"Believe in your infinite potential. Your only limitations are those you set upon yourself."
Roy T. Bennett
Tidak jarang kita malah menjadi penghalang terbesar bagi diri sendiri. Ketika kita membatasi potensi yang ada dalam diri dengan keyakinan bahwa kita tidak mampu, kita secara tidak sadar menutup pintu terhadap berbagai peluang yang sebenarnya bisa kita raih.
Sikap ini tidak hanya menghambat perkembangan pribadi tetapi juga bisa menjadi penyebab utama mengapa orang lain meremehkan kemampuan dan potensi yang sebenarnya kita miliki.
Sikap yang paling merugikan diri sendiri adalah ketika kita membatasi potensi kita dengan keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu.
Ketika kita mulai merasa bahwa kemampuan kita terbatas, kita secara tidak sadar mulai menghindari peluang dan tantangan baru.
Ini adalah perangkap yang sangat berbahaya karena tidak hanya menghalangi perkembangan pribadi, tetapi juga mempengaruhi pandangan orang lain terhadap diri kita.
Ketika kita tidak berani keluar dari zona nyaman dan menantang batasan-batasan yang ada, orang lain mungkin akan melihat kita sebagai individu yang kurang berpotensi, dan pada akhirnya, kita pun menjadi mudah diremehkan.
Penting untuk diingat bahwa batasan-batasan yang kita buat untuk diri sendiri sering kali bersifat mental, bukan fisik.
Batasan ini bisa berasal dari rasa takut akan kegagalan, kurangnya kepercayaan diri, atau pengalaman negatif di masa lalu.
Namun, jika kita terus-menerus hidup dalam bayang-bayang ketakutan ini, kita tidak akan pernah tahu sejauh mana kemampuan kita sebenarnya.
Ketika kita memilih untuk tidak mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko, kita kehilangan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Sebaliknya, jika kita berusaha menantang diri sendiri dan melampaui batasan-batasan yang kita buat, kita akan membuka pintu menuju berbagai peluang yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Meskipun kita mungkin tidak selalu menyadari bagaimana sikap kita memengaruhi pandangan orang lain terhadap kita, penting untuk memahami bahwa sikap yang kita tunjukkan dapat membuat kita terlihat lebih lemah atau tidak kompeten di mata orang lain.
Sebagai contoh, seseorang yang selalu meragukan dirinya sendiri dan enggan untuk mengambil inisiatif cenderung dilihat sebagai individu yang kurang berani dan kurang mampu.
Orang lain mungkin akan menganggap kita sebagai seseorang yang tidak layak dipercaya untuk tanggung jawab yang lebih besar, dan hal ini bisa berdampak negatif pada karier, hubungan, atau aspek lain dalam hidup kita.
Namun, kabar baiknya adalah sikap-sikap ini bisa diubah. Dengan kesadaran dan upaya yang konsisten, kita dapat mulai mengganti pola pikir yang membatasi dengan pola pikir yang lebih positif dan proaktif.
Ketika kita mulai menunjukkan kemauan untuk berkembang dan beradaptasi, orang lain pun akan mulai melihat kita sebagai seseorang yang penuh potensi.
Kita akan mendapatkan penghargaan dan pengakuan yang pantas kita terima. Jadi, jangan biarkan diri kita terjebak dalam batasan-batasan yang kita ciptakan sendiri.
Teruslah berusaha melampaui ekspektasi, dan buktikan kepada diri sendiri dan orang lain bahwa kita lebih dari sekadar apa yang mereka lihat.
-----oooOOOooo-----
Minggu siang, 8 Juni 2025 matahari bersinar dengan teriknya. Panasnya sangat terasa di dalam GOR ABA. Sampai-sampai air keran juga berasa hangat cenderung panas karena terpanggang di dalam torn.
Turney kali ini sangat terlambat dimulai karena beberapa orang telat datangnya. Untunglah tak banyak hambatan sehingga turney mingguan Sparta edisi minggu ini selesai tepat waktu.
Dari hasil drawing penyisihan babak grup, admin menjagokan 2 pasangan karena mereka bukan pasangan gendongan. Mereka adalah: Hizkia Ken dan Fathur lalu ada Atep dan Wahid. Selain itu admin juga memasukan 2 pasangan lain yang berpotensi melangkah ke babak selanjutnya. Pasangan-pasangan itu adalah: Noval dan Fatoni, berdampingan dengan Peter dan Fani.
Dan benar saja keempat pasangan itulah yang lolos ke babak semifinal. Hizkia Ken dan Fathur menempati posisi juara grup A, diikuti oleh pasangan Atep dan Wahid sebagai runner up-nya. 'Pertikaian keras' terjadi di grup B. Karena ketiga pasangan yang menghuni grup B semuanya sama-sama mengantongi 1 kali menang dan 1 kali kalah. Penghitungan selisih poin pun harus dijadikan 'hakim yang adil' untuk penentuan juara dan runner up grup. Dari hasil penghitungan selisih poin, Peter dan Fani berhak merebut posisi juara grup B karena memiliki selisih poin 4. Disusul oleh Noval dan Fatoni sebagai runner up, dengan selisih poin -1. Sementara Dumai dan Yudi H harus legowo tersingkir karena selisih poin mereka paling kecil, yaitu -3.
Di bawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil maju ke babak semifinal;
Grup A, Juara grup: Hizkia Ken dan Fathur dan runner up grup: Atep dan Wahid
Grup B, Juara grup: Peter dan Fani, runner up grup: Noval dan Fatoni
Pengundian untuk semifinal mentakdirkan saling bertemunya kembali sesama pesaing grup masing-masing. Pada bagan atas sesama penghuni grup A bertemu lagi. Hizkia Ken dan Fathur kembali memenangi laga melawan Atep dan Wahid. Di semifinal Hizkia Ken dan Fathur nyaris disingkirkan oleh Atep dan Wahid. Setekah tertinggal sangat jauh, yaitu 13 poin. Namun di poin-poin terakhir mereka berhasil membalikkan keadaan dan memenangi laga semifinal secara epik. Dengan skor tipis 42-41.
Pada bagan bawah Peter dan Fani berhasil membalas kekalahan dari Noval dan Fatoni di babak penyisihan. Di babak penyisihan mereka kalah tipis 41-42, dan di semifinal mereka menang dengan skor 42-37.
Babak final mempertemuakan Hizkia Ken dan Fathur VS Peter dan Fani, dua pasangan juara grup dari grup A dan grup B. Set pertama dibuka dengan salin susul menyusul poin dengan cukup ketat. namun setelah melewati pertengahan set pertama, Peter dan Fani terlihat lebih mendominasi permainan. Dengan strategi Peter bertugas menempatkan bola-bola kecil didepan net agar lawan tidak mempunyai kesempatan menyerang. Sementara Fani bertugas menggedor pertahanan dari Hizkia Ken dan Fathur. Strategi itu berhasil melambungkan perolehan poin dan membuat skor kedua finalis ini merenggang. Hizkia Ken dan Fathur beberapa kali berhasil mendekatkan skor, tapi Peter dan Fani lagi-lagi kembali berhasil menjauhkannya lagi. Hingga set pertama berhasil ditutup dengan 21-16 untuk keunggulan sementara Peter dan Fani.
Set ke-dua Hizkia Ken dan Fathur terlihat mulai kelelahan sehingga membuahkan banyak unforced error. Kelelahan mereka karena laga semifinal melawan Atep dan Wahid yang sangat menguras stamina mereka. Peter dan Fani leading makin jauh, bahkan sempat menyentuh selisih poin hingga 10 poin. Hizkia Ken dan Fathur sempat mengejar poin cukup banyak, namun lagi-lagi Peter dan Fani tancap gas poll menjauhkan skor. Babak final pun berakhir dengan skor 42-31 untuk kemenangan Peter dan Fani.
Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 8 Juni 2025;
Juara 1 Peter dan Fani
Juara 2 Hizkia Ken dan Fathur
Juara 3 Atep dan Wahid / Noval dan Fatoni
Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-18 tahun 2025
Road to final Bagan turnamen Update ranking Sparta
![]() |
Akumulasi perlehan medali Sparta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar