maka turnamen dilanjutkan pada Kamis malam tanggal 5 Desember 2019.
Rupanya yang berjaya dan berhasil memuncaki turnamen kali ini adalah team-team yang terdiri dari 3 orang. Juara 1 Team Angling Dharma dan Runner Up-nya team Ciung Wanara.
Inilah nama-nama Juara kita kali ini;
Juara 1 Angling Dharma Roganda, Olsen, Adith)
Juara 2 Ciung Wanara (Rinal, Alex, Eko)
Juara 3 Sangkuriang (Rama, Rudi, Abey, Fajar)
Prabu Siliwangi (Andre, Iwan, Dena, Rizaldi)
![]() |
Juara 1 Angling Dharma Roganda, Olsen, Adith) |
![]() |
Juara 2 Ciung Wanara (Rinal, Alex, Eko) |
![]() |
Juara 3 Sangkuriang (Rama, Rudi, Abey, Fajar) |
![]() |
Prabu Siliwangi (Andre, Iwan, Dena, Rizaldi)
|
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Sekian reportase kita kali ini. Relesae reportase kali ini diluar kebiasaan, Minggu Malam. Kali ini menjadi Jumat pagi dikarenakan turnamen baru bisa dituntaskan Kamis malam. Semoga di lain waktu tidak terjadi lagi kendala semacam ini. Sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar