Powered By Blogger

Minggu, 26 Mei 2024

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 26 Mei 2024

"You are braver than you think, more talented than you know, and capable of more than you imagine. Life is too short to waste your time on people who don't respect, appreciate, and value you."


Roy T. Bennett


DALAM menjalani hidup, tak jarang kita menemui masa sulit atau bahkan kegagalan. Tapi apakah Anda memilih untuk menyerah di saat menemui masa-masa sulit atau kegagalan tersebut?


Peluang apa yang telah Anda tunda atau lewati karena Anda merasa tidak cukup kuat untuk menghadapi kegagalan atau kekecewaan? Melansir dari situs Psychology Today, Rabu (8/3), Jen Zamzow, asisten profesor di Concordia University Irvine, AS, memberi tahu bahwa Anda lebih kuat dari yang Anda kira. 

Pasalnya, banyak orang meremehkan diri sendiri. Pun kerap meremehkan kemampuan kita untuk mengatasi peristiwa negatif. Kita sering mengira akan merasa lebih buruk untuk jangka waktu yang lebih lama daripada yang sebenarnya kita rasakan. Kita tidak dapat membayangkan pernah melupakan putus cinta atau kehilangan pekerjaan atau kematian orang yang kita kasihi.

Namun, respons emosional kita pada awal saat menghadapi peristiwa atau situasi buruk seringkali kurang kuat dari yang kita bayangkan, seperti ketika kehilangan pasangan.

Benarkah kita lebih kuat dari yang kita pikirkan? Mengapa?

Iya. Otak kita terhubung untuk mencoba meminimalkan dampak peristiwa negatif. Menurut psikolog Universitas Virginia, Timothy Wilson, salah satu cara otak melakukan ini dengan mencoba memahami peristiwa negatif. Kita mungkin melakukan ini dengan merasionalisasi atau menafsirkan kembali peristiwa dengan cara yang membuatnya tampak lebih dapat diprediksi dan tak terelakkan. Ketika peristiwa tampak lebih dapat diprediksi dan tidak terlalu baru, hal itu mengurangi kekuatan emosionalnya.

Wilson menggambarkan proses akal kita menghadapi peristiwa negatif dalam bukunya Strangers to Ourselves, yaitu “Sama seperti kita memiliki sistem kekebalan fisiologis yang mengidentifikasi benda asing yang berbahaya dan meminimalkan dampaknya, demikian pula kita memiliki sistem kekebalan psikologis yang mengidentifikasi ancaman terhadap diri kita sendiri."

Lalu, mengapa kita masih meremehkan diri kita sendiri? 

Salah satu alasannya adalah sistem kekebalan psikologis yang membantu kita menghadapi peristiwa negatif seringkali bekerja di luar kesadaran. Karena kita tidak menyadari bagaimana otak bekerja untuk membantu memahami dan beradaptasi dengan kejadian negatif, kita meremehkan kemampuan untuk melakukannya.

Alasan lain mengapa kesulitan memprediksi bagaimana akan merespons peristiwa negatif adalah ketika kita memikirkan peristiwa negatif seringnya berada dalam ruang hampa.

Sebab itu, harus yakin pada diri sendiri jika Anda kuat untuk melalui semua masa sulit dan bahkan kegagalan yang ditemui dalam hidup. Karena dari kegagalan tersebut, Anda akan belajar banyak hal untuk bisa maju. Ingat, Anda memiliki kekuatan luar biasa yang tersembunyi. Anda benar-benar lebih kuat dari yang Anda kira.


Kembali ke reportase...   Tidak banyak peserta di tourney Minggu ini, hanya ada 14 peserta yang berpartisipasi. Ada yg cancel, ada pula yang datang terlambat. Namun the show must go on. Dari jumlah tersebut menghasilkan 4 pasang penghuni grup A dan 3 pasang di grup B. Di atas kertas Grup B kembali menjadi grup neraka. Grup A sekalipun terlihat lebih santai ternyata menghasilkan 3 pasang yang mengantongi masing-masing 2 kemenangan dan 1 kekalahan.

Hitung-hitungan poin harus dilakukan di grup A. Sejatinya, menang saja tidak cukup, karena setiap pasangan harus memiliki selisih poin yang baik agar bisa lolos. Pasangan Fathur dan Awan harus legowo karena hanya selisih 1 poin dari pasangan El Ghabi dan Peter.  Fathur dan Awan memiliki 7 poin, sementara  El Ghabi dan Peter medapat 8 poin. Lalu untuk pasangan Hizkia Ken dan Atep  sukses mendulang 29 poin

Sedangkan Grup B menyajikan pertandingan yang tak kalah menarik dan skor yang cukup ketat

Di bawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil maju ke babak semifinal.

Grup A, Juara grup: Hizkia Ken dan Atep,  runner up grup: El Ghabi dan Peter

Grup B, Juara grup: Dena ZM dan Ikhsan J, runner up grup: Fatoni dan Redy

Drawing untuk babak semifinal, keempat pasangan dipertemukan secara menyilang lintas grup. Pada bagan atas mempertemukan Dena ZM dan Ikhsan J  melawan El Ghabi dan Peter. Debut El Ghabi di season 2024 ini sangat menarik perhatian. Selain karena posturnya yang sangat ideal, dia bermain sangat apik meng-cover area belakang. Meskipun Dena ZM dan Ikhsan J menang 42-39, di luar dugaan pasangan El Ghabi dan Peter sangat menyulitkan mereka, terlebih karena stamina Ikhsan J yang sangat terkuras karena menjadi target lawan sebelumnya di penyisihan. Dan pada bagan bawah, mempertemukan empat Spartan yang masing-masing individu berbeda tipe permainan. Fatoni dengan deceptive skill-nya berpadu dengan Redy yang cepat dan dan kuat pertahanannya bertemu dan Hizkia Ken dengan rally-rally panjangnya dan Atep dengan smash geledeknya. Namun pasangan Fatoni dan Redy tampak lebih siap dan lebih dominan sehingga menang 42-23.

Babak final menyajikan pertandingan yang menarik di paruh awal. Pasangan Dena ZM dan Ikhsan J tancap gas terlebih dahulu dengan menerapkan permainan menyerang membuat perolehan poin mereka menjauh. Namun mendekati akhir set pertama, pasangan Fatoni dan Redy lebih sabar dan mengubah pola permainan sehingga mereka berbalik unggul 21-19. 

Pola permainan rally yang diterapkan di set pertama ternyata sangat ampuh meredam pasangan Dena ZM dan Ikhsan J, bahkan perolehan skor menjauh hingga 33-23 dan 40-30. Kemenangan akhirnya diraih pasangan Fatoni dan Redy dengan skor akhir 42-31.

 Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 26 Mei 2024;

Juara 1 Fatoni dan Redy

Juara 2 Dena ZM dan Ikhsan J

Juara 3 El Ghabi dan Peter / Hizkia Ken dan Atep

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-16 tahun 2024 ;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta





Percayalah, kamu lebih hebat dari yang kamu pikirkan. Kuncinya tetap percaya pada diri sendiri. Sekian reportase kita kali ini. Sampai jumpa lagi di reportase-reportase selanjutnya... 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar