Powered By Blogger

Minggu, 01 November 2020

Reportase Turnamen Mingguan Sparta, 1 November 2020

 “Accept yourself, love yourself, and keep moving forward. If you want to fly, you have to give up what weighs you down.”

Roy T. Bennett

Kadang memang lebih mudah untuk bisa mencintai orang lain daripada mencintai diri sendiri. 

Banyak hal yang bisa membuat kita merasa tidak suka dengan kondisi kita saat ini. Misalnya perut yang membuncit, tampak makin tua, karir mentok, tak punya uang, hingga hal-hal lainnya yang membuat hidup terasa gagal. 

Padahal, memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri sama pentingnya dengan menjalin hubungan dengan orang lain. Bahkan mungkin jauh lebih penting lagi. Jadi, mulailah belajar mencintai diri sendiri. 

Mencintai diri sendiri di sini bukan berarti menjadi orang yang narsisistik. Mencintai diri sendiri apa adanya berarti dapat menerima segala kelebihan tanpa merasa tinggi hati, namun di sisi lain juga berlapang dada untuk merangkul semua kekurangan tanpa ditutupi. Sederhananya, mencintai diri sendiri haruslah sepenuh hati dan tanpa syarat. 

Mencintai diri sendiri setulus hati membebaskan kita dari beban sosial. Dengan mencintai diri sendiri, kita belajar untuk memahami diri dan terus bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. 

Kita tidak dituntut untuk fokus pada masalah orang lain. Kita juga tidak akan disibukkan untuk membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, sehingga akan punya lebih banyak waktu untuk mengurus diri sendiri menjadi lebih baik lagi. 


Pada akhirnya ketika sudah merasa nyaman dengan diri sendiri, orang-orang di sekitar kita pun ikut merasakan hal yang sama. Mereka akan nyaman berada di dekat kita, karena kita memancarkan energi positif dari dalam diri.

Menurut Stephanie Kang, seorang psikolog dari PsychCentral, menjalin hubungan dengan diri sendiri adalah hal yang paling penting di muka bumi ini. 

Sederhananya, memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri akan membantu kita menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain, sekaligus menjadi langkah awal kesuksesan dalam hidup. 

Tidak usah muluk-muluk untuk belajar mencintai diri sendiri. Namun memang, untuk memulainya kita harus lebih dulu mengenal siapa kita sebenarnya secara mendalam — seperti apa sikap, karakteristik, kebutuhan, keinginan, hingga apa yang kita suka dan tidak suka. 

Sudah siap untuk mulai mencintai diri sendiri? Coba ikuti lima langkah mudah ini.

1. Penuhi kebutuhan diri sendiri dengan baik 

Menurut Julie Hanks, LCSW, terapis dari PsychCentral, langkah pertama untuk mulai bersahabat dengan diri sendiri adalah dengan memerhatikan kebutuhan fisik, rohani, psikis, dan mental kita. 

Misalnya dengan mengetahui bahwa kita harus mendapatkan cukup tidur 7-8 jam setiap malam, makan tiga kali sehari, olahraga, hingga meluangkan waktu untuk meredakan stres dan beribadah, misalnya. 

Namun jangan cuma diperhatikan. Semua kebutuhan ini harus dipenuhi dengan cara-cara yang sehat. Misalnya, dengan memastikan menu makanan sehat, mulai berkomitmen untuk olahraga kecil-kecilan, hingga menjadwalkan waktu tidur dan tidak membiasakan begadang. 

Hanks juga menyarankan untuk memprioritaskan aktivitas yang membuat kita senang dan bahagia. Tidak perlu yang muluk-muluk. Kesenangan dan kebahagiaan bisa didapat dari hal kecil. 

Contohnya, jalan-jalan di taman, makan makanan yang kita suka sesekali, berendam di air hangat sambil menyalakan lilin aromaterapi, atau menonton film kesukaan di kala senggang. 

Meskipun terkesan remeh, hal-hal ini dapat membawa kebahagiaan dan kepuasan pada diri kita secara tidak langsung.

2. Ngobrol dengan diri sendiri 

Bicara sendiri adalah cara sederhana untuk belajar mencintai diri sendiri. Dengan ngobrol dalam hati atau bicara sendiri di kamar tidur, kamar mandi, atau di depan cermin, kita akan mulai menjalin persahabatan dengan diri sendiri. 

Ketika ngobrol sendiri, kita akan menempatkan diri sebagai orang lain yang berbicara dengan diri kita. Isi obrolan ini akan membuat kita lebih bisa menilai diri sendiri secara objektif, sehingga menjadi masukan yang membantu. 

Berbicara dengan diri sendiri pada akhirnya bisa membantu kita lebih fokus dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. 

Sebagai contoh, tidak ada salahnya bertanya-tanya bila ada hal yang membuat kita merasa tidak nyaman. “Mengapa saya merasakan tidak nyaman? Apa yang membuat saya tidak nyaman?” 

Nah, berbicara dengan diri sendiri bisa membantu kitaa menemukan jawabannya, sehingga bisa memutuskan akan melakukan apa untuk membuat diri kita merasa nyaman. 

Satu lagi manfaat ngobrol dengan cerminan diri adalah untuk menyalurkan emosi yang terpendam. Ketika sedang kesal atau marah, kita boleh teriak-teriak sendiri. Tanpa disadari, lama-lama kita akan tenang sendiri.

3. Menerima diri sendiri 

Menjalin hubungan baik dengan diri sendiri bisa dimulai dengan menerima diri sendiri apa adanya, termasuk kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Rasa percaya diri akan muncul ketika kita memiliki pandangan yang baik terhadap kepribadian diri. 

Ingatkan bahwa keindahan yang sebenarnya tidak terlihat dari penampilan luar saja. Ketika kita merasa nyaman dengan diri sendiri, kita akan percaya diri dan berpikir bahwa cantik tidak berkaitan dengan paras yang elok atau tubuh seperti supermodel, namun berkaitan dengan hati dan pikiran. 

Bila tidak bisa melakukannya sendiri, Stephanie Kang menyarankan untuk coba curhat dan berbagi dengan sahabat, keluarga atau bahkan psikolog yang bisa membantu masalah ketidakpercayaan diri.

4. Bergaul dengan orang-orang yang positif 

Salah satu cara menjalin hubungan dengan diri sendiri yang baik dan sehat adalah mengelilingi diri sendiri dengan orang-orang yang menyayangi kita. 

Berkumpul dengan orang-orang yang positif, penyanyang dan penuh cinta, bisa menjadi sebuah keuntungan. Kita bisa terbawa suasana dan kebiasaan yang positif. Hal ini bisa membuat kita jadi lebih baik.

5. Kurangi mengonsumsi berita negatif 

Rasa ingin tahu yang mendalam kadang menjerumuskan kita pada sumber negatif, salah satunya yang populer sekarang ini bisa didapatkan lewat media sosial. 

Menurut Kang, mengasup berita-berita kebencian, kejahatan atau kekerasan bisa membuat kita terbebani, merasa takut dan akhirnya membuat diri sendiri tidak sehat pemikirannya. 

Maka dari itu, coba batasi membaca berita-berita negatif yang bisa membuat berpikiran negatif terus menerus. Buat jadwal membuka twitter, facebook, instagram sesedikit mungkin, perbanyak berinteraksi dengan orang-orang positif. Lalu, temukan betapa berharganya diri kita di dunia ini.

Back to reportase... Tanggal 1 di bulan baru yaitu November 2020, turnamen mingguan Sparta diikuti oleh 1 orang Spartan. Sebenarnya yang konfirmasi 17 orang, dan Adi Putra tidak memperoleh pasangan. Sudah diusahakan dicarikan pasangan tapi nihil. Olsen tidak berhasil dilobi karena lagi mengalami cidera hamstring. Begitu juga Eyi, tidak ada kabar lagi sampai turnamen berakhir. Untunglah tetiba Dian datang tanpa konfirmasi. Niatnya hanya ingin mabar tapi setelah ditawari untuk melengkapi peserta turnamen, dia pun bersedia.

Grup B adalah grup neraka, karena dihuni oleh pemain-pemain unggulan, sehingga tak tertebak siapa yang akan lolos penyisihan grup. Sementara di grup A sekalipun terdapat 5 pasang, tapi boleh dibilang jalannya tidak terlalu terjal, karena terdiri dari 4 pasangan gendongan plus 1 pasangan solid. Jadi sudah terprediksi juara siapa grupnya, sementara runner up-nya masih tanda tanya.

Rama dan Nura Audy yang kali ini berhasil menyabet gelar juara, sebelumnya harus mengeluarkan tenaga lebih karena harus main 4 kali di babak penyisihan, Sementara finalis dari grup B di babak penyisihan  cukup bertanding 3 kali saja.

Di babak semifinal Rama dan Nura Audy bertemu lagi dengan runner up-nya di grup A, yaitu Peter dan Reza R. Peter dan Reza R tidak dapat membalas kekalahan mereka di penyisihan grup. Pertandingan berakhir dengan 42-34, untuk Rama dan Nura Audy sebagai modal mereka  melenggang ke final.

Sementara di semifinal lainnya, Roganda dan Ari A harus kembali bertarung melawan runner-upnya Fatoni dan Andre. Tapi kali ini rupanya  Dewi Fortuna berpihak kepada Fatoni dan Andre yang mengantongi kemenangan 42-36 atas Roganda dan Ari A. O ya, di babak penyisihan kedua pasangan ini sebenarnya memiliki selisih poin yang sama yaitu +9. Jadi untuk menentukan juara grupnya, ditentukan dengan melihat pasangan mana yang membukukan kemenangan dengan selisih poin terjauh saat bertanding.

Banyaknya pertandingan yang harus dijalani, membuat Rama mengalami gejala kram pada kakinya di penghujung poin-poin kemenangan Rama dan Nura Audy, atas rivalnya Fatoni dan Andre. Untunglah kramnya tidak memburuk, sekalipun mereka harus kehilangan beberapa poin sebelum akhirnya menutup pertandingan final dengan 42-35.

Inilah nama-nama yang menjadi juara minggu ini;

Juara 1 Rama dan Nura Audy

Juara 2 Fatoni dan Andre

Juara 3 Peter dan Reza R / Roganda dan Ari A

Dan berikut ini adalah hasil selengkapnya dari turnamen mingguan Sparta minggu ke 34;

Road to final

Bagan turnamen

Update ranking Sparta

Akumulasi perolehan medali Sparta

Sekian reportase kita kali ini. Tetap semangat dan Salam olahraga!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar