Powered By Blogger

Minggu, 01 Juni 2025

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 1 Juni 2025

“The difference between misery and happiness depends on what we do with our attention.” 

Sharon Salzberg


Setiap orang, baik yang muda maupun yang telah berusia renta, baik yang kaya maupun yang hidup seadanya, semuanya menjalani kehidupannya tidak lain adalah untuk mencapai kebahagiaan. Sesuatu yang membuat masing masing dari diri mereka merasa senang, puas, lega, tidak ada yang mengganjal di dalam hati, dan definisi bahagia lainnya yang saya yakin tidak akan pernah sama rasanya untuk tiap tiap orang.

Ada sesuatu yang tiba-tiba datang menghampiri pikiran saya malam itu,usai mendapati sebuah kata di antara serangkaian percakapan.

Dan sebuah pribahasa yang tersimpan dalam memori saya seketika melompat keluar.

“Habis manis, sepah dibuang.”

Sejatinya, peribahasa ini bermakna negatif. Seluruh buku pribahasa saya yakin mengartikannya seperti ini:

“Setelah puas memperoleh manfaatnya, maka kemudian ditinggalkan.”

Atau

” Hanya dimanfaatkan apabila ada perlu saja, setelah itu ditinggalkan.”

Tapi kemudian, pikiran saya mencoba membolak-balikkan susunan kata itu. Membolak-balikkan makna yang terkandung di dalamnya. Lalu mencoba membolak-balikkan sudut pandang saya terhadap maknanya.

Pada akhirnya… keesokan paginya saya berhasil mendapati sudut pandang baru.

Jika pada makna yang tertulis umum di dalam kamus pribahasa tersebut cenderung mengandung makna yang negatif, maka saya mencoba melihatnya dari sudut pandang lain yang berlawanan.

“Habis manis, sepah dibuang”

–bersyukur telah bisa memberikan manfaat, sepahnya kemudian akan ada yang membuatnya berguna.

Begitulah singkatnya. Dari sudut pandang lain itu, kita justru bisa melihat bahwa sesungguhnya tidak ada yang sia-sia dan tidak ada yang hilang dan terbuang.

Ketika mungkin suatu waktu kita mengalami kejadian yang membuat kita merasakan “Habis manis, sepah dibuang”, barangkali hal itu akan sangat membuat kita bersedih dan kecewa. Mengapa? Karena kita memandangnya dari sudut yang negatif. Sehingga kita cenderung merasakan ketidak-nyamanan dan mengikis kebahagiaan yang tersimpan di dalam diri kita.

Berbeda halnya ketika kita memandangnya dari sudut lain. Bayangkan ketika kita melihatnya sebagai sebuah kesyukuran. Bersyukur karena paling tidak, walau dalam status kejadian kita merasa “sepah dibuang”, kita telah bisa memberikan kebaikan kepadanya. Kita telah menebarkan manfaat yang berguna bagi orang lain. Walaupun pada kenyataannya, mungkin, seseorang itu kemudian melupakannya. Atau mungkin, sebenarnya, ia pun tidak ingin melupakan apalagi membuang, tetapi hanya kondisi yang kemudian membuat situasi terasa seperti itu (terasa seperti “sepah dibuang”).

Ketika kita mampu memaknainya sebagai sebuah kesyukuran, maka bukan sedih atau pun kecewa yang akan memenuhi relung hati kita. Melainkan jutaan partikel kebahagiaan yang berdesak-desakan berebut berjejalan mengisi ruang hati kita.

Yaa..kebahagian itu bergantung pada bagaimana kita memandang sesuatu. Kebahagian itu hanyalah mengenai sudut pandang. Bahagia atau tidaknya seseorang, bergantung kepada bagaimana ia melihat sebuah persoalan. Apabila ia melihatnya dari sudut pandang negatif, maka ia akan kehilangan kebahagiaan itu. Namun, apabila ia melihatnya dari sudut pandang positif, maka ia akan dipenuhi oleh kebahagiaan.

                   -----oooOOOooo-----


Kembali ke reportase... Tidak seperti biasanya, saat admin tiba di GOR ABA siang tadi, sudah ada tiga orang Spartan yang sudah tiba lebih duluan ke GOR ABA. Mereka adalah: Faisal R, Atep dan Fathur. Mereka nampak sedang asyik ngobrol santai.

Karena sudah ada beberapa orang, maka proses drawing pun bisa dilakukan lebih cepat. Dan dari hasil proses drawing, admin menyimpulkan ada beberapa pasangan yang masuk menjadi pasangan unggulan minggu ini, Mereka adalah: Faisal R dan Yudi H, Rama Dhany dan Atep, Fatoni dan Fathur, lalu yang terakhir ada Herman dan Noval. Dan benar saja, keempat unggulan teratas minggu ini, semuanya melaju ke babak berikutnya. Dari keempat pasangan diatas, Faisal R dan Yudi H yang tercatat paling meyakinkan karena memenangi semua laga babak penyisihan dengan memberi poin lawan-lawannya dibawah 28. Kemenangan-kemenangan itu sekaligus membawa mereka menempati posisi juara A. Dsusul oleh Rama Dhany dan Atep sebagai runner up-nya. Penampilan kompak dan solid dari Herman dan Noval juga membuat mereka suksesn menjadi juara grup B. Sementara Fatoni dan Fathur harus puas sebagai runner up-nya.

Di bawah ini adalah pasangan-pasangan yang berhasil maju ke babak semifinal;

Grup A, Juara grup: Faisal R dan Yudi H dan Noval, runner up grup: Rama Dhany dan Atep 

Grup B, Juara grup: Herman dan Noval, runner up grup: Fatoni dan Fathur

Sama seperti minggu lalu, hasil drawing babak semifinal menempatkan para semifinalis pada bagan turnamen secara menyilang. Pada bagan atas, sang juara grup B Herman dan Noval, berhasil disingkirkan oleh runner up grup A, Rama Dhany dan AtepRama Dhany dan Atep memenangi laga semifinal dengan skor 42-33. Setelah menjalani pertarungan sangat ketat.  

Pada bagan bawah Faisal R dan Yudi H yang sejak awal selalu leading dalam perolehan poin, bahkan hingga set ke-dua saat kedudukan 30-27 atas lawannya, Fatoni dan Fathur Faisal R dan Yudi H tidak dapat melanjutkan laga semifinal, dikarenakan engkel kaki Faisal R terkilir saat mendarat tidak sempurna di lantai lapangan. Dengan kondisi demikian maka Fatoni dan Fathur lah yang berhak melanjutkan kiprahnya ke babak final.

Pertemuan Rama Dhany dan Atep VS Fatoni dan Fathur sebetulnya merupakan final yang ideal (setelah mundurnya Faisal R dan Yudi H). Namun apa yang terjadi? Babak final menjadi antiklimaks. 

Set pertama dibuka dengan pertarungan cukup ketat diantara kedua finalis ini. Namun ketatnya permainan hanya terjadi sampai 1/3 set pertama saja. Selanjutnya Fatoni dan Fathur mendominasi laga final edisi minggu ini. Rama Dhany dan Atep seperti kehilangan fokus dan touch permainan mereka. Berkali-kali bola dibiarkan lewat begitu saja. Jurang skor pun menganga lebar. Set pertama ditutup dengan 21-7 untuk keunggulan sementara Fatoni dan Fathur.

Pada set ke-dua tak ada perubahan strategi yang diterapkan oleh kedua pasangan finalis. Fatoni dan Fathur masih rutin menjebol pertahanan  Rama Dhany dan Atep yang sangat rapuh dengan variasi power dan placing. Rama Dhany dan Atep kian banyak melakukan unforced error. Bahkan skor mereka makin ketinggalan jauh. Fatoni dan Fathur leading belasan poin malah pernah menyentuh 22 poin. Bahkan hingga babak final berakhir mereka berhasil mempertahankan jarak sejauh itu. Akhirnya babak final berakhir dengan 42-20 untuk kemenangan Fatoni dan Fathur.

Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini, 1 Juni 2025;

Juara 1 Fatoni dan Fathur

Juara 2 Rama Dhany dan Atep

Juara Herman dan Noval / Faisal R dan Yudi H

Dan dibawah ini adalah catatan selengkapnya dari result Turnamen mingguan Sparta edisi minggu ke-17 tahun 2025

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Ubahlah cara pandangmu ke arah positif, yang berarti melihat dunia dan situasinya dengan lebih optimis, fokus pada hal-hal baik, dan mengabaikan hal-hal negatif. Sekian reportase kali ini, Sampai jumpa lagi di reportase-reportase selanjutnya...

 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar