“The willing, Destiny guides them. The unwilling, Destiny drags them.”
Lucius Annaeus Seneca
"Ducunt volentem fata, nolentem trahunt" (Takdir membimbing mereka yang mau, dan menyeret mereka yang tidak mau).
Berbicara soal bahagia, sejak berabad-abad lamanya para filsuf telah memikirkan berbagai cara menemukan jalan menuju bahagia. Salah satunya adalah Filsuf bernama Seneca.
Seneca adalah seorang anak dari tuan tanah di Cordoba yang lahir pada tahun ke-4 SM. Dalam karirnya merupakan seorang bankir, politikus dan penasehat utama kaisar Nero sejak diangkat menjadi kaisar pada usia tujuh belas tahun di abad ke-54M. Di tahun ke-14M Seneca mulai serius belajar filsafat dan di tahun ke-19M berjanji menjadi seorang STOA.
Seneca menciptakan konsep baru dengan menulis untuk kaum jelata Romawi di zamannya. Berbeda dengan filsuf lainnya yang khusus untuk kalangan pendidik. Walau begitu, hal tersebut membuatnya menjadi terkenal. Bahkan Seneca menulis dengan kalimat pendek, sehingga memiliki efek kuat dalam menggerakan hati pembacanya.
Selain itu ciri khas dari Seneka adalah menulis dengan bahsa Latin. Sedangkan kebanyakan filsuf STOA lainnya menggunakan bahasa Yunani. Dengan mengadaptasi banyak pengertian dari Yunani ke Latin Seneca telah mencetuskan sebuah trend baru.
Dalam ajaran Seneca terkenal dengan istilah STOIKISME atau terkenal juga dengan sebutan STOA. Di mana ajaran ini melibatkan diri sendiri dalam memaknai kebahagiaan. Hal tersebut karena kaum STOA membedakan antara sensasi dan emosi.
- Sensasi Bersifat alamiah, tidak terhindarkan dan ada di luar kuasa diri sendiri. Contohnya: rasa dingin menggigil, demam, lapar, kaget, berkedip mata dan lainnya.
- Emosi bersifat rasional, dapat kita pahami dan kendalikan. Serta berada dalam kuasa diri. Contohnya: Marah-marah, sakit hati, obsesi, cemas, sedih dan lainnya.
Dalam ajaran STOA ala Seneca terdapat tiga program yang menuju pada jalan kebahagiaan. Diantaranya:
Hal yang Tidak Tergantung Pada Diri Kita
Kematian, kekayaan, penderitaan. Disebut juga sebagai fortuna, saat datang happy saat hilang runtuh. Hal-hal ini tidak bisa kita hindari, sehingga harus berani menerimanya karena memang berada di luar kendali manusia. Oleh sebab itu jalan menuju bahagia tidak dapat kita tempuh dengan poin ini.
Kendalikan yang Tergantung
Pemahaman, emosi, logika. Di sebut virtus keutamaan. Kita harus bisa membedakaan sensasi dan emosi. Konsepnya adalah mengendalikan emosi dengan mengalihkannya. Konsep inilah yang nantinya akan menuntun pada kebahagiaan itu sendiri, karena di sini kita bisa mengutak-atik layaknya komputer. Hal-hal yang bahkan bisa kendalikan.
Berlatih (Exercise)
Di sini kita harus bisa memilih dan memilah mana yang termasuk poin 1 dan poin 2. Dengan seringnya berlatih maka dengan sendirinya kita bisa menentukan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan dan hal yang mampu kita kendalikan. Latihan STOA ini disebut juga sebagai ASKESIS, yaitu dengan memilih dan menyelidiki:
- Hal yang merupakan muatan nilai (opini).
- Hal yang merupakan fakta.
Dari ajaran seneca ini ada satu garis besar yang bisa kita lakukan yaitu bagaimana caranya mengendalikan emosi dengan mengalihkannya kepada fokus yang harus dilakukan dalam konteks positif.
Kembali ke reportase... Memasuki minggu ke-2 Turnamen Mingguan Sparta, ada yang baru datang dan ada yang menghilang. Tapi over all minggu ini lebih banyak dari minggu kemaren. Tourney edisi minggu ini diramaikan dengan 3 orang Spartan yang baru mencoba bergabung tourney di Hari Minggu, sebelumnya mereka hanya bermain di Hari Kamis saja. Mereka adalah: Muflih, Firman N, dan Alif. Selamat bergabung di Turnamen Mingguan Sparta seasons 2024!!
Drawing kali ini didominasi oleh formasi pasangan baru (baru pertama kali berpasangan), kecuali pasangan Dumai dan Faisal R juga pasangan Rama Putra dan Odod. Dari drawing ini pula, admin 'menjagokan' beberapa pasangan yang menjadi unggulan minggu ini. Mereka adalah: Dumai dan Faisal R, Hizkia Ken dan Adi Putra, Rama Dhany dan Ikhsan. Sementara pasangan lainnya admin nilai memiliki peluang yang sama. Namun prediksi tinggal prediksi. Memang 2 pasang unggulan diatas berhasil menjadi juara grupnya masing-masing, Hanya Hizkia Ken dan Adi Putra gagal melaju ke semifinal karena dikandaskan oleh pasangan Rama Putra dan Odod, yang berhasil mencuat ke posisi runner up grup A. Sementara runner up grup B diraih oleh pasangan Fatoni dan 'pemain kidal' Alif.
Pertarungan di babak penyisihan, menghasilkan 2 pasang juara grup dan 2 pasang runner up grup. Dibawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil menapakkan kakinya ke babak semifinal.
Grup A, Juara grup: Dumai dan Faisal R, runner up grup: Rama Putra dan Odod
Grup B, Juara grup: Rama Dhany dan Ikhsan, runner up grup: Fatoni dan Alif
Hasil drawing semifinal minggu ini, keempat semifinalis bertemu secara menyilang dengan grup tetangganya.
Dumai dan Faisal R tanpa kesulitan yang berarti, memenangi laga semifinal melawan Fatoni dan Alif dengan skor telak 42-23. Demikian pula dengan pasangan Rama Dhany dan Ikhsan. Mereka menang secara meyakinkan 42-25 sekaligus menghentikan langkah Rama Putra dan Odod ke babak berikutnya.
Babak final mempertemukan 2 pasangan unggulan Dumai dan Faisal R VS Rama Dhany dan Ikhsan. Diluar prediksi admin, Rama Dhany dan Ikhsan memberi kejutan dengan menguasai sekaligus mendominasi pertandingan sejak set pertama. Sebaliknya dengan pasangan yang digadang-gadang akan menjadi juara minggu ini, Dumai dan Faisal R justru tampil tidak sebaik di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Mereka seolah bermain dibawah tekanan. Sehingga mereka tidak bisa bermain dengan lepas.
Rama Dhany dan Ikhsan memang patut diacungi jempol, karena mereka tampil begitu padu, dengan pertahanan yang rapat, dikombinasikan dengan serangan variatif dan gencar ke area lapangan lawannya. Perolehan poin mereka pun langsung leading 3 hingga 5 poin, dan trend leading ini dipertahankan hingga set pertama berakhir dengan 21-18 untuk keunggulan mereka.
Set ke-dua kepercayaan diri Rama Dhany dan Ikhsan makin meningkat. Hal itu terlihat dengan bagaimana mereka makin mendominasi permainan. Perolehan poin mereka pun unggul bahkan berjarak hingga 11 poin. Beberapa saat Faisal R nampak frustrasi dan seperti tak tahu strategi apalagi yang harus diterapkan untuk menghadapi lawannya. Namun melihat partnernya, Dumai yang masih bersemangat, sekalipun banyak melakukan kesalahan. Semangat juang Faisal R pun kembali membara. Dumai dan Faisal R secara berturut-turut mengumpulkan poin dan berhasil mendekati perolehan poin lawannya. Namun apa mau dikata? perbedaan poin yang cukup jauh membuat perjuangan mendulang poin mereka harus terhenti di poin 36. Rama Dhany dan Ikhsan pun akhirnya memegang tongkat kemenangan dan menjadi juara minggu ini, setelah menang 42-36 atas Dumai dan Faisal R.
Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 14 Januari 2024;
Juara 1 Rama Dhany dan Ikhsan
Juara 2 Dumai dan Faisal R
Juara 3 Rama Putra dan Odod / Fatoni dan Alif
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-2 tahun 2024 ;
![]() |
Road to final |
![]() |
Bagan turnamen |
![]() |
Update ranking Sparta |
![]() |
Akumulasi perolehan medali Sparta |
Jalani takdirmu selangkah demi selangkah - dengan keberanian, keyakinan, dan tekad. Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa di reportase-reportase selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar